Kanker Serviks: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan
Kanker serviks bermula di serviks atau leher rahim, yang merupakan batas antara vagina dan rahim. Kanker ini muncul ketika sel-sel normal berubah menjadi sel-sel bersifat kanker. Maka, penting untuk mendeteksi sel-sel prakanker ini sebelum mereka berkembang menjadi sel kanker.
Kanker serviks adalah salah satu kanker paling banyak diderita wanita di Malaysia, dan paling banyak ditemukan pada wanita berusia 14-44 tahun.
Kanker serviks disebabkan oleh sel-sel sehat yang mulai mengalami mutasi (perubahan struktur DNA), menyebabkan sel-sel ini berkembang biak tak terkendali dan berujung pada massa tumor.
Terjadinya kanker serviks meningkat dengan adanya infeksi HPV, khususnya HPV tipe 16 dan 18. Infeksi HPV merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang paling umum. Sebagian besar kasus infeksi HPV disebabkan oleh aktivitas seksual, baik hubungan seksual dengan penetrasi maupun aktivitas seksual tanpa penetrasi.
Sebagian besar infeksi HPV tidak menyebabkan gejala fisik; namun, pada beberapa orang, infeksi ini dapat menyebabkan lesi pra-ganas yang dapat menjadi kanker serviks, anus, vulva, dan vagina pada wanita jika tidak terdeteksi dan diobati. Sistem imunitas tubuh menyingkirkan infeksi HPV dalam kurun waktu 2 tahun bagi kebanyakan orang, namun hal ini belum tentu selalu terjadi. HIV dan infeksi penyakit menular seksual juga dapat meningkatkan risiko kanker serviks.
Faktor-faktor berikut meningkatkan risiko terkena kanker serviks:
- Infeksi human papillomavirus (HPV)
- Infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV)
- Wanita berusia 30 tahun ke atas
- Infeksi penyakit menular seksual
- Banyak pasangan seksual
- Merokok
- Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang
- Riwayat kanker serviks dalam keluarga
- Pernah didiagnosis menderita kanker di bagian lain dari tubuh Anda
- Memiliki banyak anak
- Sistem imunitas tubuh lemah
Sebagian besar gejala tidak terlihat pada tahap awal kanker, dan berkembang seiring waktu.
Gejala kanker serviks antara lain:
- Pendarahan vagina yang tidak biasa
- Nyeri di punggung bagian bawah atau perut bagian bawah/panggul
- Rasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan seksual
- Keluarnya cairan dari vagina yang encer, berdarah, dan berbau busuk
Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi lain, yang lebih umum daripada kanker serviks. Oleh karena itu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter kandungan jika Anda menemukan adanya salah satu dari gejala tersebut atau lebih.
Penentuan stadium menggambarkan lokasi kanker dan tingkat penyebaran ke bagian lain dari tubuh. Klasifikasi The Federation Internationale de Gynecologie et d'Obstetrique (FIGO) digunakan untuk penentuan stadium kanker serviks.
Penentuan stadium dilakukan berdasarkan pemeriksaan fisik, pemindaian, dan biopsi. Stadium kanker bervariasi dari I hingga IV, dengan stadium lebih lanjut mengindikasikan kanker telah menyebar dan prognosis kanker serviks lebih buruk.
Dokter Anda pertama-tama akan menanyakan kondisi kesehatan dan gejala umum Anda, serta melakukan pemeriksaan ginekologis secara menyeluruh. Anda mungkin juga diminta melakukan tes darah dan urin.
Tes diagnostik lainnya adalah:
- Kolposkopi adalah tes utama untuk kanker serviks. Tes ini digunakan untuk memeriksa serviks secara detail. Kolposkop adalah kaca pembesar berukuran besar yang digunakan oleh dokter untuk memeriksa penutup serviks yang mirip kulit. Alat ini juga dapat mendeteksi perubahan yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Jika terdeteksi area abnormal selama kolposkopi, biopsi dapat dilakukan dengan mengambil sampel kecil jaringan yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk evaluasi.
