7 tes skrining kesehatan untuk wanita | Rumah Sakit Gleneagles
First slide First slide
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

7 tes skrining kesehatan untuk wanita

23 Juni 2023 · 7 mins read

Topics









Pelajari lebih lanjut tentang 7 tes skrining kesehatan yang penting untuk wanita.

Dengan menjalani skrining kesehatan secara rutin, para wanita dapat terus memantau kesehatan mereka dan mengatasi masalah kesehatan yang mungkin terjadi pada tahap sedini mungkin.

Skrining ini membantu mendeteksi berbagai kondisi kesehatan yang umum terjadi pada wanita, sehingga dapat dilakukan intervensi medis yang cepat dan manajemen yang efektif, serta membantu wanita membuat keputusan yang tepat mengenai kesehatan dan gaya hidup mereka.

Jelajahi artikel ini untuk mempelajari kondisi kesehatan yang umum terjadi pada wanita.

1. Mamografi (skrining kanker payudara)

Mamografi memegang peranan penting dalam deteksi dini kanker payudara pada wanita. Tes skrining ini menggunakan sinar-X untuk membuat gambar jaringan payudara secara mendetail. Dengan menangkap gambar-gambar ini, mamografi dapat secara efektif mengidentifikasi benjolan kecil yang mungkin tidak dapat dideteksi melalui pemeriksaan fisik saja. Ini berfungsi sebagai alat penting dalam skrining kanker payudara dan mempromosikan intervensi dini.

Menentukan siapa yang harus menjalani mamografi

Untuk wanita dalam populasi umum yang berusia antara 50 dan 74 tahun, skrining mamografi rutin dapat dilakukan setiap dua tahun sekali.

Bagi wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara dan belum teridentifikasi memiliki varian genetik apa pun, mereka harus menjalani skrining mamografi mulai dari usia 30-39 tahun dan setiap satu tahun sekali mulai usia 40-59 tahun.

Untuk wanita berusia di atas 60 tahun, mamografi dapat dilakukan setiap dua tahun.

Prosedur mamografi

  • Anda harus melepaskan pakaian Anda dan mengenakan gaun atau pakaian rumah sakit yang terbuka di bagian depan. Lepaskan perhiasan dan hindari penggunaan barang-barang yang dapat mengganggu proses pencitraan.
  • Posisikan diri Anda di dekat mesin sinar-X. Radiografer akan memposisikan satu payudara pada satu waktu di antara dua pelat mesin yang datar.
  • Pelat-pelat tersebut akan menekan payudara Anda dengan kuat di antara keduanya selama beberapa saat. Anda akan merasakan tekanan yang mungkin terasa kurang nyaman.
  • Biasanya, pemeriksaan sinar-X akan dilakukan dua kali pada setiap payudara: satu dari atas dan satu dari samping.
  • Beritahukan kepada petugas mamografi jika Anda merasa cemas atau malu atau jika mamografi terlalu menyakitkan. Mereka dapat berhenti kapan pun dan mencoba membuat Anda merasa lebih nyaman.

2. Pap smear / tes pap (skrining untuk kanker serviks)

Pap smear (atau tes Pap) dikenal sebagai alat skrining utama untuk kanker serviks. Tes skrining ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan sel yang tidak normal pada serviks (batas antara vagina dan rahim).

Menentukan siapa yang harus melakukan pap smear / tes pap

Skrining kanker serviks merupakan komponen penting dari perawatan kesehatan wanita. Anda harus mulai melakukan skrining pada usia 21 tahun, terlepas dari kapan Anda pertama kali melakukan hubungan seksual.

Seberapa sering dan tes apa saja yang harus Anda jalani untuk skrining kanker serviks ditentukan oleh usia dan riwayat kesehatan Anda.

Wanita berusia 21 hingga 29 tahun harus menjalani tes Pap smear setiap tiga tahun.

Ada tiga pilihan tes untuk wanita berusia 30 hingga 65 tahun:

  • Tes Pap dan tes HPV (tes dilakukan bersama) setiap lima tahun.
  • Tes Pap setiap tiga tahun sekali.
  • Tes HPV saja setiap lima tahun sekali.

Prosedur pap smear

  • Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina untuk melebarkannya agar dapat melihat serviks dan bagian atas vagina.
  • Dokter akan dengan lembut mengusap bagian bawah serviks untuk mengumpulkan sampel sel menggunakan spatula (spatula Ayre), sedangkan sikat (cytobrush) digunakan untuk mengambil sel dari bagian dalam serviks.
  • Sampel yang telah dikumpulkan dimasukan ke dalam cairan pengawet dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan, sementara yang lain mungkin merasa tes ini menyakitkan. Jika Anda merasa tidak nyaman atau sakit, sampaikan kepada dokter Anda agar mereka dapat mendiskusikan beberapa pilihan untuk mengurangi rasa sakit.

