Covid-19

COVID-19



COVID-19: Gejala, Pencegahan & Vaksin

Dapatkan informasi dan ketahui fakta mengenai penyebab, gejala, diagnosis, pencegahan, dan vaksin COVID-19. Pelajari tentang layanan dan dukungan Rumah Sakit Gleneagles selama pandemi yang mencakup layanan skrining COVID-19 drive-thru, telemedicine eHealth, serta rencana keselamatan dan kesiapsiagaan. Di Rumah Sakit Gleneagles, kesehatan dan keselamatan Anda adalah prioritas kami.


COVID-19 : Bantuan dan Dukungan

Gleneagles Covid-19 Vaccine infographic
Vaksin COVID-19 & Dosis Booster
Vaksin COVID-19 & Dosis Booster
Cari tahu semua tentang vaksin COVID-19, Dosis Booster, dan jawaban atas pertanyaan umum
Gleneagles Drive Thru infographic
Skrining Drive-thru COVID-19
Skrining Drive-thru COVID-19
Daftar rumah sakit untuk layanan pemeriksaan & FAQ COVID-19 Drive-thru
Safety Measure Gleneagles Hospital
Pembelian pribadi Vaksin Sinovac
Pembelian pribadi Vaksin Sinovac
Daftar rumah sakit untuk pembelian pribadi Vaksin Sinovac COVID-19
Safety Measure Gleneagles Hospital
Tindakan Keamanan
Tindakan Keamanan
Rencana Kesiapsiagaan dan Keselamatan yang ekstensif untuk memastikan pasien dan staf terlindungi dengan baik.
Gleneagles Hospital ppv
COVID-19 - PPV
COVID-19 - PPV
IHH bangga menjadi bagian dari upaya bersama Malaysia untuk membuka peluang vaksinasi massal secara pribadi kepada penduduk melalui Program Imunisasi Nasional
Gleneagles Hospital ehealth
Tes Antibodi COVID-19

COVID-19 : Bantuan dan Dukungan

Dapatkan informasi tentang fakta dan gejala COVID-19, pelajari bagaimana Anda bisa mengurangi risiko infeksi, langkah yang harus diambil jika Anda memiliki gejala COVID-19, unduh panduan perawatan diri, dan lainnya. Sangat penting untuk mempelajari cara melindungi kesehatan diri Anda dan anggota keluarga Anda selama pandemi ini.

1. Tentang COVID-19

Terdapat beberapa jenis Virus Corona. Virus Corona merupakan jenis-jenis virus yang biasanya menyerang saluran pernapasan mamalia, termasuk manusia. Virus Corona dikaitkan dengan flu biasa, pneumonia, dan infeksi saluran pernapasan berat (severe acute respiratory syndrome/SARS) serta dapat memengaruhi usus.

Berbagai jenis virus corona pada manusia bervariasi dalam tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan dan seberapa jauh penyebarannya.

Jenis yang langka namun berbahaya di antaranya adalah MERS-CoV, yang menyebabkan Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan severe acute respiratory syndrome (SARS-CoV), yaitu virus corona yang menyebabkan SARS.

Pada bulan Desember 2019, satu novel virus corona, COVID-19 (yang sebelumnya dinamakan ‘2019-nCoV’) telah menyebabkan wabah penyakit pernapasan. Virus ini pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Awalnya, banyak pasien di daerah wabah dilaporkan memiliki hubungan dengan pasar makanan laut dan hewan, yang menunjukkan terjadinya penyebaran dari hewan ke manusia. Namun, semakin banyak pasien yang dilaporkan tidak terpapar pasar hewan, yang menunjukkan terjadinya penyebaran dari manusia ke manusia.

Per Februari 2022, COVID-19 telah menyebabkan lebih dari 425 juta infeksi secara global, mengakibatkan lebih dari 5,9 juta kematian

2. Varian COVID-19 & tes COVID-19 yang tersedia
Variants and test image

Sejak akhir 2019, dunia telah berjuang melawan ancaman COVID-19. Penyebaran virus dan munculnya varian baru diperkirakan akan terjadi.

