Heartburn adalah sensasi panas seperti terbakar di dada, terutama tepat di belakang tulang dada. Kondisi ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, yaitu saluran yang membawa makanan dari mulut ke lambung.
Tidak seperti anggapan umum, heartburn dan asam lambung merupakan dua kondisi berbeda. Heartburn adalah gejala umum asam lambung yang terjadi ketika otot di bagian bawah kerongkongan tidak menutup dengan sempurna. Hal ini akan menyebabkan asam lambung naik kembali, dan kemudian membuat kerongkongan iritasi. Iritasi dan peradangan kerongkongan akan menyebabkan sensasi heartburn tersebut.
Lama waktu heartburn dapat bebeda-beda. Heartburn dapat dipicu oleh makanan dan minuman tertentu, atau makan berlebih. Walaupun biasanya sembuh sendiri dalam hitungan menit, kondisi ini juga dapat berlangsung lebih lama. Dalam kondisi tersebut, dibutuhkan obat-obatan yang dapat dibeli secara bebas.
Gejala umum heartburn meliputi sensasi seperti terbakar di dada pada area di belakang tulang dada, kesulitan menelan, merasakan rasa masam yang tajam yang tidak kunjung hilang di belakang tenggorokan, rasa tidak nyaman yang memburuk saat berbaring atau menunduk, dan batuk kronis.
Ingatlah bahwa gejala serangan jantung dan heartburn dapat terlihat serupa dan membingungkan. Jika gejala Anda semakin memburuk walaupun sudah mengonsumsi obat, sebaiknya Anda mencari bantuan medis untuk mengatasi masalah Anda.
Anda tidak perlu terlalu khawatir jika sesekali mengalami heartburn. Namun, jika mulai terasa parah dan sering terjadi, heartburn yang berulang atau berlangsung cukup lama merupakan sebuah indikasi dari kondisi yang umumnya dikenal dengan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
Pada penderita GERD, asam lambung sering kali naik dari lambung ke kerongkongan, mirip dengan air yang menumpuk di saluran yang tersumbat, memicu heartburn. Heartburn umumnya muncul disertai dengan perasaan terbakar di tenggorokan dan rasa masam di mulut.
Jika Anda terus-menerus mengalami heartburn, disarankan untuk menjalani pemeriksaan medis untuk mendeteksi potensi GERD, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti peradangan dan ulkus pada kerongkongan, esofagus Barrett, kanker esofagus, dan masalah pernapasan akibat masuknya cairan lambung ke organ pernapasan.
Heartburn umumnya disebabkan oleh kondisi asam lambung, yaitu ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Beberapa faktor dapat memicu kondisi ini:
Makanan |
|
Makan berlebih |
|
Faktor gaya hidup |
|
Obesitas |
|
Kehamilan |
|
Merokok |
|
Obat-obatan tertentu |
|
Dokter Anda dapat melangsungkan beberapa tes lanjutan untuk mengonfirmasi diagnosis heartburn, atau mengeliminasi kemungkinan gangguan pencernaan lainnya.
Endoskopi saluran pencernaan atas adalah tes utama yang paling sering digunakan untuk mengecek tanda iritasi, ulkus, atau penyempitan (striktur). Pada kasus tertentu, sampel jaringan terkait juga dapat diambil untuk biopsi.
Barium enema juga dapat dilakukan. Dalam pemeriksaan ini, barium digunakan untuk meningkatkan visibilitas esofagus dalam metode sinar-X. Metode ini juga berguna untuk mendeteksi hernia hiatus, ulkus esofagus, atau penyempitan (striktur) kerongkongan. Rangkaian pemeriksaan saluran pencernaan atas meliputi pemeriksaan lambung dan bagian atas usus halus.
Pada kasus tertentu, pengujian pH juga dapat dilakukan untuk mengukur jumlah asam yang terdapat pada kerongkongan selama 4 jam. Tes ini bisa membantu menentukan apakah refluks asam lambung adalah penyebab gejala yang Anda alami dan seberapa tinggi tingkat keparahannya.
Tujuan penanganan heartburn adalah meringankan gejala dan menghindari potensi komplikasi. Berikut adalah beberapa metode umum untuk mengatasi heartburn:
Obat-obatan | Penggunaan |
Antasida |
|
Penghambat H2 |
|
Penghambat Pompa Proton (PPI) |
|
Agen prokinetik |
|
Jika Anda mengalami heartburn yang tidak kunjung sembuh hingga mengganggu keseharian Anda, hubungi kami untuk membuat janji temu untuk konsultasi hari ini, atau kunjungi tim dokter spesialis gastroenterologi kami di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda.
Wait a minute