Topics
Di Malaysia, penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab utama kematian, membuat alat pacu jantung memiliki peran penting dalam mengelola gangguan irama jantung. Alat pacu jantung adalah alat kecil yang ditanam di bawah kulit untuk mengatur detak jantung, memastikan detak jantung berada dalam rentang yang sehat. Walaupun memiliki potensi untuk menyelamatkan jiwa, masih banyak orang yang enggan menggunakan alat pacu jantung akibat beberapa kesalahpahaman mengenai prosedur pemasangan dan pengaruhnya terhadap gaya hidup.
Di era pengobatan modern ini, mitos ini sudah ketinggalan zaman, namun masih terus membentuk persepsi publik yang negatif dan membuat pasien enggan untuk mencari penanganan sejak awal. Individu yang mengalami gejala seperti kelelahan kronis, pusing, atau detak jantung yang lambat terkadang menunda berkonsultasi karena takut menjalani bedah pemasangan alat pacu jantung, atau khawatir akan biayanya.
Mitos 1: Alat Pacu Jantung Hanya untuk Lansia
Sudah menjadi kepercayaan umum bahwa alat pacu jantung didesain hanya untuk lansia. Namun, beberapa individu yang lebih muda—seperti mereka yang lahir dengan kelainan jantung bawaan, atau aritmia—membutuhkan alat pacu jantung untuk mengatur irama jantungnya.
Di Malaysia, kondisi jantung seperti bradikardia (detak jantung lambat) dan henti jantung menyerang tidak hanya lansia, namun individu berusia antara 30-40 tahun. Intervensi dini dengan memasang alat pacu jantung dapat mencegah komplikasi dan memungkinkan individu menjalani hidup yang sehat dan berdaya.
Mitos 2: Memiliki Alat Pacu Jantung Membatasi Gaya Hidup
Banyak pasien yang berpikiran bahwa memasang alat pacu jantung akan membatasi kemampuan mereka menjalani gaya hidup yang aktif. Tapi, hal ini tidak lagi berlaku di zaman pengobatan modern. Alat pacu jantung masa kini sangat mudah beradaptasi, secara otomatis menyesuaikan detak jantung dengan tingkat aktivitas fisik yang dijalani.
Pasien dapat berolahraga, seperti berenang, joging, bahkan mendaki. Berpergian juga aman, dan prosedur keamanan di bandara kini didesain untuk memproses individu dengan alat pacu jantung. Selain itu, teknologi monitoring dari jauh memungkinkan pasien menjalani pemeriksaan rutin dengan dokter tanpa harus mengunjungi rumah sakit, membuat pasien lebih mudah menjalani hidup sehari-hari.
Mitos 3: Bedah Pemasangan Alat Pacu Jantung Berbahaya dan Riskan
Walaupun konsep penanaman alat pacu jantung dapat terdengar menyeramkan, bedah pemasangannya kini sudah banyak dilakukan dan merupakn prosedur minimal invasif. Pada kebanyakan kasus, pembedahan menghabiskan waktu 1-2 jam di bawah pengaruh anestesi, dan biasanya pasien dapat langsung pulang dalam sehari. Risikonya kecil, dengan tingkat kemungkinan komplikasi, seperti infeksi atau pendarahan, yang juga rendah.
Mitos 4: Alat Pacu Jantung Sering Kali Malfungsi
Terdapat kesalahpahaman bahwa alat pacu jantung tidak dapat diandalkan dan rentan rusak. Namun, alat pacu jantung modern dibuat dengan teknologi canggih yang memastikan alat tersebut berfungsi dengan baik hingga bertahun-tahun. Produsen alat tersebut melakukan pengujian ketat untuk mencegah alat malfungsi. Alat pacu jantung juga kini disertai dengan fitur-fitur seperti pemantauan mandiri.
Mitos 5: Alat Pacu Jantung Mengganggu Alat Elektronik
Perangkat Rumah Tangga: Produsen alat pacu jantung secara umum menyatakan bahwa tidak dibutuhkan langkah pencegahan khusus saat menggunakan perangkat rumah tangga yang masih berfungsi dengan baik, seperti microwave, televisi, radio, pemanggang roti, dan selimut elektrik.
Telepon Genggam: Individu dengan alat pacu jantung atau defibrilator harus memahami bahwa alat dengan medan magnet yang kuat (seperti telepon genggam tertentu yang menggunakan magnet untuk mengisi daya nirkabel, seperti iPhone 12, atau aksesoris magnetik seperti "smart watch") dapat mengganggu fungsi alat jika berada dalam posisi yang sangat dekat—sekitar 6 inci. Namun, telepon genggam tanpa magnet yang kuat memiliki kemungkinan kecil mempenguhi alat pacu jantung atau defibrilator.
Buat Janji Temu di Rumah Sakit Gleneagles
Informasi yang keliru mengenai alat pacu jantung dapat melahirkan ketakutan dan keengganan yang tidak perlu bagi mereka yang memang mau atau membutuhkan pemasangan alat keselamatan jiwa ini. Dengan menyingkap fakta di balik 5 mitos mengenai alat pacu jantung, kita mendapatkan perspektif yang lebih jelas tentang bagaimana alat kecil yang kuat ini berfungsi. Mulai dari kesalahpahaman bahwa alat pacu jantung hanya untuk lansia hingga kekhawatiran terganggunya fungsi alat akibat perangkat elektronik, penting untuk memisahkan fakta dari fiksi.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai alat pacu jantung, hubungi kami untuk membuat janji temu di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda untuk mendapatkan saran dari profesional agar dapat membantu mengawali perjalanan kesehatan Anda. Untuk menjadwalkan skrining kesehatan, silakan hubungi pusat skrining kesehatan di Rumah Sakit Gleneagles terdekat dengan Anda.