Di Malaysia , terdapat sekitar 3,37 juta kasus COVID-19, dengan 32.634 kematian terkonfirmasi dari 3 Januari 2020 hingga 27 Februari 2022.


Apa yang perlu Anda ketahui tentang varian COVID-19
Saat virus terus menyebar, ia juga bermutasi dan menciptakan varian baru. Beberapa varian muncul dan menghilang sementara yang lain bertahan. Varian baru akan terus bermunculan. Saat varian baru muncul, sifat virus, seperti seberapa mudah penyebarannya, tingkat keparahan penyakit terkait, atau kinerja vaksin juga berubah.

Sejak akhir 2020, WHO dan para peneliti telah memantau semua varian. Varian tertentu dapat diklasifikasikan sebagai variant under monitoring (VUM), variant of interest (VOI), variant of concern (VOC), dan variants of high consequence. Klasifikasi ini didasarkan pada seberapa mudah varian menyebar, seberapa parah gejalanya, bagaimana varian tersebut merespons pengobatan, dan seberapa baik vaksin melindungi dari varian tersebut.

Varian yang saat ini ditetapkan sebagai variant of concern (VOC) oleh WHO:

Label WHOSampel terdokumentasi paling awal Tanggal penunjukan
AlfaBritania Raya, September 2020 18 Desember 2020
BetaAfrika Selatan, Mei 202018 Desember 2020
GamaBrazil, November 202011 Januari 2021
DeltaIndia, Oktober 2020VOI: 4 April 2021
VOC: 11 Mei 2021
OmicronBeberapa negara, November 2021 VUM: 24 November 2021
VOC: 26 November 2021
Apa yang menjadikan Delta sebagai Varian of Concern (VOC)?

WHO telah mengklasifikasikan Delta sebagai VOC karena dikaitkan dengan kemampuan transmisi yang lebih besar atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi COVID-19. Varian Delta sangat menular; setidaknya dua kali lebih dapat ditransmisikan. Virus ini memiliki infeksi antara 5 dan 8, sementara 2,5 dan 3 untuk virus normal.

Ruangan berventilasi buruk dan penuh sesak adalah kondisi yang dapat membuat virus bisa menyebar dengan cepat. Orang yang sudah vaksinasi lengkah yang terinfeksi Delta mungkin masih bisa menyebarkan virus. Namun, mereka tampaknya memiliki periode infektivitas yang lebih pendek karena tingkat infeksi dapat dikurangi.

Apa yang kami ketahui tentang Omicron?

WHO telah menamai varian B.1.1.529 sebagai Omicron

dan menetapkannya sebagai VOC pada 26 November 2021. Varian ini memiliki jumlah mutasi yang tinggi antara 26 dan 32 pada spike protein-nya. Sejak terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan pada 24 November 2021, varian ini telah menyebar ke puluhan negara secara global, termasuk kasus pertama di Malaysia pada 3 Desember 2021. Masih belum diketahui apakah varian ini lebih mudah menyebar dari satu orang ke orang lain daripada varian lainnya, termasuk Delta. Diperlukan lebih banyak data untuk mengetahui apakah infeksi dengan varian Omicron berkaitan dengan penyakit yang lebih parah.

 

Apa yang harus kita lakukan?
Mematuhi SOP dan mendapatkan vaksinasi COVID-19 adalah dua cara efektif untuk mengurangi risiko tertular COVID-19 atau mencegah komplikasi jangka panjang jika terinfeksi virus tersebut. Pada titik ini, dapatkan vaksinasi primer dan dosis booster Anda karena imunisasi tetaplah cara yang terbaik untuk mengurangi risiko penyakit parah, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19.