- Tes pencitraan dan pemindaian: seperti sinar-X, pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan), atau Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI)
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis prosedur skrining dan diagnostik yang dilakukan untuk mendiagnosis kanker serviks.
Opsi pengobatan kanker serviks bergantung pada jenis dan stadium kanker. Terapi utama yang digunakan adalah pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi.
- Pembedahan
Pembedahan adalah pilihan utama pengobatan jika kanker terdeteksi secara dini. Terdapat berbagai pembedahan untuk mengobati kanker serviks, antara lain:
- Konisasi: Pengangkatan bagian serviks yang berbentuk kerucut. Konisasi dapat digunakan untuk mengobati atau mendiagnosis kanker serviks.
- Trakelektomi: Pengangkatan serviks dan bagian atas vagina, membiarkan rahim tetap berada di tempatnya, sehingga pasien masih mungkin menjalani kehamilan.
- Histerektomi: Operasi ini dilakukan ketika kanker telah menyebar dan membutuhkan pengangkatan seluruh rahim dan leher rahim. Wanita tidak dapat hamil setelah ini.
- Eksenterasi panggul: Pengangkatan rahim, ovarium, tuba fallopi, kandung kemih, vagina, rektum, dan sebagian usus besar jika kanker telah menyebar dan opsi pengobatan lain tidak lagi memungkinkan.
- Radioterapi
Radioterapi menggunakan radiasi berenergi tinggi untuk mengecilkan tumor dan menghancurkan sel kanker. Ini dilakukan untuk meringankan gejala yang terkait dengan kanker stadium lanjut. Radioterapi dapat diberikan sebagai terapi utama jika tumor berukuran besar atau telah menyebar, dan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa.
Dua jenis terapi radiasi adalah:
- Terapi Radiasi Pancaran Eksternal (EBRT): Mengarahkan pancaran radiasi pada area yang terjangkit kanker secara eksternal.
- Brakiterapi: Menempatkan alat dengan bahan radioaktif di dalam atau dekat vagina selama beberapa menit.
- Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat pembunuh kanker yang manjur. Metode ini dapat dikombinasikan dengan radioterapi sebelum pembedahan untuk mengecilkan ukuran tumor, atau setelah pembedahan untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa untuk memperlambat laju penyebaran kanker.
Pelajari lebih lanjut mengenai berbagai jenis teknologi pengobatan untuk menangani kanker serviks.
Cara terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah dengan mendapatkan vaksinasi dan sering melakukan tes pemeriksaan.
- Infeksi HPV: Vaksin hanya dapat mencegah jenis infeksi HPV tertentu, bukan mengobati infeksi HPV yang sudah ada. Biasanya, seseorang harus menjalani vaksinasi sebelum aktif secara seksual. Upaya pencegahan lain antara lain membatasi jumlah pasangan seksual, penggunaan kondom, dan menghindari rokok.
- Uji skrining: Pap smear adalah tes yang dilakukan dengan mengumpulkan sampel sel dari serviks untuk mendeteksi kondisi prakanker dan kanker serviks. Tes ini dianggap sebagai alat pemeriksaan utama untuk kanker serviks. Pemeriksaan rutin untuk HPV dengan melakukan Pap smear dapat membantu mencegah kanker serviks.
Hampir setengah dari seluruh kasus kanker serviks terdiagnosis sejak dini, membuat kanker ini berpeluang tinggi untuk diobati. Oleh karena itu, sebagian wanita sebaiknya menjalani skrining kanker serviks secara berkala, meliputi tes Pap smear, tes HPV, atau kombinasi keduanya. Uji skrining rutin disarankan untuk wanita berusia 21 tahun, dan sebaiknya dilakukan sekali setiap beberapa tahun.
Diskusikan dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah skrining kanker serviks akan berguna untuk Anda.
Jika Anda mengalami salah satu gejala kanker serviks, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Onkologi di Gleneagles Hospital terdekat.
Gleneagles Hospital bekerja sama dengan dokter spesialis onkologi untuk membantu pasien dalam menjalani pengobatan kanker. Tim tenaga medis profesional multidisiplin selalu tersedia untuk memberikan konsultasi dan perawatan terbaik.