Memahami Fibroid Uterus
Fibroid uterus (leiomioma) adalah jaringan bersifat non-kanker yang tumbuh di dalam atau pada rahim wanita (uterus). Fibroid umumnya terbentuk saat wanita dalam masa reproduksi, dari usia 16 hingga 50 tahun, ketika kadar estrogen (hormon reproduksi wanita) memuncak.
Jenis fibroid uterus
Fibroid dapat muncul di bagian mana pun dalam uterus dalam berbagai ukuran, dari ukuran kecil (seukuran kacang polong) hingga sebesar buah jeruk.
Fibroid dapat dibagi menjadi tiga jenis: Mioma intramural adalah jenis fibroid uterus yang paling umum yang terbentuk di dalam dinding otot rahim (uterus). Mioma subserosa terbentuk di dinding luar uterus, dan terus memanjang hingga area pelvis. Mioma ini kadang tumbuh cukup besar. Mioma submukosa muncul dari lapisan otot di bawah lapisan dalam uterus, dan dapat menyembul hingga rongga uterus.
Selain itu, beberapa mioma subserosa dan submukosa tumbuh dari uterus lewat jaringan menyerupai tangkai, dan ini disebut mioma pedunculated.
Faktor risiko fibroid uterus
Penyebab utama fibroid uterus tidak sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa faktor risiko dapat meningkatkan risiko munculnya fibroid uterus, yaitu: menstruasi pertama pada usia kurang dari 10 tahun, riwayat terpapar dietilstilbestrol saat kehamilan, dan kelebihan berat badan atau obesitas.
Konsumsi daging dan daging merah lain dalam jumlah berlebihan, serta konsumsi bir, juga dikaitkan dengan kemungkinan terbentuknya fibroid yang lebih tinggi.
Terdapat pula bukti yang menunjukkan bahwa kecenderungan genetik tertentu memiliki peran dalam pembentukan fibroid.
Gejala-gejala fibroid uterus
Banyak dari wanita yang mengidap fibroid uterus asimtomatik (tidak bergejala), walaupun beberapa gejala tertentu tetap terasa, misalnya darah menstruasi keluar berlebihan atau berkepanjangan, nyeri saat menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual, sering berkemih, dan sembelit.
Fibroid lebih mungkin menyebabkan gejala jika ukurannya besar, terdapat beberapa fibroid, atau jika tumbuh pada bagian-bagian spesifik di dalam uterus.
Fibroid cenderung mengecil saat kadar estrogen menurun, dan gejala terkait fibroid sering membaik ketika individu mengalami menopause, yaitu ketika siklus menstruasi wanita berhenti.
Walaupun kebanyakan fibroid uterus tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius, penting untuk mencari bantuan medis jika Anda menduga Anda memiliki fibroid uterus atau mengalami gejala-gejalanya.
Kemungkinan adanya komplikasi bergantung pada beberapa faktor, termasuk lokasi dan ukuran fibroid. Fibroid berukuran besar dapat menyebabkan infertilitas. Fibroid dapat menyebabkan komplikasi saat kehamilan, seperti persalinan dan kelahiran prematur, serta malpresentasi janin. Fibroid juga meningkatkan risiko keguguran.
Diagnosis fibroid uterus
Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan umum dan gejala Anda sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Ultrasonografi (USG) adalah tes paling umum yang dilakukan untuk mendiagnosis fibroid uterus. USD adalah prosedur pencitraan non-invasif yang menggunakan alat yang memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan representasi visual bagian dalam tubuh Anda.
Histeroskopi adalah prosedur yang mengharuskan untuk memasukkan kamera kecil ke dalam uterus lewat leher rahim untuk mendeteksi adanya fibroid.
Pencitraan resonansi magnetik (MRI) adalah teknik pencitraan paling efektif untuk membuat visualisasi ukuran dan lokasi semua mioma uterus dengan akurat. MRI juga dapat membedakan berbagai kondisi uterus, seperti leiomioma, adenomiosis, dan adenomioma, sehingga dapat memberikan informasi diagnostik yang berharga.
Opsi pengobatan untuk fibroid uterus
Pengobatan untuk fibroid mungkin tidak diperlukan jika Anda asimtomatik (tidak bergejala) atau jika Anda hanya memiliki gejala ringan yang tidak mengganggu aktivitas Anda sehari-hari secara signifikan.
Obat antifibrinolitik, seperti tablet asam tranexamat
- Obat ini membantu darah menggumpal untuk mengurangi pendarahan. TIdak disarankan untuk mengonsumsi obat antifibrinolitik bersamaan dengan kontrasepsi hormonal tanpa persetujuan dokter atau perawat Anda. Menggabungkan konsumsi kedua obat ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, strok, dan serangan jantung.
Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS)
- Ibuprofen dapat dikonsumsi saat hari pertama menstruasi hingga pendarahan berhenti atau hingga nyerinya berkurang dan dapat diatasi. Obat ini bekerja dengan menurunkan produksi substansi yang menyerupai hormon yang disebut prostaglandin, yang dikaitkan dengan menstruasi berlebihan.
Kontrasepsi hormonal (pil KB, koyo KB, cincin vagina, suntik KB, KB spiral (IUD hormonal), KB implan)
- Metode ini efektif untuk mengurangi darah menstruasi, meringankan kram, dan mengurangi nyeri menstruasi. Selain itu, metode ini dapat menangani anemia yang terkait dengan menstruasi berlebihan.
- Penting untuk diketahui bahwa dapat membutuhkan 3 bulan sejak memulai program kontrasepsi hormonal untuk kondisi pendarahan menstruasi dapat membaik.
Levonorgestrel-releasing intrauterine system (LNG-IUS)
- Alat kecil yang ditempatkan di dalam uterus Anda untuk secara perlahan melepaskan hormon progesteron levonorgestrel, yang menghambat dinding uterus bertumbuh dengan cepat.
Gonadotropin-releasing hormone analogues
- Metode ini dapat membuat ovarium berhenti memproduksi estrogen dan progesteron untuk sementara. Pengurangan produksi hormon ini dapat membantu mengurangi pendarahan menstruasi yang berlebihan.
Jika gejala Anda berat, dan obat-obatan sudah tidak lagi efektif, anda dapat disarankan menjalani pembedahan. Histerektomi adalah prosedur pembedahan untuk mengangkat rahim (uterus) yang dapat disarankan jika pasien memiliki fibroid berukuran besar atau mengalami pendarahan serius dan tidak lagi menginginkan anak.
Opsi lain adalah miomektomi, prosedur pembedahan untuk mengangkat fibroid dari dinding rahim. Metode ini sering dianggap sebagai alternatif dari histerektomi, terutama jika Anda ingin menjaga kesuburan dan masih menginginkan anak di masa depan.
Prosedur non-bedah yang dapat mengobati fibroid termasuk embolisasi arteri uterina, sebuah prosedur untuk menghambat aliran darah ke fibroid-fibroid tersebut. Ablasi endometrial adalah prosedur yang dilakukan untuk merusak lapisan dinding uterus, tapi tidak mengurangi ukuran fibroid. Metode ini dapat membantu mengurangi pendarahan menstruasi berlebihan akibat fibroid.
Fahami lebih lanjut: Fibroid vs Kista
Buat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles
Jika Anda menduga Anda mengalami gejala fibroid uterus, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Obstetri & Ginekologi kami di Rumah Sakit Gleneagles terdekat.
Anda juga dapat menghubungi Pusat Pemeriksaan Kesehatan di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda untuk janji pemeriksaan kesehatan