Mitos dan Fakta

Mitos dan Fakta

1. Mitos: Kanker berujung pada kematian.

Fakta: Sekitar satu dari tiga kasus kanker dapat disembuhkan jika terdeteksi dan diobati pada stadium awal.

Deteksi dini dan pengobatan kanker menurunkan risiko penyakit menyebar ke bagian tubuh lainnya, meningkatkan tingkat kesembuhan, dan menyembuhkan gejala pada banyak kasus secara signifikan. Banyak pasien kanker dengan kanker payudara, prostat, dan tiroid memiliki prognosis yang baik jika penyakitnya terdeteksi dini.

2. Mitos: Kanker menular.

Fakta: Salah. Kanker bukan penyakit menular yang menyebar dari satu orang ke orang lain.

Kanker tidak dapat menyebar dari satu orang ke yang lain, kecuali lewat transplantasi organ. Kemungkinan terkena kanker akibat transplantasi dapat meningkat jika individu menerima jaringan atau organ dari pendonor yang memiliki riwayat kanker. Namun, risikonya sangat rendah, hanya mencapai 2 kasus dari 10.000 transplantasi organ. Ini disebabkan karena dokter juga menghindari menggunakan jaringan atau organ dari pendonor dengan riwayat kanker.

Beberapa virus dan bakteri, seperti human papillomavirus (HPV) atau Helicobacter pylori, dapat memiliki andil dalam munculnya kanker pada beberapa individu. Walaupun virus dan bakteri dapat menyebar dari satu orang ke yang lain, kanker yang muncul tidak dapat ditularkan.

3. Mitos: Kanker tidak bisa dihindari jika sudah turun-temurun dalam keluarga.

Fakta: Riwayat kanker dalam keluarga bukan berarti Anda rentan terkena kanker.

Walaupun kanker dapat disebabkan oleh gen abnormal yang diwariskan, gen warisan ini tidak selalu berujung pada kanker. Risiko kanker dapat menurun dengan mengubah gaya hidup, termasuk tidak merokok, kebiasaan makan sehat, dan gaya hidup aktif.

4. Mitos: Produk herbal dapat menyembuhkan kanker.

Fakta: TIdak ada produk herbal yang terbukti efektif menyembuhkan kanker, walaupun beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat-obatan komplementer atau alternatif, termasuk obat herbal, dapat membantu pasien mengurangi efek samping yang menyakitkan dari pengobatan kanker.

Selain itu, beberapa produk herbal tertentu dapat membahayakan jika dikonsumsi bersamaan dengan kemoterapi atau terapi radiasi, karena mereka dapat menghambat keberhasilan terapi-terapi tersebut. Pasien kanker harus berdiskusi dengan dokter sebelum mengonsumsi produk obat-obatan komplementer atau alternatif, termasuk vitamin dan suplemen herbal.

5. Mitos: Pembedahan atau biopsi kanker menyebabkan kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Fakta:Kecil kemungkinannya bahwa pembedahan dapat membuat kanker menyebar ke bagian tubuh lain.

Berdasarkan standar prosedur yang berlaku, dokter bedah menggunakan teknik unik dan mengambil tindakan yang hari-hari untuk mencegah penyebaran sel-sel kanker selama proses biopsi atau pembedahan untuk mengangkat tumor.

6. Mitos: Radioterapi menyebabkan orang menjadi radioaktif.

Fakta: Mereka yang menerima radioterapi eksternal tidak akan menjadi radioaktif. Hal ini karena radiasi tidak akan tertinggal di tubuh kita selama atau setelah perawatan.

Namun, radiasi lewat suntikan atau implan yang digunakan dalam radioterapi internal dapat tertinggal di dalam tubuh Anda selama beberapa hari, untuk berjaga-jaga. Anda mungkin disarankan untuk tetap berada di rumah sakit untuk beberapa hari. Oleh karena itu, penting untuk mengikuti saran dokter terkait langkah keamanan yang perlu diterapkan setelah radioterapi.

7. Mitos: Sikap positif dapat menyembuhkan kanker.

Fakta: Hingga saat ini tidak ada bukti ilmiah nyata yang menghubungkan "sikap" seseorang dengan peluang terkena atau mencegah kanker.

Wajar untuk merasakan berbagai macam emosi ketika Anda mengidap kanker. Namun, teknik relaksasi dan sistem pendukung yang baik dapat menghasilkan pikiran yang positif serta meningkatkan kualitas hidup seseorang.

