Memahami Diare
Diare adalah kondisi yang ditandai dengan sering buang air besar serta feses yang encer, kerap kali membuat Anda harus sering ke kamar mandi. Tingkat keparahannya beragam, mulai dari ringan hingga parah, dan dapat berlangsung dalam waktu yang bervariasi pula.
Diare diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama: Diare akut berlangsung selama 1-2 hari, dan umumnya sembuh dengan sendirinya. Diare persisten yang berlangsung 2-4 minggu. Diare kronis yang berlangsung 4 minggu atau lebih, dengan gejala yang berlanjut atau kambuh.
Penyebab
Beberapa faktor dapat menyebabkan diare, di antaranya:
- Infeksi: Infeksi disebabkan bakteri, virus, dan parasit, dan sering kali terjadi karena kontaminasi makanan atau minuman. Sanitasi dan kebersihan yang buruk juga akan meningkatkan risiko diare.
- Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik, antasida, OAINS, dan obat kemoterapi juga dapat memicu diare.
- Intoleransi makanan: Intoleransi laktosa adalah salah satu contohnya.
- Gangguan pencernaan: Kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), radang usus (IBD), dan penyakit celiac dapat menyebabkan diare kronis.
Gejala Diare
Gejala diare dapat berbeda-beda pada tiap individu, dan dapat meliputi sakit perut, kembung, mual dan muntah, demam, darah atau mukus pada tinja, sering buang air besar dengan feses yang encer atau berair, merasa ingin buang air besar, mengalami tanda-tanda dehidrasi (mulut kering, haus, jarang buang air kecil, sempoyongan akibat kekurangan cairan), dan keletihan.
Tingkat keparahannya juga berbeda-beda. Kasus diare ringan mungkin hanya meliputi beberapa kali buang air besar dengan feses yang encer, sementara kasus parah dapat menyebabkan sering buang air besar, bahkan terkadang terjadi tiap 20-30 menit sepanjang hari.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau orang terkasih Anda mengalami gejala berikut:
- Diare parah atau diare persisten (berlangsung lebih dari dua hari pada orang dewasa, atau 24 jam pada anak-anak).
- Tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering, haus, jarang buang air kecil, sempoyongan.
- Nyeri perut atau nyeri rektum yang parah.
- Demam dengan suhu 38°C atau lebih tinggi.
- Feses berdarah, bernanah, atau berwarna hitam.
- Terus menerus muntah-muntah, yang menyulitkan pemberian cairan.
- Baru saja berpergian ke area dengan sanitasi yang buruk, yang dapat meningkatkan risiko infeksi.
- Kondisi kesehatan yang sudah diderita sebelumnya, seperti sistem imun yang lemah, diabetes, atau radang usus (IBD).
- Diare pada bayi atau anak kecil, karena mereka lebih rentan mengalami dehidrasi.
Diagnosis dan Opsi Perawatan
Diagnosis
Mendiagnosis diare umumnya membutuhkan peninjauan menyeluruh mengenai riwayat medis pasien dan pemeriksaan fisik. Tes lain dapat diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab di balik kondisi ini.
Metode diagnosis | Tujuan |
Tes laboratorium |
|
Prosedur endoskopi |
|
Tes pencitraan |
|
Perawatan
Metode pengobatan diare berbeda-beda, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya.
Opsi pengobatan | Tujuan |
Rehidrasi |
|
Obat-obatan |
|
Cairan infus |
|
Makanan Setelah Diare
Setelah mengalami diare yang parah, disarankan untuk menghindari produk berbahan dasar susu untuk beberapa hari ke depan. Makanan berikut dapat membantu proses transisi kembali ke makanan pada umumnya:
- Produk roti: Produk berbahan dasar tepung terigu, seperti roti.
- Pasta dan sereal: Nasi putih, pasta, bubur gandum, sereal gandum, oatmeal, dan sereal jagung.
- Sayur yang dimasak: Wortel, buncis, jamur, dan bit (semuanya harus dimasak sebelum dikonsumsi).
Mencegah Diare
Menjaga kebersihan makanan dapat mencegah diare. Rekomendasi utama meliputi:
- Menghindari susu mentah atau tidak dipasteurisasi.
- Mencuci buah dan sayur mentah dengan bersih.
- Mengonsumsi makanan yang sudah dimasak, atau yang mudah basi.
- Memisahkan makanan mentah, terutama daging, ikan, dan unggas, dari makanan lain.
- Mencuci tangan, pisau, dan talenan setelah mengolah makanan mentah.
- Pastikan daging, ikan, dan unggas dimasak hingga mencapai suhu internal yang aman.
- Masak bogabahari hingga matang. Membekukan makanan dapat membunuh mikroorganisme berbahaya, namun memasaknya hingga matang lebih efektif. Ikan mentah "sushi-grade" atau "sashimi-grade" adalah contoh bogabahari yang sudah dibekukan.
- Masak telur hingga kuning telur mengeras.
- Masukkan makanan yang sudah dimasak ke kulkas dua jam setelah dimasak (atau satu jam setelahnya jika suhu mencapai 32°C).
Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles
Jika Anda khawatir mengenai gejala diare atau mengalami masalah pencernaan, tim dokter spesialis gastroenterologi yang ahli dan berdedikasi di Rumah Sakit Gleneagles siap memberikan konsultasi untuk memberikan perawatan dan bantuan terbaik untuk Anda.
Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai diare. Kami memastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik yang memungkinkan sesuai dengan kebutuhan Anda secara spesifik.