Jika Anda mengenal seseorang yang terkonfirmasi mengidap COVID-19 dan Anda pernah kontak dekat dengannya, Anda juga harus menjalani tes. Kontak dekat dari kasus terkonfirmasi adalah sebagai berikut:

  • Orang yang tinggal di rumah yang sama; rekan kerja yang bekerja bersama di ruang kerja yang sama; teman sekelas di lingkungan kelas yang sama dengan kasus positif COVID-19
  • Melakukan kontak tatap muka dengan kasus positif COVID-19 selama lebih dari 15 menit, jarak kurang dari 1 meter, dan di area tertutup
  • Berada di ruangan ber-AC selama lebih dari 2 jam dengan kasus positif COVID-19 meskipun tidak ada kontak tatap muka
  • Bepergian dengan kasus positif COVID-19 selama lebih dari 15 menit menggunakan kendaraan yang sama
Jenis-jenis tes COVID-19

Pandemi di seluruh dunia mengharuskan diterapkannya praktik kebersihan dasar, penggunaan masker wajah yang tepat, sering mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan meningkatkan kebutuhan akan tes COVID-19 yang mudah diakses di Malaysia.

Tes COVID-19 di Malaysia sangat penting dalam mencegah penyebaran pandemi. Ini juga dapat membantu pasien mendapatkan perawatan segera.

Saat ini ada dua jenis tes COVID-19 yang digunakan oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia untuk mendeteksi virus. Kedua tes tersebut adalah:

  1. Tes molekuler: Reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi materi genetik virus.
  2. Tes antigen: Tes Rapid Test Kit (RTK-Ag) untuk mendeteksi protein spesifik pada permukaan virus.

Untuk membantu Anda memahami fungsi masing-masing tes, berikut ini adalah perbandingan dari berbagai tes yang saat ini tersedia:

Jenis-jenis COVID-19 Tes Molekuler (RT-PCR) Tes Antigen (RTK-Ag)
Juga sering disebut Tes diagnostik, tes viral, tes molekuler, tes asam nukleat, tes amplifikasi, tes RT-PCR Tes Diagnostik Cepat, biasanya tersedia berupa alat tes mandiri (karena turnaround time-nya seringkali lebih cepat daripada tes RNA)
Bagaimana tes ini dilakukan Biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan
  • Tersedia sebagai alat tes mandiri
  • Dapat juga dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional
Bagaimana sampel diambil Mengusap hidung atau tenggorokan atau air liur Mengusap hidung atau tenggorokan atau air liur
Berapa lama hasilnya keluar Pada hari yang sama (beberapa lokasi) atau mungkin hingga satu minggu Satu jam atau kurang
Apakah tes lain diperlukan Tes ini sangat akurat, biasanya tidak membutuhkan satu detik

Positif – sangat akurat
Negatif – mungkin perlu dikonfirmasi dengan uji molekuler

Apa yang ditampilkan Mendiagnosis infeksi virus corona aktif Mendiagnosis infeksi virus corona aktif
Apa yang tidak bisa dilakukan tes ini Dalam 90 hari setelah seseorang tertular COVID-19 dan dirawat; tes ini tidak akan dapat menguji apakah seseorang telah pulih atau belum Tes ini tidak akan dapat mengesampingkan infeksi virus corona aktif (tes antigen lebih cenderung melewatkan infeksi virus corona aktif, dibanding tes molekuler)
Tes Antibodi Penetral COVID-19

Tes Antibodi Penetral COVID-19 mendeteksi dan mengukur tingkat antibodi dalam tubuh Anda setelah menyelesaikan vaksinasi COVID-19 atau infeksi COVID-19 sebelumnya.
Tes ini dilakukan dua minggu setelah vaksinasi untuk memeriksa apakah tubuh Anda merespons vaksinasi dan seberapa banyak antibodi ini merupakan antibodi penetral. Ini juga membantu menilai potensi kekebalan asosiasi antibodi. Tes ini juga dapat mengidentifikasi individu yang pernah terpapar infeksi COVID-19.

