health-digest-women-health-conditions-banner health-digest-women-health-conditions-banner
Asuhan Pencegahan
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

7 kondisi kesehatan yang harus diketahui wanita

23 Juni 2023 · 10 mins read

Topics










Pelajari lebih lanjut tentang 7 kondisi kesehatan wanita yang harus diperhatikan oleh setiap wanita.

1. Menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi yang normal adalah 24 hingga 38 hari. Menstruasi tidak teratur mengacu pada setiap perubahan atau ketidaknormalan dalam siklus menstruasi, meliputi perubahan panjang siklus, frekuensi, durasi, atau intensitas.

Sebelumnya, istilah yang digunakan adalah menoragia, metrorrhagia, polimenorea, hipermenorea, oligomenorea, dan perdarahan uterus disfungsional.

Namun, istilah yang lebih baru telah diadopsi untuk memberikan klasifikasi yang lebih terstandardisasi dan tepat untuk menstruasi tidak teratur.

  1. Frekuensi yang tidak normal
    • Sering: Periode perdarahan dengan interval <24 hari
    • Jarang: Periode perdarahan dengan interval >38 hari
    • Tidak ada: Amenore primer (tidak adanya menarche pada usia 15 tahun) atau amenore sekunder (tidak adanya perdarahan menstruasi spontan selama 6 bulan pada pasien yang sebelumnya pernah mengalami perdarahan menstruasi)
  2. Pendarahan yang tidak teratur

    Berdasarkan usia pasien, perdarahan yang tidak teratur didefinisikan sebagai:

    • Varians panjang siklus >9 hari untuk usia 18 hingga 25 tahun
    • Varians panjang siklus >7 hari untuk usia 26 hingga 41 tahun
    • Varians panjang siklus >9 hari untuk usia 42 hingga 45 tahun
  3. Perdarahan menstruasi berkepanjangan
    • Perdarahan menstruasi yang berlangsung secara konsisten selama lebih dari 8 hari

Penyebab menstruasi tidak teratur

Menstruasi tidak teratur adalah hal yang umum terjadi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, meliputi:

  • Selama masa pubertas, menstruasi mungkin berlangsung secara tidak teratur selama 2 tahun pertama
  • Awal menopause (antara usia 45 dan 55 tahun)
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Stres
  • Olahraga berlebihan
  • Kenaikan atau penurunan berat badan yang ekstrem
  • Kondisi kesehatan yang mendasari seperti gangguan tiroid, polycystic ovary syndrome (PCOS), endometriosis, dan fibroid rahim
  • Obat-obatan tertentu

Terkadang, menstruasi yang tidak teratur bisa mengindikasikan adanya kondisi mendasar yang lebih serius, seperti kanker serviks atau rahim.

Opsi pengobatan untuk menstruasi tidak teratur

Opsi pengobatan akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

  1. Pil KB 
  2. Progestin: Ini adalah bentuk sintetis dari progesteron yang bisa disarankan untuk mengobati perdarahan abnormal.
  3. Intrauterine device (IUD): Alat berbentuk T yang dapat dimasukkan oleh dokter Anda melalui vagina dan leher rahim ke dalam rahim.
  4. Perubahan gaya hidup: Kurangi stres, pertahankan berat badan yang sehat, tidur yang cukup, olahraga.
  5. Pembedahan: Mungkin direkomendasikan untuk mengangkat struktur rahim yang abnormal.

2. Fibroid

Fibroid (leiomioma atau mioma uterus) adalah pertumbuhan non-kanker yang berkembang di dalam rahim. Fibroid terdiri dari otot dan jaringan fibrosa dan ukurannya bisa bervariasi dalam dari yang kecil, pertumbuhan seukuran kacang polong hingga yang besar, seukuran buah anggur.

Fibroid sangat umum terjadi. Suatu saat, sekitar 80% wanita akan mengalami fibroid, meskipun tidak semua orang akan mengalami gejala yang menggangu. Penyebab pasti fibroid tidak diketahui, tetapi diyakini berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon (estrogen dan progesteron).

Faktor risiko terkena fibroid

  • Riwayat fibroid dalam keluarga
  • Kegemukan atau obesitas
  • Menarche dini
  • Genetik 
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Gejala fibroid

  • Perdarahan menstruasi yang hebat atau berkepanjangan
  • Nyeri atau tekanan pada panggul
  • Nyeri punggung bawah
  • Inkontinensia urine atau sering buang air kecil
  • Sembelit
  • Infertilitas

Namun, beberapa wanita dengan fibroid mungkin tidak memiliki gejala apa pun.

