Memahami Leukemia pada Masa Kanak-kanak | Rumah Sakit Gleneagles
Spesialisasi & Paket
Spesialisasi Medis
Pediatri
Memahami Leukemia pada Masa Kanak-kanak

Memahami Leukemia pada Masa Kanak-kanak

gleneagles-childhood-leukaemia-banner

Tipe Leukemia pada Anak-anak

Leukemia adalah suatu bentuk kanker yang berdampak pada sel darah putih, yang ditandai dengan perbanyakan atau penggandaan sel darah putih abnormal yang tidak terkendali di dalam sumsum tulang.

Pada anak-anak, ada dua tipe leukemia utama yang umum ditemui dari hasil diagnosis, yaitu Acute Lymphoblastic Leukaemia (ALL) atau Leukemia Limfoblastik Akut dan Acute Myeloid Leukaemia (AML) atau Leukemia Mielositik Akut.

Bentuk yang paling umum dari leukemia pada masa kanak-kanak adalah ALL yang berdampak pada limfosit, salah satu tipe sel darah putih. Kondisi ini berkembang dengan cepat jika dibiarkan dan tidak ditangani, tetapi dengan intervensi dini, prognosis umumnya tergolong positif.

Di sisi lain, AML menargetkan sel mieloid yang bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, sel darah putih lainnya, dan platelet. Seperti ALL, AML juga berkembang dengan cepat dan memerlukan pengobatan segera.

Faktor Risiko untuk Leukemia pada Masa Kanak-kanak

Penyebab pasti dari leukemia pada masa kanak-kanak masih tetap belum diketahui, meskipun terdapat pemahaman bahwa perubahan genetik dalam sel sumsum tulang berperan dalam pengembangan penyakit ini.

Penyebabnya secara tepat memang masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor risiko yang mungkin meningkatkan kemungkinan seorang anak mengalami leukemia. Anak kecil dan dewasa muda yang mengalami kondisi genetik seperti sindrom Down memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami leukemia.

Meskipun jarang terjadi, tetapi riwayat keluarga yang mengidap leukemia atau kanker lainnya juga mungkin meningkatkan risiko pada anak. Radiasi ionisasi level tinggi, seperti yang digunakan dalam pengobatan kanker, bisa meningkatkan risiko leukemia pada masa kanak-kanak.

Gejala

Gejala leukemia pada masa kanak-kanak mungkin sulit terdeteksi, karena menyerupai penyakit umum. Sangat penting bagi Anda untuk memantau gejala apa pun yang terjadi terus-menerus atau tidak biasa, seperti:

  • Anemia: Tanda-tanda seperti kelelahan, kulit pucat, pusing, dan sesak napas karena jumlah sel darah merah yang rendah.
  • Infeksi dan demam: Sistem kekebalan tubuh yang melemah akibat jumlah sel darah putih yang rendah bisa menyebabkan infeksi dan demam yang sering terjadi.
  • Rentan mengalami memar dan pendarahan: Jumlah platelet yang berkurang bisa menyebabkan kerentanan mengalami memar dan pendarahan yang berkepanjangan.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening: Kelenjar getah bening yang membesar mungkin terjadi di berbagai bagian tubuh.
  • Nyeri perut: Sakit perut akibat pembengkakan hati atau limpa.
  • Nyeri tulang: Nyeri pada tulang dan sendi.
  • Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya: Penurunan berat badan mendadak atau tak terduga bisa menjadi salah satu indikator.
  • Merasa kurang sehat secara umum: Merasa kurang sehat terus-menerus tanpa penyebab yang jelas.

Bagi anak-anak dengan warna kulit yang lebih gelap, beberapa gejala seperti kulit pucat dan memar mungkin kurang terlihat dengan jelas. Gejala-gejala ini sering kali lebih mudah diamati di beberapa area seperti bibir, gusi, lidah, dan dasar kuku.

