Pil Kontrasepsi Darurat | Rumah Sakit Gleneagles
First slide First slide
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

Memahami Pil Kontrasepsi Darurat

25 Maret 2024 · 4 mins read

Topics






Ketahui kapan dan bagaimana menggunakan pil kontrasepsi darurat atau pil “morning-after”.

Fungsi Pil Kontrasepsi Darurat (ECP) atau Pil “Morning-After”

Pil kontrasepsi darurat (ECP), disebut juga pil morning-after, adalah kontrasepsi hormonal sebagai metode kontrasepsi cadangan yang digunakan dalam keadaan darurat. Namun, metode ini tidak dapat dijadikan metode kontrasepsi yang rutin.

Mari kita pahami bagaimana fungsi ECP. Pertama, ECP bekerja dengan mencegah ovulasi. Ovulasi adalah ketika ovarium melepaskan sel telur setiap bulan, yang kemudian dapat dibuahi sperma. Kedua, pil kontrasepsi darurat juga mencegah pembuahan dengan menebalkan mukosa serviks, yang membuat sperma sulit mencapai sel telur.

Mungkin tidak terdapat tanda-tanda yang memperlihatkan bahwa pil sudah bekerja. Namun, jika Anda khawatir pil kontrasepsi darurat tidak bekerja, Anda dapat mempertimbangkan untuk melakukan tes kehamilan. Pil kontrasepsi darurat harus digunakan hanya dalam keadaan darurat, karena pil ini tidak didesain untuk dikonsumsi sebagai kontrasepsi yang digunakan secara rutin.

Efektivitas Pil Kontrasepsi Darurat

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tingkat kesuksesan pil kontrasepsi darurat mencapai lebih dari 95% selama pil dikonsumsi dalam 5 hari setelah hubungan seks tanpa pengaman. Secara umum, pil kontrasepsi darurat lebih efektif jika dikonsumsi lebih cepat atau dalam 24 jam setelah berhubungan seks tanpa pengaman atau adanya kegagalan kontrasepsi.

Lavonorgestrel (pil morning-after yang banyak dikonsumsi) sedikit kurang efektif dibandingkan pil ulipristal asetat dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. 

Karena kontrasepsi darurat tidak 100% efektif, jika Anda ingin mencegah kehamilan, penting untuk menggunakan kontrasepsi yang umum. Jika Anda merasa sering menggunakan kontrasepsi darurat, akan lebih baik untuk berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai opsi kontrasepsi yang dapat digunakan secara teratur (misalnya kondom, pil KB, IUD) selain pil kontrasepsi darurat.

Pil kontrasepsi darurat tidak melindungi individu dari infeksi menular seksual (IMS). Jika Anda berhubungan seks tanpa pengaman, atau jika Anda menduga Anda terpapar IMS, lakukan tes dan pengobatan sesegera mungkin. Menggunakan kondom dan melakukan skrining IMS secara rutin adalah langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi kesehatan seksual Anda.

Efek Samping Pil Kontrasepsi Darurat

Seperti obat-obatan lain, pil kontrasepsi darurat juga dapat menyebabkan efek samping, seperti:

  • Mual atau muntah.
  • Rasa sakit ketika ditekan pada payudara.
  • Nyeri perut bagian bawah.
  • Kelelahan.
  • Sakit kepala dan pusing.
  • Perdarahan yang tidak biasa atau flek di antara periode menstruasi.

Walaupun pil kontrasepsi darurat umumnya aman dan efektif, anda harus berkonsultasi dengan dokter jika:

  • Anda mengalami nyeri perut atau pendarahan menstruasi yang hebat.
  • Periode menstruasi Anda yang selanjutnya terlambat atau menjadi tidak teratur setelah mengonsumsi pil kontrasepsi darurat.

Panduan Penggunaan Pil Kontrasepsi Darurat

Pil kontrasepsi darurat umumnya dijual bebas di sebagian besar apotek dan dapat dikonsumsi tanpa resep.

Penting untuk membaca dan mengikuti instruksi yang tertera di bungkus pil dengan saksama, karena dosis dan waktu konsumsi dapat berbeda-beda, tergantung mereknya.

Anda harus mengonsumsi pil kontrasepsi darurat dalam senario berikutnya:

  • Anda berhubungan seks tanpa pengaman dalam 5 hari (120 jam) terakhir.
  • Metode kontrasepsi yang biasa Anda gunakan telah gagal dalam lima hari terakhir, atau Anda tidak menggunakan metode tersebut dengan benar. Faktor-faktor yang dapat berperan dalam kegagalan kontrasepsi meliputi:
    • Lupa atau melewatkan dosis pil KB kombinasi selama dua hari atau lebih berturut-turut.
    • Telat mengonsumsi pil progestin lebih dari tiga jam.
    • Kondom terlupakan atau bocor saat berhubungan.
    • Metode pull-out gagal (pasangan Anda tidak sengaja ejakulasi di dalam).
    • Semua metode kontrasepsi yang tidak digunakan dengan benar.

Pil kontrasepsi darurat dapat menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi, termasuk perubahan jadwal atau aliran darah menstruasi. Sebagai akibatnya, beberapa individu dapat mengalami menstruasi terlambat hingga seminggu lebih lama dari biasanya setelah menggunakan kontrasepsi darurat. Hal ini dapat disebabkan oleh efek hormonal dari pil tersebut. Jadi, penting untuk memberikan tubuh Anda waktu untuk beradaptasi.

Jika Anda khawatir mengenai perubahan abnormal pada siklus menstruasi Anda tiga minggu setelah Anda mengonsumsi pil tersebut, pertimbangkanlah untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles

Seperti yang telah disebutkan, penting untuk diingat bahwa semakin cepat pil kontrasepsi darurat digunakan, semakin sukses pil tersebut. Bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan tentang pertanyaan dan kekhawatiran Anda tentang pengobatan.

Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan tim dokter spesialis ginekologi kami hari ini, atau ketahui lebih lanjut mengenai Layanan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda.


Suggested Artikel