Pilihan tes di Rumah Sakit Gleneagles

Sebagai bagian dari komitmen kami untuk melayani masyarakat dengan lebih baik, Rumah Sakit Gleneagles menyediakan Layanan Skrining Drive-Thru COVID-19 untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Anda. Tes swab akan dilakukan melalui jendela kendaraan Anda.
PCR Test memiliki sensitivitas yang lebih tinggi untuk mendeteksi COVID-19 dibanding Rapid Test. Tes PCR memiliki tingkat akurasi 99%, sedangkan Rapid Test yang banyak beredar di pasaran memiliki akurasi kurang dari 80%, bahkan ada yang serendah 60%.
Pesan janji temu dengan kami untuk mendapatkan tes PCR melalui layanan drive-thru di Rumah Sakit Gleneagles. Anda juga dapat menghubungi kami untuk Tes Antibodi Penetral COVID-19 dua minggu setelah vaksinasi dosis kedua selesai.

Sumber:

  1. COVIDNOW di Malaysia Diakses pada 10 Februari, 2022 dari https://covidnow.moh.gov.my/
  2. Situasi Terkini COVID-19 di Malaysia Diakses pada 10 Februari, 2022 dari https://covid-19.moh.gov.my/terkini
  3. Organisasi Kesehatan Dunia: Malaysia. Diakses pada 10 Februari, 2022 dari https://covid19.who.int/region/wpro/country/my
  4. What You Need to Know About Variants. Diakses pada 10 Februari, 2022 dari https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/about-variants.html
  5. Tracking SARS-CoV-2 Variants. Diakses pada 10 Februari, 2022 dari https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/
3. Apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki kontak dekat atau positif COVID-19

Apa itu kontak dekat?

  1. Menggunakan ruang bersama
    • Orang yang tinggal serumah dengan kasus positif COVID-19
    • Rekan kerja yang bekerja bersama di ruang kerja yang sama dengan kasus positif COVID-19
    • Teman sekelas di lingkungan kelas yang sama dengan kasus positif COVID-19
  2. Jarak dekat:
    • Melakukan kontak tatap muka dengan kasus positif COVID-19 selama lebih dari 15 menit, jarak kurang dari 1 meter, dan di area tertutup
  3. Lama terpapar:
    • Berada di ruangan ber-AC selama lebih dari 2 jam dengan kasus positif COVID-19 meskipun tidak ada kontak tatap muka
  4. Bepergian bersama
    • Bepergian dengan kasus positif COVID-19 selama lebih dari 15 menit menggunakan kendaraan yang sama

Apa yang harus dilakukan jika Anda kontak dekat dengan kasus positif COVID-19?

Status VaksinasiAsimptomatik / Simptomatik Lama karantinaTes yang Diperlukan
BoosterAsimptomatikTidak karantina
  • Tes mandiri RTK (Ag) pada Hari ke 1 & Hari ke 3
Simptomatik5 hari
  • Tes mandiri RTK (Ag) pada Hari ke 5
  • Bebas pada Hari ke 5 jika negatif
Vaksinasi lengkapAsimptomatik atau simptomatik5 hari
  • Tes mandiri RTK (Ag) pada Hari ke 5
  • Bebas pada Hari ke 5 jika negatif
Vaksinasi Sebagian atau Tidak Vaksinasi Asimptomatik atau simptomatik7 hari
  • Tes mandiri RTK (Ag) pada Hari ke 7
  • Bebas pada Hari ke 7
  • Jika hasil tes Anda positif, asumsikan Anda positif COVID-19; Tes PCR tidak wajib
  • Ikuti SOP karantina untuk kasus positif COVID-19
  • Selama karantina, jika Anda mengalami gejala atau gejalanya memburuk, segera cari pertolongan medis
  • Individu dengan status vaksinasi lengkap yang kontak dekat dan telah terinfeksi COVID-19 dalam 60 hari terakhir tidak harus melewati karantina

Apa yang harus dilakukan jika Anda adalah kasus positif COVID-19?

Anda perlu segera memperbarui status dan detail kontak dekat di aplikasi MySejahtera.

