Teknik Menyusui yang Efektif | Rumah Sakit Gleneagles
Banner-health-digest-breastfeeding techniques Banner-health-digest-breastfeeding techniques
Asuhan Pencegahan
Pemberian Air Susu Ibu (ASI)

Teknik Menyusui yang Efektif

24 Oktober 2024 · 10 mins read

Topics









Bayi baru lahir disarankan untuk menyusu secara eksklusif pada enam bulan pertama. Ketahui lebih lanjut tentang berbagai teknik menyusui yang efektif.

Manfaat ASI bagi Bayi

American Academy of Paediatrics (AAP) menyarankan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada bayi baru lahir selama enam bulan pertama. Setelah enam bulan, menyusui bisa dilanjutkan di samping makanan pendamping, dengan rekomendasi saat ini untuk menyusui hingga usia dua tahun.

ASI menyediakan kombinasi optimal dari vitamin, mineral, dan antioksidan yang dirancang secara khusus untuk kebutuhan bayi, serta kadar lemak, gula, protein, dan air yang seimbang, yang sangat penting bagi tumbuh kembang bayi.

ASI mudah dicerna, bahkan bagi perut dan usus yang masih sedang berkembang, serta mengandung antibodi yang melindungi dari infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, ASI juga mendorong pertambahan berat badan yang sehat sambil disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi yang terus berubah dari waktu ke waktu. ASI juga mengandung senyawa yang menenangkan bagi bayi.

Studi telah menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI cenderung lebih sehat, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat, lebih jarang dirawat inap di rumah sakit, lebih jarang harus diperiksa oleh dokter, dan memiliki kemungkinan yang lebih rendah mengalami kondisi medis ini:

  • Infeksi telinga
  • Infeksi saluran pernapasan (pneumonia, virus sinsitial pernapasan (respiratory syncytial virus/RSV), batuk rejan)
  • Asma
  • Sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/ SIDS) dan tingkat kematian bayi
  • Diare, muntah, dan enterokolitis nekrotikans (EKN) atau necrotising enterocolitis (NEC) prematur
  • Masalah gigi (gigi berlubang, masalah ortodontik)
  • Obesitas pada anak
  • Eksem
  • Meningitis bakteri
  • Diabetes tipe 2 pada masa mendatang
  • Leukemia pada masa kanak-kanak
  • Penyakit celiac dan penyakit radang usus (inflammatory bowel disease/IBD)

Jika ASI dipompa dan diberikan melalui botol, bayi masih tetap bisa menerima berbagai manfaat nutrisi dan kesehatan dari ASI.

Manfaat Menyusui bagi Ibu

Menyusui tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga memberikan beberapa manfaat bagi ibu. Ibu dianjurkan untuk menyusui sekurang-kurangnya satu tahun, karena menyusui memberikan perlindungan yang lebih besar bagi bayi terhadap berbagai penyakit dan kondisi kesehatan jangka panjang. Demikian juga, makin lama ibu menyusui (termasuk memberikan ASI untuk semua anaknya), makin banyak manfaat kesehatan yang bisa dirasakan olehnya.

Menyusui bisa menurunkan risiko depresi pascamelahirkan, terutama ketika sang ibu merasa didukung. Berbagai manfaat jangka panjang bagi ibu termasuk berkurangnya risiko mengalami kanker tertentu (payudara, ovarium, endometrium, tiroid), osteoporosis, diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Berbagai Tantangan Umum dalam Menyusui

Mungkin ada berbagai tantangan dalam menyusui. Beberapa kesulitan yang umum terjadi di antaranya puting susu perih atau pecah-pecah, pasokan ASI tidak mencukupi, pembengkakan payudara, masalah perlekatan, pasokan ASI yang berlebih, saluran susu tersumbat, ruam, mastitis, dan abses payudara.

Persiapan Menyusui Setelah Melahirkan

Sama seperti keterampilan baru lainnya, menyusui memerlukan latihan dan kesabaran. Persiapan lebih awal akan bermanfaat bagi Anda. Inilah beberapa cara untuk mempersiapkan diri:

  • Bicara dengan dokter Anda atau baca buku-buku tepercaya untuk mempelajari tentang menyusui.
  • Upayakan bantuan profesional dari konsultan laktasi untuk memandu Anda tentang menyusui.
  • Latih teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dan bersiaplah untuk tantangan yang mungkin akan dihadapi dalam menyusui.
  • Libatkan pasangan Anda dalam prosesnya, dan pertimbangkan cara agar mereka bisa berpartisipasi dalam rutinitas pemberian ASI.
  • Rencanakan terlebih dahulu, dan upayakan nasihat dari ibu lain tentang bagaimana cara mereka menyusui sambil bekerja, terutama dalam hal memompa ASI.

Langkah Menuju Keberhasilan dalam Menyusui

Menyusui adalah suatu keterampilan yang akan dipelajari bersama-sama oleh Anda dan bayi Anda, yang mungkin memerlukan waktu agar sama-sama bisa terbiasa. Mencoba beberapa posisi dan teknik yang berbeda bisa membantu menentukan yang mana yang paling tepat. Inilah beberapa langkah sebagai panduan untuk proses tersebut:

  1. Nikmati kenyamanan: Gunakan bantal atau alas sandaran untuk menopang tubuh Anda, pastikan baju dan lengan Anda terasa rileks.
  2. Selaraskan posisi: Pastikan kepala dan tubuh bayi Anda berada dalam garis lurus agar bayi bisa menelan dengan mudah.
  3. Lakukan kontak dekat: Gendong bayi Anda agar dekat dengan tubuh Anda, dengan perut bayi menghadap Anda, lalu topang kepala, leher, dan punggung bayi.
  4. Upayakan perlekatan: Dekatkan bayi dengan payudara Anda, agar bayi bisa melekat dan menyusu sendiri. Hindari bersandar ke arah bayi, karena bisa mengakibatkan perlekatan yang buruk.
  5. Buka mulut lebar-lebar: Usahakan agar mulut bayi Anda menempel pada sebagian besar areola, bukan hanya menempel pada puting susu, untuk perlekatan yang optimal.

