Mitos Umum Mengenai Kanker Payudara | Rumah Sakit Gleneagles
breast cancer misconceptions breast cancer misconceptions
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

Mitos Umum Mengenai Kanker Payudara

16 April 2025 · mins read

Topics








Ketahui kebenaran di balik mitos umum tentang kanker payudara, risikonya, dan pilihan pengobatannya. Deteksi dini dan kesadaran adalah kunci untuk hasil yang lebih baik.

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak diderita wanita di seluruh dunia, dan jenis kanker ini juga yang terbanyak di Malaysia. Meskipun kampanye kesadaran kanker payudara sudah meluas, banyak orang yang masih memiliki kesalahpahaman mengenai penyakit ini. Kesalahpahaman ini dapat menimbulkan kebingungan, dan terkadang, rasa takut yang tidak perlu.

Di artikel ini, kami akan membahas beberapa mitos umum tentang kanker payudara dan berfokus pada fakta tentang kondisi ini, serta faktor risiko, gejala, dan opsi pengobatannya. Penting untuk meluruskan mitos-mitos ini agar individu dapat melakukan deteksi dini dan mendapatkan penanganan yang tepat.

1. Kanker Payudara Hanya Menyerang Wanita Lanjut Usia

Salah satu mitos paling umum mengenai kanker payudara adalah bahwa kondisi ini hanya menyerang wanita lanjut usia. Banyak yang meyakini bahwa hanya wanita berusia 50 tahun ke atas yang berisiko terkena kanker payudara. Namun, kanker payudara juga dapat menyerang wanita muda, dan semakin banyak laporan kasus kanker payudara pada wanita berusia kurang dari 40 tahun. Diagnosis dini penting, terutama pada wanita muda, karena dapat secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan. Wanita berbagai usia harus memiliki kesadaran mengenai kesehatan payudara mereka dan menjalani skrining secara berkala, bahkan ketika tidak mengalami gejala. Selain itu, faktor genetik dan riwayat medis keluarga juga harus menjadi bahan pertimbangan dalam memperhitungkan risiko individu.

2. Memiliki Riwayat Keluarga dengan Kanker Payudara Berarti Anda Akan Menderita Kanker Payudara Juga

Mitos umum lainnya adalah jika individu memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, maka cepat atau lambat, individu tersebut juga akan menderita kanker. Walaupun riwayat keluarga memang meningkatkan risiko, hal ini tidak lantas menjamin bahwa individu akan mengidap penyakit tersebut. Faktanya, sekitar 70-80% kasus kanker payudara di Malaysia terjadi pada wanita tanpa riwayat keluarga dengan kanker payudara tersebut. Mutasi genetik, seperi BRCA1 dan BRCA2, dapat meningkatkan risiko kanker payudara, namun keduanya hanya memicu kanker payudara dalam persentasi yang rendah. Adanya riwayat keluarga dengan kanker payudara memang membuat proses monitor lebih ketat, namun ini hanyalah satu dari berbagai faktor risiko. Skrining secara berkala dan pilihan gaya hidup yang sehat masih menjadi cara terbaik mengurangi risiko Anda.

3. Kanker Payudara Selalu Tampak Seperti Benjolan di Payudara

Banyak orang yang berasumsi bahwa kanker payudara selalu terlihat seperti benjolan di payudara. Walaupun benjolan memang merupakan salah satu tanda kanker payudara paling umum, ini bukan satu-satunya gejala. Gejala kanker payudara dapat tidak terlihat jelas dan bervariasi, termasuk perubahan ukuran, bentuk, atau penampakan payudara, serta nyeri yang tidak dapat dijelaskan atau perubahan pada kulit payudara, misalnya memerah, atau berkerut. Pada beberapa kasus tertentu, bahkan individu sama sekali tidak bergejala, terutama pada stadium awal. Inilah pentingnya skrining sejak dini. Para wanita sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika terdapat perubahan yang tidak biasa. Mammogram dan ultrasonografi (USG) payudara adalah metode kunci untuk mendeteksi kanker, bahkan yang tanpa gejala.

