Topics
Aritmia, istilah medis untuk detak jantung tidak teratur, adalah suatu kondisi di mana jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Tergantung jenis kondisi dan tingkat keparahannya, kondisi ini bisa berbahaya hingga berpotensi fatal.
Penyebab Detak Jantung Tidak Teratur
Aritmia, juga dikenal sebagai detak jantung tidak teratur, terjadi ketika sinyal listrik yang mengatur irama jantung Anda mengalami malafungsi. Penjelasan spesifik mengenai pemicu umumnya ditunjukkan di bawah ini:
A. Kadar Gula Darah (Terlalu Rendah atau Terlalu Tinggi)
Hipoglikemia (gula darah rendah) | Kadar glukosa rendah dapat mengganggu aktivitas listrik jantung, sehingga meningkatkan risiko aritmia. Hal ini berbahaya bagi penderita diabetes yang mungkin mengalami penurunan gula darah secara tiba-tiba. |
Hiperglikemia (gula darah tinggi) | Kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan saraf, sehingga memengaruhi sistem konduksi jantung seiring waktu. |
B. Kafein, Obat-obatan Terlarang, dan Obat Peningkat Energi
Kafein | Palpitasi atau takikardia (detak jantung cepat) diakibatkan oleh asupan kafein berlebihan, yang dapat menstimulasi jantung secara berlebihan. |
Obat-obatan terlarang | Stimulan seperti kokain atau amfetamina dapat menyebabkan aritmia serius, kadang-kadang menyebabkan henti jantung secara tiba-tiba. |
Obat-obatan | Beberapa obat bebas atau resep, seperti dekongestan atau obat ADHD, dapat meningkatkan detak jantung atau memicu aritmia. |
C. Dehidrasi
Jika Anda kekurangan cairan, volume darah Anda akan berkurang, menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Tekanan ini dapat mengganggu irama jantung dan menyebabkan aritmia.
D. Kadar Elektrolit Rendah (Kalium, Magnesium, atau Kalsium)
Elektrolit penting untuk mengirimkan sinyal listrik di jantung. Kekurangan:
Kalium | Hal ini dapat menyebabkan aritmia seperti fibrilasi atrium atau fibrilasi ventrikel. |
Magnesium | Berperan dalam menstabilkan irama jantung; kadar rendah dapat menyebabkan detak jantung yang tidak teratur dan berbahaya. |
Kalsium | Ketidakseimbangan dapat mengganggu kontraksi jantung, yang menyebabkan detak jantung tidak teratur. |
E. Aktivitas Fisik yang Intens
Aktivitas fisik yang intens atau tiba-tiba dapat meningkatkan kadar adrenalin, yang dapat menyebabkan aritmia, terutama pada mereka yang memiliki kondisi jantung bawaan.
Gejala Detak Jantung Tidak Teratur
Gejala detak jantung tidak teratur dapat bervariasi pada setiap individu. Beberapa orang tidak mengalami gejalanya, sementara yang lain mungkin mengalami palpitasi, pusing, nyeri dada, atau sesak napas.
Gejala-gejalanya meliputi:
- Palpitasi: Perasaan jantung Anda berdegup kencang atau berdebar-debar.
- Sesak napas
- Nyeri dada: Perasaan sesak atau tidak nyaman di dada.
- Pusing atau pingsan: Mengalami pusing atau pingsan dapat terjadi pada beberapa jenis aritmia.
- Kelelahan: Merasa lelah yang tidak biasa bahkan saat beraktivitas ringan.
Mendiagnosis Detak Jantung Tidak Teratur
Ketika seseorang diduga memiliki detak jantung tidak teratur, spesialis jantung atau ahli bedah kardiothoraks akan melakukan beberapa jenis pengujian diagnostik untuk mengidentifikasi jenis aritmia dan penyebab dasarnya.
Pengujian umum meliputi:
- Elektrokardiogram (EKG): Pengujian yang mencatat aktivitas listrik jantung Anda.
- Monitor Holter: Perangkat EKG portabel yang dipakai selama 24 hingga 72 jam untuk merekam irama jantung yang tidak teratur.
- Ekokardiogram: Ultrasonografi untuk memeriksa struktur dan fungsi jantung.
- Tes Darah: Untuk menilai kadar elektrolit dan fungsi tiroid.
Diagnosis dini sangat penting untuk menghindari komplikasi dan mengelola aritmia dengan sukses.
Mengobati Detak Jantung Tidak Teratur
Penanganan detak jantung tidak teratur bergantung pada jenis dan tingkat keparahan aritmia. Penyesuaian gaya hidup dan obat-obatan mungkin cukup untuk kasus yang lebih kecil. Prosedur seperti kardioversi atau ablasi kateter mungkin diperlukan untuk aritmia serius.
