Memahami GERD | Rumah Sakit Gleneagles

Memahami GERD

gleneagles-gerd-banner

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi jangka panjang yang ditandai dengan naiknya asam lambung ke kerongkongan, yang kemudian menyebabkan iritasi dan peradangan.

Penyebab utama GERD adalah lemahnya sfingter esofagus bawah, yang merupakan cincin otot yang berfungsi sebagai pembatas antara kerongkongan dan lambung. Pada kondisi normal, sfingter esofagus bawah akan terbuka untuk membuat makanan turun ke lambung, lalu menutup untuk mencegah makanan dan asam lambung kembali naik. Pada kondisi GERD, sfingter melemah atau mengendur pada waktu yang tidak tepat, sehingga menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan, yang kemudian menimbulkan berbagai gejala. 

Jika tidak ditangani, GERD dapat menyebabkan komplikasi parah. Walaupun masalah asam lambung terbilang lazim dan umumnya tidak berbahaya, GERD ditandai dengan asam lambung naik yang sudah kronis, yang dapat menyebabkan masalah serius, seperti esofagitis, esofagus Barrett, dan meningkatnya risiko kanker esofagus. Maka, penting untuk mencari bantuan medis jika gejala GERD tak kunjung sembuh.


Perbedaan antara GERD dan Kondisi Serupa

GERD vs refluks asam lambung

Walaupun GERD dan asam lambung saling terkait, keduanya berbeda. GERD adalah kondisi asam lambung yang bersifat kronis dan lebih parah, ditandai dengan gejala yang tidak kunjung mereda.

GERD vs nyeri ulu hati

Heartburn merujuk pada sensasi terbakar di dada, umumnya di belakang tulang dada, yang dapat menyebar hingga mulut. Kondisi ini juga disebabkan naiknya asam lambung. GERD meliputi cakupan gejala dan komplikasi yang lebih luas, melebihi heartburn.


Faktor Risiko

Beberapa faktor berikut dapat membuat sfingter esofagus bawah melemah dan meningkatkan kemungkinan GERD:

Faktor Risiko

Deskripsi

Obesitas

Tekanan pada area perut dapat meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan.

Hernia Hiatus

Kondisi ketika bagian lambung menyembul ke diafragma, sehingga membuat sfingter esofagus bawah mengendur.

Pilihan makanan

Beberapa jenis makanan, seperti makanan pedas dan berlemak, cokelat, kafein, alkohol, dan citrus dapat memicu munculnya gejala.

Kehamilan

Perubahan hormon dan tekanan di area perut akibat rahim yang membesar dapat memperparah gejala GERD.


Gejala GERD

Gejalanya dapat berbeda-beda pada tiap individu, namun gejala umumnya meliputi heartburn, regurgitasi asam lambung (ditandai dengan rasa masam atau pahit di tenggorokan atau mulut, terutama setelah makan atau saat berbaring), nyeri dada, sulit menelan, batuk kronis, suara serak, sensasi benjolan di tenggorokan, dan bau mulut.


Diagnosis GERD

Diagnosis biasanya dimulai dengan diskusi mengenai gejala yang dialami dan riwayat medis, diikuti dengan pemeriksaan fisik secara keseluruhan. Metode diagnostik dapat meliputi:

  • Endoskopi Saluran Pencernaan (Gastrointestinal) Atas: Selang fleksibel dengan kamera digunakan untuk memperiksa lapisan kerongkongan dan lambung. Biopsi juga dapat dilakukan untuk analisis lanjutan.
  • Studi Pemantauan pH Esofagus: Metode ini menggunakan selang kecil dengan sensor yang dimasukkan ke kerongkongan untuk mengukur tingkat keparahan naiknya asam lambung selama 24 jam.

Opsi Pengobatan untuk GERD

Banyak orang bertanya-tanya apakah GERD dapat disembuhkan. Bagi beberapa orang, GERD adalah kondisi sementara yang akan membaik seiring perubahan gaya hidup, konsumsi obat-obatan, atau metode pengobatan lain, sehingga dapat menurunkan frekuensi kambuh. Namun, sebagian yang lain dapat membutuhkan pengobatan jangka panjang, dan beberapa orang masih merasakan gejalanya walaupun sudah diobati.

Opsi pengobatannya meliputi:

Perubahan gaya hidup

  • Hindari makanan dan minuman yang memicu asam lambung naik, seperti makanan pedas dan berlemak, citrus, tomat, cokelat, kafein, alkohol, dan minuman bersoda.
  • Konsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil namun lebih sering, hindari berbaring atau membungkuk setelah makan, serta tinggikan posisi kepala saat tidur untuk menghindari asam lambung naik di malam hari.
  • Menjaga berat badan sehat juga dapat mengurangi tekanan pada area perut, sehingga meringankan gejala GERD.
  • Berhenti merokok juga dapat mengatasi gejala dan mengurangi risiko komplikasi terkait GERD.

Obat-obatan

Untuk gejala ringan:

  • Antasida untuk meredakan gejala sementara dengan menetralkan asam lambung (misalnya, Gaviscon).
  • Antagonis reseptor H2 untuk mengurangi produksi asam lambung dan mampu meredakan gejala GERD lebih lama dibandingkan antasida (misalnya, simetidin dan famotidin).

Untuk gejala sedang hingga parah:

  • Penghambat Pompa Proton untuk mengurangi asam lambung dengan efektif. Beberapa merk obat ini dijual bebas, walaupun ada yang memerlukan resep (misalnya, omeprazole dan pantoprazole).

Intervensi bedah

Pada kasus GERD yang parah, ketika pasien tidak lagi merespon terhadap perubahan gaya hidup atau obat-obatan, atau pada kasus ketika terdapat komplikasi seperti hernia hiatus, penyempitan (striktur) kerongkongan, atau esofagus Barrett, maka dapat dipertimbangkan untuk menjalani prosedur bedah seperti fundoplikasi.


Mencegah GERD

Mencegah asam lambung naik dapat dilakukan lewat perubahan gaya hidup dan pola makan:

  • Cobalah untuk meminimalkan atau tidak lagi mengonsumsi makanan pedas, buah dan jus citrus, produk berbahan dasar tomat, cokelat, mint, makanan yang digoreng dan berlemak, minuman berkarbonasi, kafein, dan alkohol.
  • Jaga berat badan yang sehat untuk meringankan tekanan di area perut dan menurunkan risiko asam lambung naik.
  • Atur porsi makan yang lebih kecil dan diet seimbang untuk mencegah makan berlebihan.
  • Hindari makan di tengah malam, dan luangkan waktu setidaknya tiga jam antara makan malam terakhir dan waktu tidur Anda untuk mengurangi gejala asam lambung.
  • Tidur menyamping di sisi kiri untuk membantu mengarahkan asam lambung menjauh dari kerongkongan.
  • Hindari merokok, karena dapat membuat sfingter esofagus bawah melemah dan membuat asam lambung naik.
  • Kelola stres dengan melakukan meditasi, yoga, atau teknik pernapasan dalam, karena stres kronis dapat memperparah gejala asam lambung.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles

GERD adalah kondisi kronis yang secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup seseorang. Jika Anda menduga Anda menderita GERD, hubungi kami untuk membuat janji temu, atau kunjungi tim dokter spesialis gastroenterologi kami di Rumah Sakit Gleneagles terdekat dengan Anda.

Spesialisasi Kami

Muat lebih banyak
Loading...

Wait a minute