Di bawah 60 tahun tanpa penyakit penyerta / Kategori 1 (tanpa gejala) / Kategori 2A (gejala ringan) Di atas 60 tahun dengan penyakit penyerta / Kategori 2B ke atas (gejala sedang hingga berat) / Gejala memburuk
  • Isolasi mandiri di rumah dengan Home Surveillance Order (HSO) digital
  • Pantau secara mandiri dan perbarui Alat Asesmen Kesehatan di aplikasi MySejahtera setiap hari
Lama karantina

Vaksinasi lengkap + tidak ada gejala = 7 hari Tidak divaksinasi atau divaksinasi sebagian + ada gejala = 10 hari

Selama karantina, jika gejala Anda memburuk, segera cari pertolongan medis.

  • Setelah menyelesaikan karantina rumah, Anda dapat keluar dari karantina
4. Kategori COVID-19 (diperbarui) & gejala

Untuk infeksi COVID-19 yang terkonfirmasi, penyakit yang dilaporkan berkisar dari orang dengan gejala ringan dan tanpa gejala hingga orang yang sakit parah. Gejala dapat muncul 2-14 hari setelah terpapar:

Kategori 1: Asimptomatik

(BARU) Kategori 2A:Gejala ringan
  • Sakit tenggorokan / Pilek
  • Batuk
  • Kehilangan indra perasa (tapi masih memiliki nafsu makan)
  • Kehilangan indra penciuman
  • Tidak demam
  • Tidak kesulitan bernafas
  • Diare dua kali dalam 24 jam
  • Mual dan muntah
  • Kelelahan (tapi masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari)
  • Otot sakit & nyeri (tapi masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari)
(BARU) Kategori 2B: Gejala sedang
  • Demam / serangan demam lebih dari dua hari
  • Sesak napas saat beraktivitas
  • Nyeri dada
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan saat melakukan aktivitas sehari-hari atau setelah bangun tidur
  • Memerlukan bantuan untuk berjalan
  • Gejala semakin berat (mis., batuk terus-menerus, mual, diare, dll.)
  • Tingkat kesadaran menurun
  • Penurunan produksi urine secara bertahap selama 24 jam

Kategori 3:Beberapa masalah pernapasan
Kategori 4:Memerlukan dukungan oksigen
Kategori 5:Membutuhkan intubasi/ventilator

5. Pemulihan COVID-19 di rumah

Kontak dekat kasus positif COVID-19 boleh dikarantina di rumah (Home Surveillance Order) jika Anda:

  • Di bawah 60 tahun
  • Mengalami gejala ringan atau tanpa gejala (Kategori 1 dan 2A)
  • Individu berisiko rendah (bebas dari penyakit penyerta dan faktor lain yang cenderung memperburuk efek infeksi COVID-19)

SOP karantina di rumah

  • Ruangan khusus untuk isolasi: Memiliki ruangan khusus untuk isolasi, sebaiknya dengan kamar mandi dalam, terutama jika Anda tinggal bersama orang lain. Biarkan pintu tertutup dan jendela terbuka untuk ventilasi. Jika kamar mandi digunakan bersama, kamar mandi harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah digunakan.
  • Pengasuh khusus: Memiliki seseorang yang khusus untuk membantu Anda menyiapkan makanan dan kebutuhan lainnya.
  • Istirahat & hidrasi: Istirahat yang banyak, minum banyak cairan, dan makan makanan bergizi untuk memperkuat kesehatan kekebalan tubuh.
  • Kebersihan diri: Sering mencuci tangan dengan sabun dan air serta menggunakan pembersih tangan. Kenakan masker dan perhatikan pembatasan jarak fisik jika Anda perlu membuka pintu kamar untuk mengambil makanan, paket, atau membuang sampah. Hindari berbagi makanan dan peralatan makan dengan orang lain.
  • Pantau gejala: Pantau terus gejala Anda dan laporkan status harian Anda di MySejahtera. Gunakan termometer dan oksimeter untuk memantau suhu dan kadar oksigen Anda. Segera hubungi CAC atau rumah sakit jika gejala memburuk.