Hasil pemeriksaan pap smear

  • Nomal atau hasil negatif menunjukkan tidak ada perubahan sel di dalam serviks. Tes lanjutan tidak diperlukan sampai jadwal tes Anda berikutnya.
  • Hasil tes tidak normal menunjukkan adanya perubahan sel di dalam serviks Anda, meskipun tidak berarti bahwa Anda terkena kanker serviks. Perubahan yang tidak normal biasanya disebabkan oleh HPV. Perubahan mungkin ringan (tingkat rendah) atau parah (tingkat tinggi). Perubahan ringan akan kembali ke normal dengan sendirinya. Perubahan yang lebih parah sering disebut dengan "prakanker" karena belum bersifat kanker, tetapi berpotensi untuk berkembang menjadi kanker seiring waktu. Dalam keadaan yang tidak biasa, Pap smear yang tidak nomal dapat menunjukkan adanya keganasan (kanker). Dibutuhkan pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis ini. Makin dini kanker serviks terdeteksi, makin mudah untuk diobat
  • Untuk hasil yang tidak jelas, yang jarang terjadi, dokter Anda akan menganjurkan agar Anda mengulang tes dalam 12 minggu.

3. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh vena di lengan Anda. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke dalam vena, biasanya terletak di area siku bagian dalam. Setelah sampel darah diambil, bola kapas atau kain kasa akan ditempelkan di tempat tusukan untuk menghentikan pendarahan. Biasanya, seluruh prosedur hanya memakan waktu beberapa menit.

Beberapa pemeriksaan darah yang umum dilakukan meliputi:

  1. Complete blood count (CBC)
    • Juga dikenal sebagai hitung darah lengkap, tes ini mengukur kadar hemoglobin, jumlah sel darah putih dan merah, serta jumlah trombosit.
    • CBC dapat membantu mendeteksi infeksi, anemia, dan kondisi lainnya.
  2. Tes glukosa darah
    • Mengukur jumlah glukosa (gula) dalam darah Anda. Glukosa adalah sumber energi yang penting bagi tubuh Anda, tetapi kadar glukosa yang tinggi dalam darah Anda dapat menjadi tanda diabetes atau masalah kesehatan lainnya.
    • Tes Glukosa Darah Puasa: Tes ini mengukur kadar glukosa darah Anda setelah Anda berpuasa selama 8-12 jam. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis diabetes atau pradiabetes.
    • Tes Glukosa Darah Acak: Tes ini mengukur kadar glukosa darah Anda setiap saat sepanjang hari, tanpa memperhatikan kapan terakhir kali Anda makan. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis diabetes atau memantau kadar glukosa pada penderita diabetes.
    • Tes HbA1c: Ini adalah indikator glukosa darah rata-rata tiga bulan yang membantu mendiagnosis dan memantau diabetes.
  3. Profil lipid (Pemeriksaan kolesterol)
    • Pemeriksaan ini mengukur kadar high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein (LDL), kolesterol total, trigliserida, dan very-low-density lipoprotein (VLDL), yang merupakan penanda penting bagi kesehatan jantung Anda.
  4. Tes fungsi hati
    • Tes ini mengukur kadar enzim hati dan protein dalam darah.
    • Tes yang umum dilakukan meliputi Alanine Aminotransferase (ALT), Aspartate Aminotransferase (AST), Alkaline Phosphatase (ALP), Bilirubin Total, Albumin, dan Prothrombin Time (PT). 
    • Tes fungsi hati dapat membantu mendiagnosis penyakit hati, seperti hepatitis atau sirosis, dan memantau fungsi hati pada orang dengan kondisi ini.
  5. Tes fungsi ginjal
    • Tes ini dapat membantu mendiagnosis penyakit ginjal dan memantau fungsi ginjal pada orang dengan kondisi ginjal yang diketahui.
    • Tes yang umum dilakukan meliputi kreatinin, natrium, kalsium, klorida, kalium, Laju Filtrasi Glomerulus (GFR), dan Blood Urea Nitrogen (BUN).

4. Urinalisis (Analisis urine)

Urinalisis adalah pemeriksaan medis yang melibatkan analisis sampel urine. Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi medis, termasuk infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, diabetes, dan masalah hati.

Beberapa parameter yang biasanya dievaluasi dalam tes analisis urin meliputi yang berikut ini:

  • Warna dan kejernihan
  • kadar pH
  • Berat jenis
  • Kadar protein
  • Kadar glukosa
  • Kadar keton
  • Kadar nitrit
  • Kadar leukosit
  • Kadar bilirubin
  • Kadar Urobilinogen
  • Jumlah sel darah merah dan putih
  • Bakteri atau mikroorganisme lain

5. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah menentukan apakah tekanan darah Anda normal, tinggi, atau rendah. Tekanan darah biasanya diukur dengan menggunakan manset tekanan darah dan alat yang disebut sphygmomanometer.