4. Pengobatan Kanker Akan Selalu Mengharuskan Mastektomi

Mitos lainnya adalah metode pengobatan kanker payudara di Malaysia selalu mengharuskan mastektomi, yaitu pengangkatan payudara secara keseluruhan. Walaupun mastektomi memang perlu dilakukan pada beberapa kasus tertentu, metode ini bukanlah satu-satunya cara. Bergantung pada jenis dan stadium kanker payudara, terdapat pula opsi pengangkatan kanker payudara yang dapat mempertahankan jaringan payudara (breast-conserving surgery), misalnya lumpektomi. Pada prosedur lumpektomi, hanya tumor dan jaringan sekitarny yang diangkat, sehingga jaringan payudara tetap bisa dipertahankan. Opsi pengobatan lainnya adalah kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi target. Kemajuan dalam pengobatan kanker payudara menawarkan banyak opsi pengobatan, sehingga memungkinkan dokter dan pasien bekerja sama untuk memilih metode terbaik berdasarkan kebutuhan individu.

5. Kanker Payudara Tidak Bisa Dicegah

Walaupun tidak ada metode yang menjamin pencegahan kanker payudara, terdapat perubahan gaya hidup yang dapat menurunkan risikonya. Gaya hidup sehat, yang meliputi menjaga berat badan, tetap bergerak aktif, membatasi asupan alkohol, dan mengonsumsi diet seimbang, dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Skrining secara berkala juga memiliki peran penting untuk deteksi dini, yang dapat secara signifikan meningkatkan hasil pengobatan. Banyak rumah sakit, termasuk Rumah Sakit Gleneagles di Malaysia, menawarkan skrining dan tes genetik termutakhir untuk kanker payudara, yang dapat membantu wanita memeriksa risiko penyakit dan mendeteksi kelainan sejak dini. Memahami faktor risiko dan membuat keputusan yang matang mengenai perubahan gaya hidup dan skrining adalah dua langkah kunci mengurangi risiko kanker payudara.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQs)

  1. Apa saja gejala awal kanker payudara?

  2. Gejala awal kanker payudara dapat bervariasi, namun gejala umumnya meliputi perubahan pada penampakan atau kondisi payudara, misalnya pembengkakan, kemerahan, atau benjolan. Terkadang pasien tidak menunjukkan gejala sama sekali, yang semakin menegaskan pentingnya skrining secara berkala. 

  3. Bagaimana saya bisa mengurangi risiko kanker payudara?

  4. Gaya hidup yang sehat dapat secara signifikan mengurangi risiko kanker payudara. Gaya hidup sehat meliputi menjaga berat badan, mengonsumsi diet bergizi, berolahraga secara rutin, dan membatasi konsumsi alkohol. Skrining dan pemeriksaan mandiri secara berkala juga merupakan langkah penting. 

  5. Apakah kanker payudara hanya menyerang wanita?

  6. Walaupun kanker payudara lebih umum ditemukan pada wanita, pria juga bisa terkena penyakit ini, walaupun jauh lebih jarang. Pria juga harus mengenali perubahan pada payudara mereka, dan mencari saran medis jika merasakan adanya kelainan. 

  7. Bagaimana peran faktor genetik pada kanker payudara?

  8. Genetik dapat berperan penting dalam munculnya kanker payudara, terutama pada individu dengan riwayat penyakit tersebut dalam keluarga. Mutasi genetik, seperti BRCA1 dan BRCA2, meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, sebagian besar kasus kanker di Malaysia bukan diakibatkan mutasi genetik turunan. 

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles

Kanker payudara adalah penyakit yang menyerang banyak wanita di dunia. Namun, memahami fakta dan mengambil langkah proaktif dapat secara signifikan menurunkan risiko kanker payudara dan meningkatkan hasil pengobatan. Deteksi dini melalui skrining secara berkala, perubahan gaya hidup, dan mencari saran medis penting untuk menangani kanker payudara dengan efektif.

Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai kanker payudara, hubungi Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda untuk membuat janji temu lewat situs kami, atau unduh aplikasi MyHealth360 dari Google Play Store atau Apple App Store.

SuggestedArticles