1. Obat-obatan
Mengatasi detak jantung yang lambat, cepat, atau tidak teratur mengharuskan mengonsumsi satu atau beberapa obat. Dalam kasus tertentu, obat-obatan dicampur dengan perawatan lain untuk meningkatkan efektivitas. Namun, obat-obatan ini terkadang dapat memperburuk aritmia jika dosisnya terlalu tinggi, risiko yang lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Segera konsultasikan dengan dokter jika gejala Anda memburuk.
2. Prosedur
Kardioversi | Proses yang melibatkan penggunaan kejutan listrik eksternal untuk mengembalikan detak jantung ke normal. |
Ablasi Kateter | Prosedur invasif minimal yang menghilangkan bagian kecil jaringan jantung yang menyebabkan irama tidak teratur. |
Alat pacu jantung | Perangkat yang ditanam untuk membantu mengatur detak jantung. |
Defibrilator kardioverter implan (ICD) | Mengidentifikasi dan memperbaiki irama fatal (misalnya, fibrilasi ventrikel). |
3. Pembedahan
Dalam kasus tertentu, operasi mungkin direkomendasikan untuk memperbaiki masalah struktural di jantung yang menyebabkan aritmia.
Risiko dan Komplikasi Detak Jantung Tidak Teratur
Detak jantung tidak teratur, jika tidak diobati, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk strok, gagal jantung, dan henti jantung secara tiba-tiba. Jenis aritmia menentukan risiko komplikasi. Sebagai contoh, aritmia yang paling umum seperti fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko strok. Dalam kasus serius, aritmia yang tidak diobati dapat menyebabkan jantung berhenti, yang merupakan keadaan darurat medis.
Mencegah Detak Jantung Tidak Teratur
Semua penyebab detak jantung tidak teratur mungkin tidak dapat dicegah, tetapi beradaptasi dengan gaya hidup sehat dapat membantu menurunkan risikonya. Langkah-langkah pencegahan utama meliputi:
- Mengonsumsi makanan yang menyehatkan jantung: Diet dengan mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
- Olahraga secara teratur: Aktivitas fisik memperkuat jantung dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular secara umum.
- Menghindari merokok, vape, dan konsumsi alkohol berlebihan
- Mengelola stres: Stres kronis dapat memicu aritmia, jadi metode relaksasi seperti meditasi dan yoga dapat membantu.
Selain itu, mengelola kondisi seperti tekanan darah tinggi dan diabetes dapat membantu mencegah aritmia.
Pertanyaan yang Sering Diajukan mengenai Detak Jantung Tidak Teratur
1. Benarkah kafein dapat memperburuk detak jantung tidak teratur?
Ya, kafein dapat bertindak sebagai stimulan yang dapat meningkatkan risiko palpitasi dan memicu aritmia.
2. Bagaimana antikoagulan mengatasi aritmia?
Antikoagulan, atau pengencer darah, mengurangi risiko bekuan darah dan stroke pada pasien dengan aritmia seperti fibrilasi atrium, di mana detak jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan pembentukan bekuan darah.
3. Bagaimana fibrilasi atrium berbeda dari jenis aritmia lainnya?
Fibrilasi atrium (AFib) adalah jenis aritmia yang terjadi ketika bilik atas jantung berdetak tidak teratur. Aritmia lain, seperti takikardia ventrikel atau bradikardia, memengaruhi area jantung yang berbeda dan tingkat keseriusannya bervariasi.
4. Bagaimana stres dan kecemasan memengaruhi detak jantung tidak teratur?
Aritmia dapat dipicu atau diperburuk oleh stres dan kecemasan. Metode relaksasi, konseling, dan latihan kesadaran (mindfulness) dapat membantu mengurangi dampaknya.
Jadwalkan Janji Temu di Gleneagles Hospital
Detak jantung tidak teratur, atau aritmia, dapat menyebabkan risiko kesehatan serius jika tidak ditangani dengan benar. Jika Anda mengalami gejala seperti jantung berdebar, pusing, sesak napas, atau nyeri dada, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Diagnosis dan perawatan dini oleh spesialis jantung dapat membantu mencegah komplikasi dan meningkatkan kesehatan jantung.
Jika Anda khawatir tentang irama jantung Anda atau membutuhkan saran ahli dalam menangani aritmia, hubungi kami untuk membuat janji temu di Gleneagles Hospital terdekat untuk menjadwalkan skrining jantung atau konsultasi dengan tim spesialis jantung ahli di Gleneagles Hospital untuk memulai perjalanan Anda menuju kesehatan jantung yang lebih baik hari ini.