Apa yang harus dihindari selama karantina di rumah

  • Memiliki pengunjung: Hindari mengundang atau mengizinkan adanya pengunjung ke rumah Anda.
  • Pergi keluar: Tetaplah di kamar Anda dan hindari meninggalkan rumah untuk membeli makanan, obat-obatan, dll. Dapatkan pengasuh khusus untuk membantu Anda dengan tugas-tugas yang diperlukan.
  • Pengobatan sendiri: Hindari mengikuti saran dari media sosial, selalu hubungi tenaga kesehatan profesional

SOP karantina rumah juga relevan bagi mereka yang:

  • Menunggu untuk mengikuti tes COVID-19
  • Menunggu hasil tes COVID-19
  • Menunggu untuk dirawat di rumah sakit
  • Menunggu instruksi lebih lanjut dari otoritas kesehatan
  • Tidak sehat dan tinggal di tempat yang sama
6. Gejala pasca COVID-19

Virus COVID-19 bisa berada di dalam tubuh manusia selama 5 hingga 14 hari, tetapi COVID-19 bisa menimbulkan berbagai konsekuensi dalam jangka yang lebih panjang daripada yang disadari oleh sebagian besar orang. Gejala-gejala yang berlangsung lebih dari jangka waktu 4 hingga 12 minggu, disebut sebagai ‘long COVID’, ‘long-haul COVID’, atau ‘sindrom pasca COVID’.

Tanda dan Gejala Umum

Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT)

Gejala THT selalu menjadi ciri khas virus COVID-19. Ini masih akan tetap terjadi, dan sementara gejala-gejala tersebut cenderung mirip dengan flu biasa, namun gejala tersebut terasa lebih berat dan berdampak secara kronis terhadap individu. Penderita long COVID diperkirakan mengalami berbagai gejala termasuk tinitus (dengungan pada telinga), sakit telinga, nyeri tenggorokan, kehilangan indra perasa dan/atau pencium.

Pernapasan

Gangguan pernapasan akibat virus COVID-19 umum terjadi pada pasien. Hal ini sering kali mengakibatkan kesulitan bernapas, dan sering kali disertai dengan batuk terus-menerus yang tidak kunjung reda. Dalam kasus yang parah, pasien mungkin perlu menggunakan tabung oksigen reguler.

Kardiovaskular

Karena faktor pernapasan berpengaruh pada sistem kardiovaskular, pasien long-haul COVID bisa mengalami sesak dada, nyeri dada, dan palpitasi (sensasi ketika jantung berdegup kencang atau berpacu dengan kencang). Gejala-gejala ini lebih sering ditemukan pada pasien yang mengalami kondisi komorbid sebelumnya seperti diabetes, gangguan pernapasan atau kardiovaskular.

Pencernaan

Meskipun mual dan diare merupakan gejala umum pada awal infeksi COVID-19, namun gejala ini bisa muncul dengan tingkat keparahan ringan hingga parah, yang disertai dengan nyeri perut, nafsu makan berkurang, dan/atau mengakibatkan anoreksia.

Neurologi

Ketika gejala long-haul COVID bisa menyebabkan penderitaan pada tubuh, gejala neurologi (yang berhubungan dengan otak) juga bisa timbul. Gejala ini bisa ringan atau parah, dan meliputi gangguan kognitif (lupa sesaat, kehilangan konsentrasi, kehilangan ingatan), sakit kepala, gangguan tidur, gejala neuropati periferal (anggota badan mati rasa), pusing, dan/atau delirium.

Otot

Lebih lanjut berhubungan dengan penyakit jangka panjang, pasien mungkin mengalami gejala otot seperti nyeri sendi, nyeri otot, atau perasaan lesu selama masa penyakit, dan pasca-pemulihan. Gejala ini bisa terjadi pada bagian tubuh tertentu, atau berdampak pada tubuh secara umum.

