Spesialisasi & Paket
Spesialisasi Medis
Onkologi
Kanker Tenggorokan: Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

Kanker Tenggorokan: Gejala, Diagnosis, Pengobatan, Pencegahan

Kanker tenggorokan adalah kanker yang bermula di faring (tenggorokan) atau laring (kotak suara). Tenggorokan dibagi menjadi laring dan faring, yang dapat dibagi lagi menjadi nasofaring, orofaring, dan hipofaring.

Kanker nasofaring menempati posisi kelima terbanyak dari seluruh kasus kanker baru di Malaysia, dengan jumlah kasus hingga 4,6% pada tahun 2020. Kemudian, kanker nasofaring diikuti oleh kanker laring (1,2%), hipofaring (0,3%), dan orofaring (0,29%).

Jenis kanker tenggorokan

Ada 2 jenis utama kanker: kanker faring dan laring.

Kanker faring

  • Kanker nasofaring: Bagian atas faring
  • Kanker orofaring: Bagian tengah faring
  • Kanker hipofaring: Bagian bawah faring

Kanker laring

  • Kanker supraglotis: Bagian atas laring, termasuk epiglotis (sepotong tulang rawan yang mencegah makanan memasuki tenggorokan Anda)
  • Kanker glotis: Area laring dengan pita suara
  • Kanker subglotis: Area bawah laring. di bawah pita suara

Faktor risiko kanker tenggorokan

Faktor risiko berikut membuat Anda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker tenggorokan.

  • Pria
  • Usia di atas 65 tahun
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol berlebih
  • Diet rendah sayur dan buah
  • Infeksi human papillomavirus (HPV)
  • Virus Epstein-Barr (EBV)
  • Riwayat kanker tenggorokan pada keluarga dekat
  • Paparan okupasional: pesitisida, asbestos, plastik, dan gas asam sulfur

Tanda dan gejala kanker tenggorokan

Sebagian besar gejala tidak terlihat pada stadium awal kanker tenggorokan, dan ini akan tergantung pada jenis dari kanker tenggorokan. Beberapa gejala umum kanker tenggorokan meliputi:

  • Suara serak
  • Nyeri atau kesulitan menelan
  • Benjolan di daerah tenggorokan
  • Radang tenggorokan atau batuk kronis
  • Sakit telinga
  • Sakit tenggorokan/leher
  • Batuk darah
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya

Jika Anda terus-menerus mengalami gejala-gejala di atas, segera jadwalkan konsultasi medis dengan dokter.

Diagnosis kanker tenggorokan

Diagnosis dibuat berdasarkan beberapa investigasi, meliputi pemeriksaan menyeluruh pada mulut, tenggorokan, dan leher. Tes darah juga dapat diminta untuk dilakukan.

Tes-tes lain yang dilangsungkan untuk membantu diagnosis adalah:

  • Laringoskopi dengan endoskopi dimasukkan jauh ke dalam tenggorokan pasien untuk mendapatkan gambaran bagian dalam tenggorokan lebih jelas.
  • Nasendoskopi untuk memeriksa laring dengan memasukkan tabung kecil dan fleksibel dengan cahaya dan kamera video (endoskopi) ke dalam salah satu lubang hidung, hingga ke bagian belakang tenggorokan.
  • Biopsi menangkat sampel jaringan kecil untuk pemeriksaan laboratorium.
  • Uji pencitraan untuk menentukan seberapa luas penyebaran kanker, seperti pencitraan resonansi magnetik (magnetic resonance imaging/MRI), tomografi emisi positron (positron emission tomography/PET), pemindaian tomografi terkomputasi (computerised tomography/CT), dan kombinasi PET-CT scan.

Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis prosedur skrining dan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker tenggorokan.

Opsi pengobatan kanker tenggorokan

Opsi pengobatan kanker tenggorokan bergantung pada jenis kanker, posisi dan ukuran tumor, serta stadium kanker.

Metode pengobatan utama yang digunakan adalah pembedahan, kemoterapi, radioterapi, dan terapi target.

  • Jenis pembedahan yang berbeda akan dilakukan untuk mengangkat area yang bermasalah:
    • Reseksi endoskopi memasukkan sebuah tabung berongga dengan kamera dan cahaya, yang disebut endoskop, ke tenggorokan untuk menghilangkan pertumbuhan tumor.
    • Faringektomi mengangkat sebagian atau seluruh faring.
    • Laringektomi parsial mengangkat laring yang bermasalah. Anda masih dapat berbicara, karena sebagian laring masih tersisa, tetapi suara Anda mungkin menjadi serak pasca pembedahan.
    • Laringektomi total mengangkat seluruh laring ketika kanker telah menyebar luas. Sebuah stoma (lubang permanen) akan dibuat di leher Anda untuk membantu Anda bernapas setelah operasi. Anda mungkin kesulitan berbicara secara normal, karena pita suara akan turut diangkat. Namun, terdapat beberapa cara untuk belajar berbicara lagi.
  • Radioterapi menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan menghancurkan sel kanker. Metode ini digunakan untuk meredakan gejala yang timbul akibat kanker stadium lanjut.
  • Kemoterapi menggunakan obat-obatan pembunuh kanker yang manjur. Kemoterapi dapat dilakukan sebelum operasi untuk mengecilkan ukuran tumor, mengurangi tingkat penyebaran kanker, atau dikombinasikan dengan radioterapi.
  • Terapi target bertujuan untuk menghambat laju perkembangan kanker stadium lanjut. Contohnya, cetuximab menghentikan gerak protein yang lebih banyak muncul di sel kanker tenggorokan.
  • Imunoterapi menggunakan obat-obatan khusus untuk memperkuat sistem imunitas alami tubuh untuk melawan sel-sel kanker. Metode ini umumnya digunakan hanya pada kanker stadium akhir yang tidak menunjukkan respon terhadap pengobatan standar.

Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis teknologi pengobatan untuk menangani kanker tenggorokan.

Pencegahan kanker tenggorokan

Tips dan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko kanker tenggorokan meliputi:

  • Berhenti merokok
  • Batasi konsumsi alkohol
  • Lindungi diri Anda dari HPV dengan vaksinasi
  • Terapkan pola makan sehat yang kaya akan sayuran dan buah-buahan

Deteksi untuk Melindungi!

Tidak ada tes skrining untuk kanker orofaring, laring, dan hipofaring yang tersedia. Namun, deteksi dini kanker orofaring dapat dilakukan lewat pemeriksaan oral secara rutin oleh dokter atau dokter gigi, sedangkan kanker laring dan hipofaring dapat dideteksi dini lewat perubahan suara atau gejala-gejala lain yang terlihat jelas.

Buat janji temu di Gleneagles Hospitals

Jika Anda mengalami salah satu gejala kanker tenggorokan, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Onkologi di Gleneagles Hospital terdekat.

Gleneagles Hospital bekerja sama dengan dokter spesialis onkologi untuk membantu pasien dalam menjalani pengobatan kanker. Tim tenaga medis profesional multidisiplin selalu tersedia untuk memberikan konsultasi dan perawatan terbaik.