Memahami Migrain | Rumah Sakit Gleneagles
Asuhan Pencegahan
Tetap Sehat

Memahami Migrain

15 Agustus 2024 · 10 mins read

Topics







Tahukah Anda bahwa wanita dewasa tiga kali lebih mungkin mengalami migrain dibandingkan pria dewasa? Ketahui lebih lanjut.

Migrain adalah sakit kepala hebat yang ditandai dengan nyeri hebat yang menusuk atau berdenyut, dan sering diikuti dengan mual, muntah, dan tingkat sensitivitas tinggi terhadap cahaya atau suara.

Migrain umumnya tidak dianggap berbahaya, namun dapat terasa melumpuhkan, sehingga penderita terkadang harus pindah ke ruang gelap dan sunyi sampai gejala mereda.

Penyebab utama migrain belum pasti. Faktor neurologis, lingkungan, dan keturunan disebut berperan dalam migrain. Wanita dewasa tiga kali lebih mungkin mengalami migrain dibandingkan pria dewasa.

Fase dan gejala migrain

Migrain seringkali berlangsung mengikuti susunan yang kompleks, biasanya bergerak dari fase ke fase, seperti fase prodromal, aura, sakit kepala, dan postdromal. Namun, durasi dan karakteristik fase-fase tersebut dapat berbeda-beda pada setiap orang.

1. Prodormal

  • Dapat berlangsung satu atau dua hari sebelum migrain menyerang.
  • Gejala: Perubahan suasana hati, mengidam, sulit berkonsentrasi, kelelahan dan otot kaku, sering menguap, sensitif terhadap bau, suara, atau cahaya, perubahan pola tidur, dan mual.
  • Individu yang sering terkena migrain harus waspada akan gejala-gejala saat fase prodormal untuk mencegah serangan migrain.

2. Aura

  • Sekitar satu dari tiga individu yang mengalami migrain mengalami fase aura.
  • Umumnya muncul secara bertahap setidaknya dalam 5 menit, dan dapat berlangsung hingga 60 menit.
  • Gejala: Melihat kilatan cahaya, titik-titik terang, garis bergelombang, atau noktah hitam; merasakan sensasi kesemutan; mati rasa atau lemas di salah satu sisi tubuh atau wajah, perubahan pola bicara, dan tinnitus.
  • Individu yang mengetahui bahwa migrain akan muncul setelah gejala aura dapat menentukan waktu meminum obat yang akan meringankan atau menyembuhkan nyeri migrain.

3. Sakit kepala

  • Lasts for up to 72 hours or more if left untreated. Usually, it begins gradually and progresses into pulsing and throbbing on one or both sides of the head.
  • Symptoms: Icepick in the head, sensitivity to light, smell, and sound, neck pain and stiffness, depression or anxiety, insomnia, nausea and vomiting, dizziness, and light-headedness and fainting.

4. Postdromal

  • Menyebabkan individu mengalami gejala yang berlangsung hingga sepanjang hari. Juga dikenal dengan "efek pengar pada migrain".
  • Gejala: Kelelahan, perasaan euforia atau depresi ringan, sulit berkonsentrasi, dan pegal.

Mengatasi migrain secara efektif

Mengatasi migrain dengan efektif meliputi mengidentifikasi dan menghindari potensi pemicu, seperti perubahan hormon; konsumsi alkohol dan kafein; stres; kecemasan; stimulus sensorik seperti cahaya terang atau berkedip, suara nyaring, atau bau-bauan yang kuat; perubahan pada pola tidur; tekanan fisik; perubahan cuaca; konsumsi obat-obatan, makanan tertentu, dan zat aditif; serta melewatkan waktu makan.

Migrain dapat diobati. Terapi akut untuk migrain meliputi obat-obatan yang dikonsumsi saat serangan migrain muncul untuk meringankan nyeri dan gejala dengan cepat. Obat-obatan untuk menyembuhkan migrain meliputi aspirin, asetaminofen, Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (OAINS), triptan, ergot, dan antiemetik.

Terapi preventif meliputi obat-obatan yang dikonsumsi setiap hari untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan serangan migrain di masa depan. Obat-obatan tersebut meliputi obat-obatan antikejang, penghambat beta, antidepresan, dan penghalang saluran kalsium.