  • Selama pengukuran, Anda biasanya akan diminta duduk dengan lengan bertumpu pada permukaan yang sejajar dengan jantung.
  • Lengan atas Anda kemudian akan dipasangi manset tekanan darah dan digelembungkan, untuk menghentikan aliran darah di lengan Anda untuk sementara waktu. Prosedur ini mungkin terasa kurang nyaman, tetapi hanya berlangsung selama beberapa detik. Sangat penting untuk rileks selama prosedur ini dan tidak berbicara.
  • Dokter Anda kemudian akan secara perlahan melepaskan tekanan pada manset sambil mendengarkan denyut nadi Anda dengan stetoskop dan mengamati indikator pada sphygmomanometer.

Hasil pengukuran biasanya dinyatakan sebagai dua angka, dengan tekanan sistolik tercantum pertama dan tekanan diastolik tercantum kedua. Tekanan darah normal umumnya adalah kurang dari 120/80 mmHg. Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai hasil pengukuran 130/80 mmHg atau lebih tinggi.

6. Tes kepadatan tulang (skrining osteoporosis)

Metode yang umumnya digunakan untuk mengukur kepadatan tulang adalah pemindaian dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA), yang juga dikenal sebagai pemindaian kepadatan tulang. Pemeriksaan ini menggunakan sinar X-ray intensitas rendah untuk mengukur kalsium dan mineral lain di dalam tulang.

Individu berusia di atas 65 tahun dianjurkan untuk menjalani tes ini setiap dua tahun sekali. Untuk wanita berusia di atas 65 tahun tanpa risiko percepatan pengeroposan tulang, pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap 3 hingga 5 tahun.

Prosedur tes kepadatan tulang

  • Pemindaian kepadatan tulang adalah prosedur yang sederhana dan tidak menimbulkan rasa sakit. Anda akan diminta untuk berbaring telentang di atas meja sinar-X agar area tubuh Anda dapat dipindai.
  • Tergantung pada area yang akan dipindai, Anda mungkin diizinkan untuk tetap mengenakan pakaian. Namun, Anda harus melepaskan apa pun yang memiliki gesper, jepitan, atau kancing logam. Gaun khusus pasien X-ray mungkin diperlukan tergantung pada situasi.
  • Pemindaian ini melibatkan sebuah lengan pemindai besar yang dilewatkan di atas tubuh Anda untuk mengevaluasi kepadatan tulang.
  • Selama prosedur, seberkas kecil sinar X-ray intensitas rendah akan dilewatkan melalui bagian tubuh yang sedang dipindai.
  • Biasanya, durasi pemindaian mencapai 10 hingga 20 menit. Setelah selesai, Anda dapat pulang ke rumah.

Hasil tes kepadatan tulang

Hasilnya seringkali muncul dalam dua bentuk, skor-T dan skor-Z. Di antara keduanya, skor-T biasanya lebih signifikan. Nilai skor-T biasanya negatif atau dalam kisaran minus.

Semakin rendah skor-T untuk kepadatan tulang, semakin tinggi risiko fraktur. Skor-T individu dengan kepadatan tulang normal adalah antara +1 dan -1.

7. Skrining kanker kolorektal (usus besar)

Skrining kanker kolorektal melibatkan tes yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal kanker kolorektal, yaitu kanker usus besar atau rektum.

Deteksi dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan kelangsungan hidup. Tergantung pada risiko terkena kanker kolorektum, orang dewasa harus melakukan skrining kanker kolorektal pada usia 45 tahun atau lebih awal.

Kolonoskopi dianggap sebagai standar terbaik untuk skrining kanker kolorektum karena dapat mendeteksi dan memungkinkan pengangkatan pertumbuhan yang abnormal. Ini membuat dokter Anda dapat melihat seluruh lapisan usus besar, termasuk rektum. Sebuah tabung fleksibel yang dipasangi lampu dimasukkan ke dalam rektum dan usus besar untuk mencari pertumbuhan abnormal atau polip yang dapat diangkat sebelum berubah menjadi kanker.

Sigmoidoskopi memungkinkan dokter Anda melihat bagian bawah kolon (kolon desendens) dan seluruh lapisan rektum. Sebuah tabung pendek dimasukkan ke dalam rektum untuk mengamati adanya polip atau massa kanker di dalam rektum dan bagian bawah usus besar.

Tes Darah Samar pada Tinja memeriksa darah tersembunyi di dalam tinja, yang dapat menjadi tanda kanker kolorektal. Sampel tinja dikumpulkan di rumah dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Computed tomography (CT) colonography atau kolonoskopi virtual menggunakan pemindaian CT untuk mengambil gambar usus besar yang dapat diperiksa untuk mengetahui adanya pertumbuhan abnormal atau polip.

Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles

Rumah Sakit Gleneagles menyediakan beragam pilihan program skrining kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan unik setiap individu, dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan preferensi mereka.

Tim tenaga medis kami yang profesional dan berdedikasi siap memberikan panduan dan membantu dalam memberikan rekomendasi atau membuat paket skrining khusus yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, latar belakang keluarga, dan riwayat kesehatan Anda.

Untuk membuat janji temu, silakan hubungi Pusat Skrining Kesehatan di Rumah Sakit Gleneagles terdekat.


Suggested Artikel