8. Mitos: Stres menyebabkan kanker.

Fakta: Stres tidak meningkatkan risiko terkena kanker.

Penelitian yang telah mengamati subjek dalam jumlah besar dalam waktu yang lama menunjukkan tidak ada indikasi bahwa individu yang mengalami stres lebih tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker.

9. Mitos: Botol dan wadah plastik menyebabkan kanker.

Fakta: Penggunaan plastik tidak meningkatkan risiko kanker. Makanan dan minuman yang disimpan dalam wadah plastik mengandung bisfenol A (BPA) tidak akan menyebabkan kanker.

Berdasarkan studi, beberapa zat kimia dalam plastik dapat mengontaminasi makanan dan minuman. Namun, kadarnya sangat rendah dan berada dalam batas aman untuk manusia. Kemudian, tes-tes ini melibatkan sel human yang dikembangbiakkan di laboratorium atau hewan, sehingga tidak sepenuhnya menggambarkan cara kebanyakan orang menggunakan plastik sehari-hari. Studi ini juga tidak memberikan bukti yang cukup mengenai risiko kanker pada manusia.

10. Mitos: Mengonsumsi makanan gosong meningkatkan risiko kanker.

Fakta: Kecil kemungkinan akrilamida dari makanan gosong meningkatkan risiko kanker.

Akrilamida adalah zat kimia yang ditemukan pada makanan mengandung pati, seperti roti dan kentang, yang dimasak dalam waktu yang lama dan dengan temperatur tinggi. Penelitian yang mendalam belum mampu membuktikan bahwa akrilamida dari makanan menyebabkan kanker pada manusia.

11. Mitos: Cedera dapat menyebabkan kanker.

Fakta: Benjolan, memar, dan cedera lain tidak menyebabkan kanker.

Ketika merawat pasien cedera, dokter terkadang menemukan tumor, namun cedera tersebut bukanlah penyebab kanker.

12. Mitos: Makanan rekayasa genetika menyebabkan kanker.

Fakta: Tidak ada bukti bahwa mengonsumsi pangan rekayasa genetka dapat menyebabkan kanker pada manusia.

Beberapa orang mungkin khawatir karena makanan tersebut tidak alami dan mungkin berbahaya. Namun, perlu diingat bahwa proses tersebut hanya merekayasa genetik makanan yang kita konsumsi, namun tidak memiliki hubungan dengan kanker. Karena pangan rekayasa genetik terbilang baru, penelitian tengah dilakukan untuk memastikan bahwa tidak ada dampak jangka panjang bagi kesehatan.

13. Mitos: Pemanis buatan menyebabkan kanker

Fakta: Pemanis buatan, seperti aspartam, tidak menyebabkan kanker.

Beberapa makanan dan minuman menggunakan pemanis buatan sebagai pengganti gula. Ketika dikonsumsi dalam batas harian yang wajar, pemanis buatan tidak berbahaya. Batasnya juga jauh melampaui apa yang kebanyakan orang konsumsi dalam sehari. Contohnya, batas harian konsumsi aspartam setara dengan 12 kaleng soda diet.

Diet Anda secara keseluruhan (apa yang Anda konsumsi sehari-hari) lebih signifikan dalam menurunkan risiko terkena kanker daripada beberapa bahan baku atau makanan tertentu.

Buat janji temu di Gleneagles Hospitals

Jika Anda mengalami salah satu tanda dan gejala kanker atau Anda ingin menjalani pemeriksaan kanker, hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Layanan Onkologi di Gleneagles Hospital terdekat.

Gleneagles Hospital bekerja sama dengan dokter spesialis onkologi untuk membantu pasien dalam menjalani pengobatan kanker. Tim tenaga medis profesional multidisiplin selalu tersedia untuk memberikan konsultasi dan perawatan terbaik.

Kontak darurat
Gleneagles Hospital Kota Kinabalu
Ambulans / Gawat Darurat
+6088 518 911
Gleneagles Hospital Kuala Lumpur
Ambulans / Gawat Darurat
+603 4141 3018
Gleneagles Hospital Penang
Ambulans / Gawat Darurat
+604 222 9199
Gleneagles Hospital Medini Johor
Ambulans / Gawat Darurat
+607 560 1111
Pilih Rumah Sakit