Tips terkait gaya hidup untuk mencegah migrain

  • Beristirahat sejenak: Migrain dan stres saling berkaitan. Hindari bekerja terlalu keras, tetaplah bersikap positif, dan ikuti kegiatan yang menenangkan. Beristirahat dari waktu ke waktu dapat membantu mencegah migrain atau mengurangi gejala jika migrain mulai muncul.
  • Diet sehat: Walaupun tidak menyembuhkan migrain, diet seimbang dapat mengurangi frekuensi dan intensitas migrain. Utamakan konsumsi gandum utuh, buah, dan sayur, serta hindari konsumsi lemak trans, pemanis buatan, cokelat, keju tua, anggur merah, dan daging olahan. Tetaplah terhidrasi, batasi konsumsi kafein, dan buatlah catatan harian makanan untuk mengidentifikasi pemicu migrain.
  • Tidur cukup: Cobalah untuk tidur 7-8 jam setiap malam dengan mengikuti jadwal tidur yang konsisten. Untuk membantu Anda rileks, beristirahatlah di ruang yang sunyi dan gelap.
  • Aktivitas fisik: Pilihlah aktivitas aerobik, seperti bersepeda, berenang, atau berjalan. Ingat bahwa olahraga berat dapat memicu migrain, jadi mulailah perlahan.
  • Buatlah catatan harian tentang migrain: Dengan mencatat detail sakit kepala dan faktor terkait dalam catatan tersebut, individu dapat bekerja sama dengan dokter mereka untuk mengidentifikasi pola, menentukan pemicunya, dan membuat rencana pengobatan yang dipersonalisasi.

Kapan harus pergi ke dokter karena migrain

Migrain umumnya berlangsung selama 4 hingga 72 jam jika tidak diobati. Jika terus berlangsung lebih dari 72 jam, konsultasikan dengan dokter mengenai pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Tanda-tanda bahwa migrain mengindikasikan hal yang lebih serius meliputi:

  • Nyeri hebat yang tidak sembuh setelah mengonsumsi obat-obatan bebas atau berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Migrain yang muncul di atas usia 50 tahun.
  • Perubahan pada pola atau tingkat keparahan sakit kepala.
  • Sakit kepala yang memburuk saat batuk atau bergerak.
  • Perubahan kepribadian atau fungsi kognitif.
  • Gejala yang menyertainya, seperti demam, leher kaku, kebingungan, hilang ingatan, masalah neurologis (misalnya, kejang, bicara tidak jelas, rasa lemas, mati rasa, kelainan penglihatan).
  • Sakit kepala setelah ada trauma.
  • Sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, atau membangunkan Anda dari tidur di malam hari.
  • Sakit kepala pada pasien kanker atau gangguan sistem imun.

Potensi komplikasi migrain

Tingkat keparahan serangan migrain dapat menimbulkan kekhawatiran adanya potensi kerusakan jangka panjang. Meskipun pencitraan otak pada penderita migrain terkadang menunjukkan lesi pada white matter, sebuah tinjauan sistematis mengenai migrain dan perubahan struktur otak mengindikasikan bahwa lesi umumnya tidak berkaitan dengan masalah neurologis atau meningkatkan risiko gangguan kognitif.

Status migrainosus adalah serangan migrain hebat yang melumpuhkan yang berlangsung lebih dari 72 jam. Kondisi ini lebih umum ditemukan pada wanita daripada pria, dan dapat menyerang individu yang mengalami migrain dengan atau tanpa aura.

Migrainous infarction adalah sebuah jenis strok langka yang ditaindai dengan episode migrain pada individu yang mengalami migrain dengan aura, ketika satu atau lebih gejala aura berlangsung selama lebih dari satu jam. Uji pencitraan juga menunjukkan adanya infark pada area otak yang terkait.

Aura persisten tanpa infark dideskripsikan sebagai gejala aura yang berlangsung satu minggu atau lebih tanpa tanda adanya infark pada pencitraan saraf, sementara kejang yang dipicu aura merujuk pada kejang yang terjadi akibat serangan migrain dengan aura.

Pada kasus yang sangat langka, komplikasi seperti edema otak (pembengkakan otak) atau komplikasi dari penggunaan obat sakit kepala berlebihan dapat menimbulkan risiko. Migrain dapat secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup dan dapat menimbulkan gejala yang parah, namun kematian akibat migrain sangatlah jarang.

Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles

Tersedia opsi pengobatan untuk menangani migrain dan meningkatkan kualitas hidup Anda. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami migrain, penting untuk mengambil tindakan untuk menangani dan meringankan gejala dengan efektif.

Tim dokter spesialis neurologi yang ahli dan berdedikasi di Rumah Sakit Gleneagles siap memberikan konsultasi guna menyediakan perawatan dan dukungan yang terbaik. Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai migrain.


Suggested Artikel