Posisi Menyusui

Ada beberapa posisi menyusui yang bisa dicoba, agar Anda bisa menemukan mana yang terbaik untuk Anda dan bayi Anda. Ada empat posisi menyusui yang biasanya digunakan:

Posisi Deskripsi
Mendekap (cradle hold)

Sebagai posisi yang paling populer, cradle hold (mendekap) mengharuskan Anda duduk di atas kursi berlengan yang nyaman, atau di atas ranjang dengan dikelilingi oleh bantal atau alas sandaran.

  1. Baringkan bayi Anda di pangkuan Anda, pastikan wajah bayi menghadap Anda.
  2. Tempatkan kepala bayi Anda pada lengan bawah Anda, usahakan hidung bayi selaras dengan puting Anda. Topang tubuh bayi dengan tangan Anda, dengan perut bayi menghadap Anda.
  3. Pastikan lengan bawah bayi Anda diletakkan di bawah lengan Anda.
  4. Periksa apakah telinga, bahu, dan pinggul bayi Anda berada dalam garis lurus, untuk kenyamanan optimal.
Buaian silang (cross-cradle)
  1. Gendong bayi Anda di depan tubuh Anda, perut bayi menempel pada perut Anda. Gunakan lengan yang berlawanan dengan payudara yang menyusui, lengan kiri untuk payudara kanan, dan lengan kanan untuk payudara kiri.
  2. Topang kepala bayi dengan tangan Anda yang terbuka, dengan tangan yang satu lagi menopang payudara Anda dari bawah dalam pegangan berbentuk U.
  3. Arahkan mulut bayi ke payudara Anda dengan lembut, tanpa mencondongkan tubuh ke depan. Pastikan bayi Anda berada dekat dengan Anda, agar bayi bisa melekat dengan sendirinya.
Posisi dari samping (football hold)
  1. Gendong bayi Anda di sisi Anda dengan siku Anda yang tertekuk, topang kepala bayi dengan tangan Anda yang terbuka. Pastikan wajah bayi menghadap payudara Anda.
  2. Sandarkan punggung bayi Anda di sepanjang lengan bawah Anda, sambil menggunakan tangan yang satu lagi untuk menopang payudara Anda dalam lekukan berbentuk C.
  3. Agar lebih nyaman, letakkan bantal di pangkuan Anda, dan gunakan kursi dengan sandaran tangan yang rendah dan lebar.
Posisi bersandaar (laid-back nursing)

Posisi ini mengharuskan Anda untuk bersandar ke belakang dalam posisi setengah miring. Jika Anda sudah menjalani operasi caesar, Anda bisa menempatkan bayi Anda di hadapan Anda dan menghindari bagian sayatan pada tubuh Anda.

  1. Miringkan tubuh Anda tetapi jangan berbaring telentang, gunakan alas sandaran untuk menopang punggung, bahu, dan leher Anda.
  2. Letakkan bayi Anda pada bagian dada Anda jika Anda merasa nyaman, sehingga perut bayi akan menempel pada perut Anda. Jika perlu, Anda bisa menempatkan bayi sedikit ke samping.
  3. Pertahankan posisi agar Anda bisa melakukan kontak mata dengan bayi Anda.
  4. Arahkan bayi Anda dengan lembut agar melekat pada puting susu Anda, sambil topang bayi dengan lembut.

Tanda-tanda Perlekatan yang Kurang Tepat

Perlekatan melibatkan bayi yang menempel pada payudara agar dapat menyusu. Penting bagi ibu dan bayi untuk mempelajari keterampilan ini. Perlekatan yang buruk bisa mengakibatkan puting susu perih atau pecah-pecah, yang sering kali disebabkan oleh bayi yang hanya melekat pada puting susu, dan tidak melekat pada sebagian besar dari areola. Kondisi ini dikenal sebagai perlekatan yang dangkal.

Untuk mencegah masalah ini, pastikan mulut bayi Anda menutupi sebagian besar areola, bukan hanya pada puting susu. Mulut bayi seharusnya terbuka lebar, dan menutupi lebih dari bagian bawah areola. Hal ini memungkinkan proses menyusui yang baik dan membantu mencegah nyeri pada puting susu.

Perlekatan yang buruk merupakan penyebab umum dari nyeri pada puting susu, dengan faktor-faktor lain di antaranya vasospasme (ketika pembuluh darah menyempit sebagai respons terhadap suhu dingin), luka lepuh di area puting susu, dermatitis, dan trauma akibat penggunaan pompa ASI yang kurang tepat.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles

Jika Anda mengalami kesulitan dalam menyusui atau kurang yakin tentang teknik yang tepat, tim Dokter Spesialis Anak Konsultan dan Konsultan Laktasi di Rumah Sakit Gleneagles siap untuk menyediakan panduan dan dukungan pakar. Berbagai teknik menyusui yang tepat menguntungkan bagi Anda dan bayi Anda dalam jangka panjang.

Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles yang terdekat dengan Anda hari ini untuk memastikan Anda menerima perawatan terbaik bagi perjalanan menyusui Anda dan bayi Anda.

SuggestedArticles