Dermatologi

Long haul COVID-19 bisa menimbulkan masalah kulit kronis atau permanen, seperti ruam kulit dan gatal-gatal. Pasien juga bisa mengalami pembengkakan pada jari tangan dan kaki, yang terasa nyeri ketika disentuh, dan terlihat seperti memar. Gejala ketidaknyamanan lainnya meliputi luka pada bibir dan mulut. Kedua kondisi tersebut sering kali sembuh dengan sendirinya setelah pasien pulih.

Mengelola Gejala Anda
Jika Anda menderita ‘long-haul COVID’, pastikan Anda makan dengan baik dan minum air yang cukup selama periode ini untuk membantu pemulihan Anda. Parasetamol (hingga 1.000 mg tiap 6 jam), antihistamin (hingga 3 kali dalam sehari), dan sirup obat batuk (hingga 3 kali dalam sehari) merupakan metode yang mungkin bisa dilakukan untuk mengatasi gejala-gejala tersebut dan meringankan ketidaknyamanan yang Anda rasakan. Namun, lakukan konsultasi dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat-obatan apa pun.

7. Multi-System Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C)

Dari Juni 2020 hingga Desember 2021, Kelompok Studi MIS-C Malaysia menemukan bahwa ada total 174 kasus yang teridentifikasi di Malaysia dan 57% dari total kasus tersebut terjadi pada anak usia 5-11 tahun.

Apa itu Multi-System Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C)?

MIS-C adalah komplikasi yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh infeksi COVID-19 pada anak-anak. Kondisi ini menyebabkan peradangan pada organ-organ seperti jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan organ pencernaan. Sejauh ini, tujuh kematian telah dicatat sebagai akibat dari MIS-C.

Apa saja gejala dari MIS-C?

  • Demam selama lebih dari 4 hari
  • Kelelahan fisik yang tidak normal atau kehabisan energi
  • Kehilangan indra penciuman
  • Kelelahan ekstrem
  • Kesulitan bernapas
  • Batuk
  • Mual
  • Diare
  • Ruam
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri leher
  • Bibir kemerahan dan pecah-pecah
  • Mata merah / konjungtivitis
  • Sindrom syok
  • Membutuhkan Veno-arterial Extracorporeal Membrane
  • Oxygenation (VA-ECMO)
  • Dilatasi pembuluh darah koroner
  • Perikarditis
Bagaimana cara mencegah MIS-C?

Orang tua dan wali harus memberikan vaksin COVID-19 kepada anak-anak mereka yang berusia 5-11 tahun untuk melindungi mereka dari COVID-19 dan komplikasi medis terkait, termasuk MIS-C.

Vaksin Cominarty untuk anak-anak menggunakan formulasi dan dosis yang baru dan aman yang sesuai untuk anak-anak dalam rentang usia tersebut.

8. Bagaimana cara mengurangi risiko infeksi

Sangat penting untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda dengan mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko infeksi virus corona.

  1. Lakukan tes jika merasa tidak sehat: Jika Anda menunjukkan gejala COVID-19 seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dll., segera lakukan tes mandiri
  2. Selalu kenakan masker pelindung: Saat Anda keluar rumah dan bertemu dengan orang lain, selalu pakai masker dengan benar
  3. Jaga kebersihan tangan: Sering-sering cuci tangan dengan air dan sabun atau bersihkan dengan gel, busa, atau cairan pembersih berbahan dasar alkohol 60% - 70% )
  4. Menjaga jarak: Lakukan prosedur jaga jarak yang memadai (jarak 1-2 meter)
  5. Hindari 3C: Closed Area (Area Tertutup), Crowded place (Tempat Ramai), dan Close interaction (Interaksi Dekat)
  6. Tes sebelum berkumpul: Lakukan tes RTK sebelum menghadiri pertemuan dengan orang lain
  7. Dapatkan vaksinasi: Studi menunjukkan bahwa vaksinasi memberikan perlindungan terbaik terhadap infeksi COVID-19, khususnya sakit parah dan kematian. Pastikan Anda dan keluarga mendapatkan vaksinasi lengkap. Dapatkan dosis booster saat Anda sudah memenuhi syarat untuk mendapatkannya. Pertimbangkan untuk mendaftarkan anak Anda untuk vaksinasi begitu hal itu tersedia bagi mereka.

