Tukak lambung adalah kondisi pencernaan yang ditandai dengan luka terbuka atau ulkus yang muncul pada lapisan dalam lambung (ulkus lambung) atau pada bagian atas usus halus yang disebut usus dua belas jari atau duodenum (ulkus duodenum). Ketidakseimbangan antara komponen pelindung lapisan saluran pencernaan dan efek dari asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan ulkus tersebut.
Infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) berkepanjangan adalah penyebab umum tukak lambung. Walaupun gejala yang umum dirasakan banyak orang adalah rasa tidak nyaman di perut, tukak lambung juga dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pendarahan, perforasi, dan obstruksi. Diagnosis dini dan penanganan kondisi yang efektif penting untuk menghindari komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup.
Gejala tukak lambung paling umum adalah nyeri perut. Nyeri ini biasanya dideskripsikan sebagai sensasi nyeri tumpul atau terbakar, dan sering kali hilang timbul seiring waktu. Beberapa orang mengalami nyeri saat perut kosong, atau di malam hari, dan dapat hilang sementara setelah makan. Namun, bagi beberapa orang, nyeri tersebut dapat memburuk saat makan, sehingga menekankan fakta bahwa gejala tukak lambung bervariasi.
Pasien gangguan pencernaan sering kali mengalami sensasi perut penuh walaupun baru mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit. Ini diakibatkan asam lambung yang membuat dinding lambung iritasi. Selain itu, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menimbulkan rasa mual, sementara produksi gas yang meningkat di lambung dapat menyebabkan sendawa terus-menerus.
Pasien tukak lambung sering muntah. Muntahan dapat mengandung makanan yang tidak tercerna, yang diakibatkan oleh isi perut yang naik ke kerongkongan. Jika ulkus atau tukak berdarah, mungkin terdapat darah dalam muntahan, atau dapat tampak seperti kopi giling. Selain itu, asam lambung juga dapat dikeluarkan saat muntah, yang membuat kerongkongan iritasi.
Pasien tukak lambung dapat mengeluarkan feses yang berwarna hitam, yang biasanya merupakan gejala pendarahan pada saluran pencernaan.
Feses pasien dengan tukak lambung dapat berwarna hitam, yang sering kali menandakan pendarahan pada saluran pencernaan. Saat tukak atau ulkus berdarah, feses tampak menyerupai tar, karena darah tercampur dengan cairan pencernaan dalam usus.
Tidak, tukak lambung dan kanker lambung bukan penyakit yang sama. Namun, tukak lambung berkepanjangan memiliki risiko berubah menjadi kanker. Terlepas dari itu, kebanyakan kasus tukak atau ulkus dapat diobati.
Pasien tukak lambung sebaiknya mengontrol atau menghindari minum kopi, karena kopi dapat membuat dinding lambung iritasi.
Walaupun tidak ada bukti bahwa tukak lambung diwariskan dalam keluarga, mereka yang memiliki riwayat tukak lambung dalam keluarga memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kondisi ini.
Secara umum, tes seperti endoskopi, tes napas urea, dan tes darah diperlukan untuk mendiagnosis tukak lambung.
Tidak sepenuhnya. Tukak lambung dapat kambuh, atau menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Walaupun tukak lambung adalah kondisi yang umum, sebaiknya Anda tidak meremehkannya. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai tukak lambung, hubungi kami untuk membuat janji temu di Gleneagles Hospital terdekat Anda untuk mendapatkan saran dari profesional agar dapat membantu mengawali hidup sehat Anda. Untuk membuat janji untuk pemeriksaan kesehatan, silakan hubungi ;pusat pemeriksaan kesehatan di Gleneagles Hospital terdekat Anda.
Wait a minute