Topics
Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi yang sangat penting bagi bayi, dan sering kali disebut sebagai ‘emas cair'. Banyak ibu menyusui yang mungkin perlu memompa ASI dengan bantuan pompa ASI untuk menyimpan ASI agar dapat digunakan nanti.
Hal-hal yang sebaiknya Anda lakukan sebelum dan setelah memompa ASI
Sebelum memompa atau menangani ASI
- Bersihkan tangan Anda dengan menyeluruh menggunakan sabun dan air.
- Pastikan kebersihan alat pompa dan tabungnya.
- Segera ganti tabung jika ada jamur yang ditemukan.
Setelah memompa ASI
- Bilas ASI yang tersisa pada pompa ASI dan bagian yang sudah dibongkar menggunakan air yang mengalir. Untuk menghindari kontaminasi, jangan cuci langsung di dalam wastafel.
- Setelah dibilas, bersihkan bagian-bagian yang bersentuhan dengan payudara Anda dalam mesin pencuci piring jika bagian-bagian tersebut aman untuk dicuci menggunakan mesin pencuci piring.
- Untuk membersihkan bagian yang bersentuhan dengan payudara, gunakan mesin pencuci piring jika bagian itu bisa dicuci menggunakan mesin, atau cuci secara manual menggunakan air panas dan sabun dalam baskom bersih, yang hanya untuk digunakan dalam membersihkan bagian pompa, tidak digunakan untuk mencuci benda lain.
- Bilas semuanya secara menyeluruh di bawah air yang mengalir setelah selesai mencuci.
- Biarkan bagian-bagian itu kering sendiri di atas kain lap khusus alat makan atau tisu bersih.
- Pastikan Anda menyimpan semua bagian yang sudah kering di tempat yang bersih dan terlindungi, menggunakan tangan yang bersih untuk menjaga kebersihan.
Metode dan durasi penyimpanan ASI perah
Gunakan wadah yang sesuai.
- Anda bisa menyimpan ASI perah di dalam wadah plastik keras yang bersih dan tertutup rapat, serta tidak mengandung bisphenol A (BPA). Wadah ini ideal untuk periode penyimpanan yang lebih singkat.
- Kaca yang aman untuk makanan juga merupakan opsi penyimpanan yang baik. Wadah kaca lebih cocok untuk penyimpanan jangka panjang karena bahan ini tidak meluluhkan bahan kimia.
- Kantong penyimpanan dirancang secara khusus untuk ASI karena mudah dan cocok untuk menghemat ruang.
- Hindari wadah umum untuk keperluan rumah tangga seperti wadah botol atau kantong plastik sekali pakai untuk menghindari kontaminasi sehingga ASI menjadi tidak sehat untuk dikonsumsi.
Simpan dalam jumlah sedikit.
- Agar ASI tidak terbuang sia-sia, simpan dalam jumlah sedikit sebanyak 2 hingga 4 ounce (60-120 ml).
Catat tanggal dari tiap kali pemerahan ASI pada wadah.
- Gunakan label dan tinta tahan air, berikan label tanggal pompa ASI pada tiap wadah.
- Jika Anda menyimpan ASI perah di fasilitas penitipan bayi Anda, tuliskan nama bayi Anda pada label agar dapat dikenali dengan mudah oleh Anda.
Simpan wadah penyimpanan ASI di dalam kulkas atau lemari pembeku.
- Pada suhu 25°C atau lebih rendah, ASI yang baru diperah atau dipompa bisa disimpan hingga 4 jam, dengan maksimum dua jam jika suhu di atas 25°C.
- Menyimpan ASI dalam suhu 4°C di dalam kulkas memungkinkan masa penyimpanan selama hingga 4 hari. Meletakkan ASI di bagian belakang dalam kulkas bisa mempertahankan suhu konstan. Begitu dikeluarkan dari kulkas dan dihangatkan, ASI harus dikonsumsi dalam waktu 1 hingga 2 jam, karena ASI yang tidak dikonsumsi setelah itu akan mengalami kontaminasi dan harus dibuang.
- ASI yang disimpan pada suhu -18°C atau lebih dingin di dalam lemari pembeku bisa dikonsumsi dengan aman selama hingga 6 bulan.
Cara menangani ASI beku
- ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan lagi, dan harus dikonsumsi atau dibuang setelah disimpan di dalam lemari pendingin selama empat hari. ASI memang memiliki kandungan yang menghentikan pertumbuhan bakteri berbahaya, tetapi kandungan ini akan melemah setelah ASI didinginkan selama beberapa hari. Untuk memastikan keselamatan anak Anda, sebaiknya bekukan ASI yang tidak dikonsumsi agar bisa disimpan lebih lama, dan cairkan hanya jika sudah siap untuk dikonsumsi dalam beberapa hari.