Diagnosis fibroid

Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

  1. Pemeriksaan panggul untuk memeriksa adanya massa.
  2. Tes pencitraan
    • USG panggul: Untuk memastikan adanya fibroid.
    • Histeroskopi: Histeroskop, sebuah tabung tipis yang dipasangi lampu, dimasukkan melalui vagina dan leher rahim untuk memeriksa bagian dalam rahim. Ini memungkinkan visualisasi langsung rongga rahim dan dapat membantu mengidentifikasi fibroid dan kelainan yang terkait.
    • Magnetic Resonance Imaging (MRI): Untuk memberikan informasi yang lebih akurat mengenai ukuran, lokasi, dan jumlah fibroid. Pemeriksaan ini dapat membantu membedakan fibroid dari kondisi rahim lainnya dan menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat.

Opsi pengobatan untuk fibroid

Pengobatan untuk fibroid tergantung pada tingkat keparahan gejala dan keinginan untuk kesuburan di masa depan.

  1. Obat-obatan seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) untuk meringankan kram menstruasi.
  2. Zat besi dan vitamin.
  3. Kontrol kelahiran hormonal.
  4. Obat antifibrinolitik seperti asam traneksamat untuk memperlambat perdarahan menstruasi.
  5. Analog hormon pelepas gonadotropin untuk menghentikan produksi progesteron dan estrogen untuk sementara waktu, yang dapat mengurangi perdarahan menstruasi yang hebat. 
  6. Pembedahan untuk mengangkat fibroid. Pada kasus yang parah, pembedahan untuk mengangkat rahim (histerektomi) mungkin diperlukan.

3. Endometriosis

Endometriosis adalah suatu kondisi ketika jaringan yang biasanya melapisi bagian dalam uterus (rahim), yang disebut endometrium, tumbuh di luar uterus, seperti di ovarium, saluran tuba, atau organ lain di dalam rongga panggul. 

Penyebab pasti endometriosis belum jelas, tetapi diyakini berkaitan dengan menstruasi yang tidak lancar, genetika, dan disfungsi sistem kekebalan tubuh.

Gejala endometriosis

  • Nyeri panggul yang semakin parag selama menstruasi.
  • Menstruasi yang menyakitkan (dismenore).
  • Sakit selama atau setelah hubungan seksual.
  • Sakit saat buang air besar atau buang air kecil, terutama saat menstruasi.
  • Sulit hamil (infertilitas).
  • Merasa lelah, kembung, sembelit, diare, atau mual, terutama selama menstruasi.

Namun, beberapa wanita dengan endometriosis mungkin tidak memiliki gejala apa pun.

Faktor risiko endometriosis

  • Predisposisi genetik memegang peranan, endometriosis kerap terjadi dalam keluarga. Wanita yang memiliki kerabat dekat (ibu, saudara perempuan) dengan endometriosis memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi ini.
  • Beberapa kelainan rahim, seperti rahim yang retrofleksi (rahim terbalik), dapat meningkatkan risiko.
  • Peningkatan kadar estrogen atau ketidakseimbangan antara estrogen dan progesteron dapat menyebabkan endometriosis.

Diagnosis endometriosis

Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

  1. Pemeriksaan panggul: Dokter Anda akan meraba area panggul secara manual untuk memeriksa adanya kelainan atau area yang lunak.
  2. Tes pencitraan
    • USG transvaginal: Untuk mengevaluasi rahim dan organ panggul serta mengidentifikasi kelainan struktural seperti pembesaran rahim atau adanya massa rahim.
    • Magnetic Resonance Imaging (MRI): Dapat direkomendasikan untuk pemeriksaan rahim dan jaringan di sekitarnya yang lebih mendetail, dengan memberikan gambar yang lebih jelas mengenai luas dan lokasi jaringan endometrium.
  3. Laparoskopi: Dokter akan memasukkan tabung tipis yang dipasangi lampu dan kamera melalui sayatan kecil di perut untuk melihat organ panggul dan mengambil sampel jaringan untuk biopsi.
  4. Biopsi: Sampel jaringan yang diambil selama laparoskopi diperiksa menggunakan mikroskop untuk memastikan apakah ada jaringan endometrium di luar rahim.

Opsi pengobatan untuk endometriosis

Pengobatan endometriosis bergantung pada tingkat keparahan gejala dan keinginan untuk kesuburan di masa depan. Opsi tersebut meliputi:

  1. Obat pereda nyeri seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
  2. Terapi hormonal seperti pil KB atau progesteron.
  3. Pembedahan untuk mengangkat jaringan endometrium. Pada kasus yang parah, pembedahan untuk mengangkat rahim (histerektomi) mungkin diperlukan.

4. Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) adalah kelainan hormonal yang terjadi pada wanita usia subur. Ini adalah kondisi yang memiliki tiga karakteristik utama: periode menstruasi tidak teratur, kelebihan hormon androgen (hormon pria), dan ovarium polikistik.

Penyebab pasti PCOS tidak diketahui, tetapi diyakini berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon, faktor genetik, dan resistensi insulin.

Gejala PCOS?

  • Periode menstruasi yang tidak teratur atau tidak mengalami menstruasi
  • Jerawat
  • Pertumbuhan rambut wajah dan tubuh yang berlebihan (hirsutisme)
  • Berat badan meningkat
  • Bercak-bercak kulit yang menebal, seperti beludru, dan menggelap (acanthosis nigricans)
  • Apnea tidur 
  • Sulit hamil

Diagnosis PCOS

Diagnosis PCOS biasanya dicurigai pada wanita yang mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dan gejala hiperandrogenisme seperti jerawat, hirsutisme, dan kerontokan rambut pada wanita. Selain gejala-gejala tersebut, obesitas juga dapat menambah kecurigaan terhadap PCOS. 

Opsi pengobatan untuk PCOS

PCOS tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat diobati. Perubahan gaya hidup yang dianjurkan seperti berolahraga secara teratur dan menjaga pola makan yang sehat. Obat-obatan dapat diresepkan untuk mengatur periode menstruasi dan mengontrol pertumbuhan rambut yang berlebihan.

Bagi wanita yang berencana untuk hamil, mereka dapat menjalani terapi kesuburan.

5. Kanker payudara dan benjolan

Ketika sel-sel di dalam payudara tumbuh dengan cepat dan berkembang biak secara tidak terkendali, maka terjadilah kanker payudara. Hal ini biasanya bermula di dalam sel-sel yang melapisi saluran susu pada payudara. Sekitar 1 dari 7 wanita didiagnosis menderita kanker payudara. Peluang sembuh cukup besar jika terdeteksi secara dini.

Gejala kanker payudara

  • Benjolan baru atau pembengkakan di payudara atau ketiak Anda
  • Perubahan ukuran, bentuk, atau tekstur payudara Anda
  • Perubahan kulit seperti mengerut, cekung, atau kemerahan pada kulit
  • Perubahan posisi puting susu
  • Keluarnya cairan dari salah satu puting susu Anda

Diagnosis kanker payudara

Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

  1. Mamografi: Mammogram adalah gambar sinar-X dari jaringan payudara. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi massa atau mikrokalsifikasi yang dapat mengindikasikan adanya kanker payudara. Mamografi sering kali merupakan langkah pertama dalam skrining kanker payudara.
  2. Ultrasonografi: Ultrasonografi menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jaringan payudara. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan apakah benjolan payudara berbentuk padat atau berisi cairan (kistik). Ultrasonografi sering kali digunakan bersama dengan mamografi untuk evaluasi lebih lanjut.
  3. Magnetic Resonance Imaging (MRI): Pada beberapa kasus, MRI dapat direkomendasikan untuk evaluasi lebih lanjut karena dapat memberikan gambar jaringan payudara secara detail dan dapat membantu mengidentifikasi area lain yang bermasalah.
  4. Biopsi aspirasi jarum halus: Sampel jaringan diambil menggunakan jarum halus untuk diperiksa menggunakan mikroskop untuk memastikan adanya kanker payudaraa fine needle to be examined under a microscope to confirm the presence of breast cancer. 

Opsi pengobatan untuk kanker payudara

Jika benjolan payudara terdeteksi sebagai kanker, tergantung pada stadium dan tingkat keparahan kanker, serta kesehatan dan preferensi individu, opsi pengobatan meliputi:

  1. Operasi kanker payudara seperti mastektomi, lumpektomi, pembedahan kelenjar getah bening ketiak
  2. Kemoterapi
  3. Radioterapi
  4. Terapi hormon
  5. Terapi target
  6. Bisfosfonat 

Para wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin dan melakukan mamografi secara teratur karena deteksi dini sangat penting untuk pengobatan kanker payudara. Banyak wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara pada stadium awal dapat menjalani hidup yang panjang dan sehat.

6. Inkontinensia Urine

Inkontinensia urine adalah keluarnya urine tanpa disengaja dan merupakan masalah yang umum terjadi. Kapan dan bagaimana hal ini terjadi tergantung pada jenis inkontinensia urine yang diderita seseorang. 