Mendiagnosis Leukemia pada Anak-anak

Serangkaian tes dan pemeriksaan diperlukan untuk memastikan diagnosis leukemia dan mengidentifikasi tipe dan tingkat keparahan dari penyakit. Beberapa pemeriksaan ini termasuk:

  • Tes darah: Pemeriksaan darah lengkap dan apusan darah biasanya merupakan tes pertama yang dilakukan.
  • Aspirasi dan biopsi sumsum tulang: Sampel sumsum tulang diambil untuk memeriksa keberadaan sel kanker dan menentukan tipe leukemia.
  • Pengujian genetik: Mengidentifikasi perubahan genetik dalam sel leukemia untuk membantu dokter memilih pengobatan yang paling efektif dan memahami prognosis anak.
  • Pungsi lumbar: Mengekstrak cairan serebrospinal untuk memeriksa sel leukemia di dalam otak atau sumsum tulang belakang, dan juga bisa menggunakan kemoterapi untuk mencegah penyebaran penyakit.
  • Tes pencitraan: Pemeriksaan sinar-x, pemindaian CT, pemindaian PET-CT, atau ultrasuara bisa digunakan untuk memeriksa tanda-tanda leukemia di dalam dada atau organ lainnya.

Opsi Pengobatan

Rencana pengobatan untuk leukemia tergantung pada beberapa faktor seperti tipe leukemia, umur anak, kondisi kesehatan secara keseluruhan, dan seberapa jauh perkembangan penyakit.

  • Kemoterapi: Metode pengobatan utama yaitu kemoterapi melibatkan penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi radiasi: Kurang umum digunakan, tetapi bisa dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan penyebaran leukemia ke otak atau testis.
  • Terapi target: Memanfaatkan obat-obatan yang menyasar protein abnormal atau mutasi genetik secara spesifik pada sel-sel leukemia, yang tidak menyerang sel-sel sehat.
  • Imunoterapi: Memperkuat sistem kekebalan tubuh untuk membantunya mengidentifikasi dan menyerang sel kanker.
  • Transplantasi Sel Punca: Dikenal juga sebagai transplantasi sumsum tulang, bisa digunakan untuk memungkinkan dokter memberikan dosis kemoterapi yang lebih tinggi. Kadang-kadang, opsi ini diperlukan untuk bentuk leukemia yang lebih agresif.

Dukungan bagi Anak Pengidap Leukemia

Merawat anak yang mengidap leukemia memerlukan dukungan emosional dan praktis di sepanjang perjalanan pengobatan mereka. Penting bagi Anda untuk memastikan bahwa anak Anda merasa nyaman, dan memberikan penjelasan tentang pengobatan sesuai usia anak. Perhatikan kebutuhan emosional anak, dengarkan secara aktif, dan berikan pengakuan terhadap perasaan mereka.

Dukungan praktis termasuk tetap mematuhi janji temu pengobatan secara teratur, obat-obatan, dan pengobatan, pastikan anak Anda mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kekuatan dan pemulihannya, serta libatkan anak dalam berbagai kegiatan kreatif yang menyenangkan untuk membantu anak menghadapinya. Terapi atau konseling untuk anak dan keluarga juga bisa bermanfaat selama masa yang penuh tantangan ini.

Pertimbangan Setelah Pengobatan

Setelah pengobatan, sistem kekebalan anak Anda mungkin masih tetap terganggu, sehingga anak menjadi lebih rentan terhadap infeksi seperti campak, cacar air, dan cacar api. Penting bagi anak Anda untuk menghindari paparan terhadap infeksi seperti ini, dan pantau dengan erat jika ada gejala baru yang mungkin muncul. Segera hubungi dokter jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda infeksi, seperti:

  • Demam tinggi (38°C atau lebih).
  • Batuk atau sakit tenggorokan.
  • Bingung atau perilaku yang tidak biasa.
  • Kemerahan, pembengkakan, atau nyeri di area mana pun.
  • Detak jantung atau napas yang cepat.
  • Kelelahan tanpa sebab atau tubuh terasa lemah.
  • Nyeri saat buang air kecil atau sering buang air kecil.
  • Diare atau muntah.

Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles

Jika Anda curiga bahwa anak Anda menunjukkan gejala leukemia, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan Pediatri dan Onkologi kami di Rumah Sakit Gleneagles yang terdekat dengan Anda.

Spesialisasi Kami

Muat lebih banyak
Loading...

Wait a minute