- Hindari mencampur ASI yang sudah dibekukan dengan ASI segar agar tidak menimbulkan fluktuasi suhu yang disebabkan oleh campuran ASI segar yang lebih hangat dengan ASI lama yang lebih dingin. Hal ini bisa menurunkan kualitas ASI. Dinginkan ASI yang baru diperah secara terpisah sebelum mencampurnya dengan ASI yang lebih lama, yang sudah didinginkan sebelumnya, atau yang beku.
- Konsumsi ASI beku dalam waktu 6 bulan. Namun, ASI masih isa disimpan di dalam lemari pembeku pada suhu 0°F/-17,778ºC atau di bawahnya hingga 12 bulan.
Langkah untuk mencairkan ASI dengan benar
- Letakkan wadah di dalam lemari pendingin pada malam hari sebelum Anda ingin menggunakan ASI beku untuk dicairkan. Prioritaskan ASI yang diperah pada tanggal yang lebih dulu.
- Untuk menghangatkan ASI secara perlahan, rendam wadah berisi ASI dalam air hangat yang mengalir atau letakkan dalam mangkuk berisi air hangat. Hindari penggunaan microwave atau kompor agar nutrien tidak hilang akibat pemanasan ASI yang tidak merata.
- ASI tidak mengalami homogenisasi. Oleh karena itu, krim akan mengapung ke permukaan. Jika separasi pada ASI terlihat sebelum diberikan kepada bayi Anda, putar wadah dengan pelan untuk mencampurkan krim kembali, sehingga protein yang penting bagi sistem pencernaan bayi tidak hancur.
- Sisa ASI di dalam wadah yang tidak dikonsumsi sampai habis oleh bayi, yang sudah dibiarkan selama lebih dari dua jam, harus dibuang.
Kiat untuk mengenali ASI yang basi
Sama seperti susu lainnya, ASI juga bisa basi. Jika sudah basi, ASI mengeluarkan bau yang menyengat dan rasa yang asam, dan tidak bisa dipulihkan lagi. Cicipi sedikit ASI yang dicurigai basi untuk memeriksanya.
Cara menyimpan ASI saat bepergian
Ketika berencana untuk bepergian sambil membawa ASI perah, sangat penting bagi Anda untuk merencanakan transportasi dengan cermat, karena moda transportasi seperti mobil, kereta api, bus, atau pesawat terbang menentukan apa saja yang harus Anda khawatirkan dan patuhi.
ASI segar yang baru diperah bisa disimpan dalam tas pendingin dengan insulasi, yang berisi es batu, selama hingga 24 jam. Begitu Anda tiba di tempat tujuan, Anda bisa langsung menggunakannya, mendinginkannya, atau membekukannya. Untuk memastikan tidak ada fluktuasi suhu, pastikan Anda menyimpan ASI di dalam wadah bersih yang tertutup rapat di bagian belakang dalam kulkas.
Jika Anda memilih untuk membawa ASI beku, simpan dalam tas pendingin dengan insulasi atau tas jinjing termal yang diisi dengan kompres gel beku atau es batu. Selain itu, ingatlah untuk memeriksa ASI ketika Anda mencapai tempat tujuan. Jika ditemukan adanya kristal es di dalam ASI, Anda masih bisa membekukannya lagi untuk digunakan nanti. Untuk perjalanan panjang, siapkan es tambahan atau kompres gel beku untuk memastikan suhu ASI tetap cukup dingin.
Namun, begitu ASI yang dibekukan sebelumnya sudah dicairkan sepenuhnya, jaga agar tetap dingin dan gunakan dalam 24 jam. Waktu pencairan akan berbeda-beda tergantung durasi perjalanan dan suhu pendingin. Periksa ASI tiap beberapa jam untuk menentukan apakah ASI sudah dicairkan, jika situasi memungkinkan.
Cara menyimpan ASI di tempat kerja
Anda bisa memanfaatkan kulkas di tempat kerja Anda atau menyiapkan tas pendingin dengan insulasi untuk menyimpan ASI Anda. Kulkas apa pun yang sesuai untuk menyimpan makanan bisa digunakan untuk menyimpan ASI perah di samping makanan lain.
Menyimpan ASI perah di dalam tas pendingin dengan insulasi yang berisi es batu memungkinkan durasi penyimpanan hingga 24 jam. Langsung taruh ASI di dalam pendingin setelah dipompa, untuk menjaga agar suhu ASI tetap aman. Begitu Anda tiba di rumah, Anda bisa langsung menggunakan ASI, mendinginkannya, atau membekukannya.
Ingatlah untuk menuliskan nama Anda dan tanggal perah pada wadah ASI. Untuk tujuan identifikasi, Anda juga bisa memberi label nama Anda dan detail kontak pada pendingin.
Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles
Sedang mencari panduan dan dukungan dalam menyusui dan memompa ASI? Buat janji temu dengan tim Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Konsultan Laktasi yang penuh dedikasi di Rumah Sakit Gleneagles yang terdekat dengan Anda hari ini.