Ada beberapa jenis inkontinensia urine:

  • Inkontinensia stres: Terjadi ketika ada tekanan pada kandung kemih, seperti akibat batuk, bersin, tertawa, atau berolahraga, menyebabkan urine bocor.
  • Inkontinensia mendesak: Terjadi ketika ada keinginan mendesak untuk buang air kecil dan air seni keluar tanpa disengaja sebelum sampai ke kamar kecil.
  • Inkontinensia campuran: Kombinasi antara inkontinensia stres dan urgensi.
  • Inkontinensia luapan: Anda tidak dapat mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, yang menyebabkan urine sering bocor.

Penyebab inkontinensia urine

  • Otot dasar panggul lemah
  • Kerusakan saraf
  • Kerusakan saat melahirkan
  • Kerusakan kandung kemih atau area di dekatnya selama pembedahan 
  • Kondisi neurologis seperti penyakit Parkinson 
  • Obat-obatan tertentu

Opsi pengobatan untuk inkontinensia urine

  1. Perubahan gaya hidup meliputi penurunan berat badan, buang air kecil terjadwal, dan minum sedikit cairan secara berkala sepanjang hari, alih-alih minum dalam jumlah yang lebih besar sekaligus.
  2. Latihan dasar panggul, seperti Kegel, memperkuat otot-otot yang berperan dalam mengontrol kebocoran urine. 
  3. Latihan kandung kemih.
  4. Estrogen vagina topikal.

Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan. Namun, menjalani operasi untuk inkontinensia urine stres tidak disarankan sampai Anda telah selesai memiliki anak, karena kehamilan dan persalinan dapat menyebabkan kerusakan yang dapat menyebabkan kebocoran terjadi kembalir.

7. Osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai dengan berkurangnya kepadatan tulang dan massa tulang. Hal ini akan menguangi kekuatan tulang dan dapat berujung pada fraktur akibat trauma ringan (patah tulang). Fraktur akibat osteoporosis umumnya terjadi di pinggul, ruas tulang belakang (tulang punggung), dan pergelangan tangan.

Faktor risiko terkena osteoporosis

  • Berusia lebih dari 50 tahun
  • Riwayat osteoporosis dalam keluarga
  • Individu yang memiliki tubuh yang kecil dan kurus
  • Diet rendah vitamin D, kalsium, dan protein
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebihan
  • Kondisi medis tertentu, seperti artritis reumatoid, penyakit celiac, dan hipertiroidisme.

Pencegahan osteoporosis

Pencegahan dan pengobatan osteoporosis berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan tulang yang kuat.

  1. Memasukkan diet yang kaya akan kalsium dan vitamin D.
  2. Olahraga menahan beban secara rutin, seperti berjalan kaki atau latihan kekuatan.
  3. Hindari merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan.
  4. Obat-obatan:
    • Bisfosfonat untuk menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko terjadinya fraktur
    • Modulator reseptor estrogen selektif (Selective Estrogen Receptor Modulators/SERMs) untuk menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko terjadinya fraktur.
    • Hormon paratiroid untuk mengatur jumlah kalsium dalam tulang.
    • Denosumab (antibodi monoklonal) untuk membantu mengurangi pengeroposan tulang.
    • Suplemen Vitamin D dan Kalsium.

Pentingnya skrining kesehatan untuk wanita

Skrining kesehatan wanita sangat penting untuk deteksi dini kondisi kesehatan, yang mengarah pada pengobatan yang lebih efektif dan hasil yang lebih baik.

Tes skrining secara rutin dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah kesehatan, memungkinkan intervensi dan manajemen dini, serta membantu wanita membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan dan gaya hidup mereka.

Beberapa tes skrining yang umum duntuk wanita meliputi mamografi untuk kanker payudara, tes Pap untuk kanker serviks, dan pemindaian kepadatan tulang untuk osteoporosis.  Baca artikel ini untuk mengetahui jenis-jenis tes skrining kesehatan yang tersedia untuk wanita.

Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles

Rumah Sakit Gleneagles menyediakan beragam pilihan program skrining kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap individu, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan preferensi mereka.

Tim tenaga medis kami yang profesional dan berdedikasi siap memberikan panduan dan membantu dalam memberikan rekomendasi atau membuat paket skrining khusus yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan riwayat kesehatan Anda.

Untuk membuat janji temu, silakan hubungi Pusat Skrining Kesehatan di Rumah Sakit Gleneagles terdekat.

SuggestedArticles