Diare adalah masalah gastrointestinal atau pencernaan pada anak. Kondisi ini dicirikan dengan tinja yang tidak berbentuk atau cair, serta meningkatnya frekuensi buang air besar (BAB). Diare bukanlah penyakit yang berdiri sendiri, namun merupakan gejala dari berbagai kondisi lain yang sudah ada sebelumnya
Diare akut (jangka pendek) adalah gangguan pencernaan yang paling umum pada anak-anak, dan merupakan penyebab utama dehidrasi saat masa kanak-kanak. Kondisi ini dicirikan dengan BAB dengan kondisi tinja tak berbentuk atau cair 3 kali dalam sehari, secara tiba-tiba, yang berlangsung 7 hingga 10 hari, maksimal 14 hari.
Diare kronis (jangka panjang): Kondisi ini ditandai oleh keluarnya tinja tak berbentuk atau cair setidaknya 3 kali dalam sehari, setidaknya 4 minggu, dan kerap kali dibarengi gejala lainnya. Kondisi ini dapat mengindikasikan kondisi medis yang mencakup infeksi saluran pencernaan hingga alergi makanan, intoleransi, dan berbagai gangguan sistem pencernaan.
Terdapat banyak penyebab diare pada anak yang meliputi infeksi virus/bakteri/parasit, efek samping antibiotik, diare pascainfeksi, gangguan pencernaan (penyakit celiac, penyakit radang usus), intoleransi laktosa, dan alergi makanan.
Gejalanya dapat bervariasi pada setiap anak. Gejala umum yang menyertai tinja yang cair adalah demam, nyeri perut, kembung, mual, dan muntah.
Sebagian besar kasus diare sembuh dengan sendirinya dan bukan merupakan kondisi medis yang serius. Namun, Anda harus segera menghubungi dokter jika Anda mengenali gejala-gejala berikut pada anak Anda:
Penting untuk mengetahui kapan harus mencari bantuan medis, karena diare dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida, jika tidak diobati. Pada kasus-kasus yang parah sampai muntah dan dehidrasi, anak perlu dirawat inap untuk diberikan cairan infus (IV).
Untuk diare akut, seringkali tes tidak lagi dibutuhkan, kecuali diduga mengalami dehidrasi. Pada kasus demikian, tes darah dan pengambilan sampel tinja dapat diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk diare kronis, serangkaian tes panjang perlu dilakukan untuk mengidentifikasi gangguan pencernaan yang sudah ada sebelumnya.
Keputusan metode pengobatan dan penanganan bergantung pada penyebab diare, yang diidentifikasi lewat tes diagnostik, serta kondisi kesehatan anak, gejala, dan usianya.
Larutan Rehidrasi Oral (Oralit) efektif untuk dehidrasi ringan pada anak dan dijual secara bebas di apotek.
Pada awalnya, hindari susu, dan konsumsi makanan yang hambar, seperti pisang, apple sauce, nasi, dan roti (diet BRAT). Penting untuk melanjutkan menu makan anak yang biasa secepatnya, termasuk menyusui bagi bayi, dan susu formula atau makanan bagi anak-anak yang lebih besar.
Pada kasus tertentu, antibiotik dapat diresepkan untuk infeksi bakteri atau parasit tertentu, walaupun umumnya obat ini tidak mengubah lama berlangsung atau tingkat keparahan diare. Probiotic dapat membantu meringankan gejala dengan mengembalikan keseimbangan bakteri usus.
Obat-obatan untuk mengurangi frekuensi BAB umumnya tidak disarankan untuk diare akut, namun dapat dipertimbangkan untuk digunakan pada kasus diare kronis.
Jika Anda menyadari gejala-gejala diare pada anak yang mengkhawatirkan, hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini untuk berkonsultasi, atau kunjungi Departemen Perawatan Anak di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda.
Wait a minute