Orang yang tidak divaksinasi 9x lebih mungkin terinfeksi dan 62x lebih mungkin meninggal akibat infeksi COVID-19.

Mengelola COVID-19 gejala ringan & pemulihan pasca COVID-19 di rumah

Ketahui lebih lanjut
Is it Flu or COVID-19?

Flu Biasa atau COVID-19?

Ketahui lebih lanjut
5 Ways to care for the elders during COVID-19

5 Cara untuk merawat lansia selama COVID-19

Ketahui lebih lanjut


Informasi Umum Vaksin Covid-19

Gleneagles COVID-19 Self-Care Guide

3 Alasan Mengapa Tes COVID-19 Masih Penting bagi Orang Malaysia

Ketahui lebih lanjut
Gleneagles COVID-19 Self-Care Guide

Panduan Perawatan Diri COVID-19

Ketahui lebih lanjut
Gleneagles COVID-19 Self-Care Guide

10 FAQ tentang COVID-19

Ketahui lebih lanjut
8 Important Steps To Hand Hygiene

8 Langkah Penting Kebersihan Tangan

Ketahui lebih lanjut
Myths on Coronavirus

Mitos tentang Virus Corona

Ketahui lebih lanjut
Your Safety Always Comes First

Keselamatan Anda Selalu Diutamakan

Ketahui lebih lanjut
How to Wear and Remove A Surgical Mask Correctly

Cara Memakai dan Melepas Masker Bedah dengan Benar

Ketahui lebih lanjut
Do's and Don'ts to Reduce Risks of Respiratory Infection for Children

Anjuran dan Larangan untuk Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak

Ketahui lebih lanjut
Informasi Umum Vaksin Covid-19

Gleneagles COVID-19 Self-Care Guide

Panduan Perawatan Diri COVID-19

Ketahui lebih lanjut
Gleneagles COVID-19 Managing mild

Mengelola pemulihan ringan & pasca-COVID-19 di rumah

Ketahui lebih lanjut
Gleneagles COVID-19 Self-Care Guide

10 FAQ tentang COVID-19

Ketahui lebih lanjut
8 Important Steps To Hand Hygiene

8 Langkah Penting Kebersihan Tangan

Ketahui lebih lanjut
Myths on Coronavirus

Mitos tentang Virus Corona

Ketahui lebih lanjut
Your Safety Always Comes First

Keselamatan Anda Selalu Diutamakan

Ketahui lebih lanjut
How to Wear and Remove A Surgical Mask Correctly

Cara Memakai dan Melepas Masker Bedah dengan Benar

Ketahui lebih lanjut
Do's and Don'ts to Reduce Risks of Respiratory Infection for Children

Anjuran dan Larangan untuk Mengurangi Risiko Infeksi Saluran Pernapasan pada Anak

Ketahui lebih lanjut
Is it Flu or COVID-19?

Flu Biasa atau COVID-19?

Ketahui lebih lanjut
5 Ways to care for the elders during COVID-19

5 Cara untuk merawat lansia selama COVID-19

Ketahui lebih lanjut


Kontak darurat
Gleneagles Hospital Kota Kinabalu
Ambulans / Gawat Darurat
+6088 518 911
Gleneagles Hospital Kuala Lumpur
Ambulans / Gawat Darurat
+603 4141 3018
Gleneagles Hospital Penang
Ambulans / Gawat Darurat
+604 222 9199
Gleneagles Hospital Medini Johor
Ambulans / Gawat Darurat
+607 560 1111
Pilih Rumah Sakit