Memahami Spondilitis Ankilosa

Spondilitis ankilosa adalah jenis artritis yang menyebabkan peradangan pada tulang belakang dan bagian tubuh lainnya.

Sendi dan ligamen pada tulang belakang kita memungkinkan kita bergerak dan membungkuk. Seiring waktu, spondilitis ankilosa dapat menyebabkan kekakuan akibat peradangan pada sendi dan jaringan tulang belakang. Pada kasus yang parah, hal ini dapat membuat ruas tulang belakang menyatu. Fusi tulang belakang dapat menyebabkan tulang belakang yang kaku dan tidak fleksibel.

Spondilitis ankilosa umumnya menyerang tulang beakang dan sendi sakroilium. Kondisi ini berbeda dengan artritis reumatoid, yang juga merupakan artritis peradangan yang menyerang sendi pada tungkai-tungkai, termasuk tangan dan pergelangan tangan.

Gejala-gejala spondilitis ankilosa

Gejala bervariasi pada tiap orang dan berkembang secara bertahap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Gejala-gejala kondisi ini meliputi:

  • Nyeri punggung bagian belakang yang secara bertahap menjadi semakin parah. Nyerinya terasa paling hebat di pagi hari (setelah beristirahat) dan dapat diasosiasikan dengan kekakuan badan di pagi hari. Rasa nyerinya akan berangsur membaik ketika beraktivitas. Rasa nyerinya dapat berlangsung lebih dari 3 bulan.
  • Artritis (radang sendi)
  • Kelelahan
  • Nyeri pinggul, tumit, dan bahu

Faktor risiko spondilitis ankilosa

  • Mereka yang memiliki gen HLA-B27 memiliki risiko lebih tinggi terkena spondilitis ankilosa.
  • Riwayat keluarga juga memiliki peran. Jika kerabat dekat, misalnya orang tua atau saudara kandung, memiliki spondilitis ankilosa, Anda tiga kali lipat lebih mungkin mengalami kondisi yang sama.
  • Merokok

Diagnosis spondilitis ankilosa

Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dibuat berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Mendiagnosis spondilitis ankilosa bisa menjadi sulit, karena kondisinya berkembang secara bertahap, dan tidak ada tes yang konklusif untuk memastikan diagnosis.

  1. Pemeriksaan darah dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda peradangan. Ketika terjadi peradangan, laju endap darah (erythrocyte sedimentation rate/ESR) meningkat.
  2. Sinar-X pada punggung bawah dapat dilakukan untuk mendeteksi kerusakan pada sendi di pangkal tulang belakang Anda (sendi sakroilium) dan pembentukan tulang baru di antara ruas tulang belakang. Hal-hal tersebut adalah tanda spondilitis ankikolsa yang semakin parah.
  3. Pemindaian Pencitraan Resonansi Magnetik (Magnetic Resonance Imaging/MRI) dapat menunjukkan perubahan pada sendi sakroilium yang tidak terlihat oleh X-ray.  
  4. Tes genetik dapat dilakukan untuk mencari tahu jika Anda memiliki gen HLA-B27. Kebanyakan pasien spondilitis ankilosa memiliki gen HLA-B27. Namun, tidak semua orang yang memiliki gen HLA-B27 terkena penyakit ini.

Penanganan sponditilis anklosa

Opsi penanganan tergantung dari gejala dan tingkat keparahan penyakit. Tujuan penanganan adalah mengurangi gejala Anda agar Anda dapat beraktivitas sehari-hari. Penanganan juga bertujuan untuk mencegah kompiksi lebih lanjut.

  1. Fisioterapi dan latihan fisik

    Fisioterapi sangat penting untuk menangani spondilitis ankilosa. Seorang fisioterapis dapat merekomendasikan program latihan fisik paling efektif yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

    Aktif secara fisik dapat memperbaiki postur tubuh dan rentang gerak tulang belakang Anda, serta mencegah tulang belakang menjadi kaku dan nyeri.

  2. Obat-obatan

    Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) digunakan untuk mengurangi nyeri sendi dan peradangan.

    Suntikan steroid juga dapat disarankan jika area tertentu menimbulkan rasa sakit yang hebat.

    Terapi anti-faktor nerosis tumor (anti-tumour necrosis factor (anti-TNF) juga dapat disarankan jika gejala Anda masih belum terkendali meskipun sudah menggunakan OAINS dan latihan fisik.

    Obat anti-rematik (Disease-modifying anti-rheumatic drugs/DMARDs) seperti sulfasalazin dan metotreksat digunakan untuk meredakan peradangan dan mengendalikan penyakit.

  3. Operasi

    Sebagian besar pasien dengan kondisi spondilitis ankilosa tidak memerlukan operasi. Namun, operasi penggantian sendi mungkin diperlukan jika sendi sudah rusak parah.

Komplikasi spondilitis ankilosa

Spondilits ankilosa umumnya menyerang punggung bagian bawah akibat menyatunya ruas tulang. Hal ini membuat Anda sulit menggerakkan punggung, sehingga postur tubuh Anda menjadi kaku.

Iritis adalah suatu kondisi di mana bagian depan mata memerah dan membengkak. Hal ini menyebabkan mata Anda lebih sensitif (fotofobia) terhadap cahaya dan merasa sakit. Segera cari bantuan medis. Jika Anda mengalami iritis karena menyebabkan kehilangan penglihatan menyeluruh atau sebagian jika tidak segera ditangani.

Kompikasi lainnya di antaranya adalah fraktur tulang belakang, cedera sumsum tulang belakang, dan penyakit katup jantung.

Buat janji temu di Gleneagles Hospitals

Hubungi dokter Anda untuk mengetahui lebih lanjut tentang spondilitis ankilosa. Jika Anda mengalami salah satu gejala spondilitis ankilosa, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Ortopedi di Gleneagles Hospital terdekat.

Gleneagles Hospital bekerja sama dengan dokter spesialis ortopedi untuk membantu pasien melalui proses diagnosis dan perawatan. Tim tenaga medis profesional multidisiplin selalu tersedia untuk memberikan konsultasi dan perawatan terbaik.