Leukemia adalah jenis kanker darah yang muncul ketika sel-sel leukemia (sel darah putih yang belum matang) di dalam sumsum tulang berlipat ganda di luar kendali. Sel-sel leukemia abnormal ini menyingkirkan sel-sel sehat yang sedang berproses untuk berkembang menjadi sel-sel darah merah, sel-sel darah putih, dan trombosit.
Akibatnya, organ dan jaringan tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup untuk berfungsi secara normal, sehingga tubuh tidak akan mampu melawan infeksi atau membekukan darah ketika dibutuhkan.
Penyakit ini cukup umum ditemui di Malaysia, sebagaimana data statistik tahun 2020 yang menunjukkan leukemia menduduki posisi ke-9 terbanyak diderita di antara kanker lainnya, dan ditemukan pada 4 dari 100 kasus kanker baru.
Leukemia dapat dibagi menjadi empat jenis:
Leukemia akut vs leukemia kronis
Leukemia dikategorikan akut atau kronis dilihat dari apakah kebanyakan sel belum matang (masih seperti sel induk) atau matang (mirip dengan sel darah putih yang normal).
Leukemia akut adalah ketika sel sumsum tulang tidak dapat menjadi matang seperti seharusnya. Namun, sel-sel ini terus berlipat ganda dan menumpuk. Kebanyakan pasien yang tdak diobati hanya akan mampu hidup beberapa bulan ke depan. Namun kesembuhan masih mungkin diraih, karena beberapa jenis leukemia akut merespon pengobatan dengan baik.
Di sisi lain, sel-sel sumsum tulang pada leukemia kronis matang hanya sebagian (tapi tidak secara keseluruhan). Sel-sel ini hidup lebih lama dari sel-sel normal, sehingga pada akhirnya menumpuk dan menyingkirkan sel-sel normal di sumsum tulang. Leukemia kronis dapat berlangsung beberapa tahun sebelum ia menyebabkan masalah. Namun, penyakit ini biasanya lebih sulit ditangani daripada leukemia akut.
Leukemia limfositik vs leukemia myeloid
Leukemia juga dinamakan sama dengan sel sumsum tulang tempat kanker ini berasal.
Leukemia myeloid berasal dari sel myeloid muda yang merupakan prekursor dari sel darah putih (selain limfosit), sel darah merah, dan sel pembentuk trombosit. Penyakit ini juga dikenal dengan leukemia mielositik, myelogenous, atau non-limfositik.
Leukemia limfositik berasal dari sel-sel yang berubah menjadi limfosit. Penyakit ini juga dikenal dengan leukemia limfoid atau limfoblastik.
Walaupun leukemia limfositik dan limfoma adalah kanker yang berasal dari sel yang sama, leukemia lebih terpusat pada sumsum tulang dan darah, sedangkan limfoma biasanya menyerang nodus limfa dan jaringan lainnya.
Berikut adalah rangkuman faktor risiko beberapa jenis leukemia:
Pada leukemia, sel-sel leukemia terus menerus menyingkirkan sel-sel pembentuk darah yang normal pada sumsum tulang, sehingga berujung pada defisiensi sel darah normal. Abnormalitas dapat dideteksi melalui tes darah, namun juga dapat menyebabkan gejala-gejala, seperti:
Gejala-gejala umum akibat leukemia lainnya adalah:
Gejala-gejala tersebut mungkin bukan disebabkan leukemia. Bagaimanapun, konsultasikan dengan dokter Anda jika rasa tidak nyaman berlanjut atau memburuk agar dapat diperiksa lebih lanjut.
Selama konsultasi, dokter akan menggunakan riwayat medis lengkap untuk memahami gejalanya, diikuti dengan pemeriksaan fisik untuk mencari nodus limfa yang membengkak, area dengan pendarahan atau memar, atau tanda-tanda infeksi. Tes darah mungkin disarankan untuk memeriksa jumlah sel darah.
Tes diagnostik lain yang mungkin disarankan termasuk:
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis prosedur skrining dan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis leukemia.
Rencana pengobatan leukemia dipilih berdasarkan jenis leukemia dan seberapa parah penyakitnya, serta umur dan kondisi kesehatan pasien secara umum.
Pengobatan yang umum dipilih meliputi:
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis teknologi pengobatan untuk menangani leukemia.
Tidak ada cara pasti yang diketahui dapat mencegah leukemia, namun menerapkan gaya hidup sehat dapat membantu.
Beberapa orang mengidap leukemia sekunder (akibat pengobatan) karena pengobatan kanker lainnya menggunakan metode kemoterapi atau terapi radiasi. Walaupun kalangan dokter sedang mempelajari bagaimana mengobati kanker tanpa meningkatkan risiko leukemia sekunder, manfaat mengobati kanker yang fatal dengan kemoterapi dan radiasi harus dibandingkan dengan peluang kecil terjangkit leukemia.
Di sisi lain, menghindari zat kimia industri, seperti benzena, dapat mengurangi risiko terkena leukemia. Namun, kebanyakan ahli menyetujui bahwa paparan zat kimia di lingkungan kerja tampaknya hanya dapat menyebabkan sebagian kecil leukemia.
Saat ini tidak ada tes skrining yang direkomendasikan untuk mendeteksi leukemia. Penyakit ini umumnya terungkap akibat hasil tes darah yang tidak normal. Namun, cara terbaik mendeteksi leukemia lebih awal ialah dengan melaporkan tanda dan gejala pada dokter sesegea mungkin.
Jika Anda mengalami salah satu gejala leukemia, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Hemato-onkologi di Gleneagles Hospital terdekat.
Gleneagles Hospital bekerja sama dengan dokter spesialis onkologi untuk membantu pasien dalam menjalani pengobatan kanker. Tim tenaga medis profesional multidisiplin selalu tersedia untuk memberikan konsultasi dan perawatan terbaik.
Wait a minute