Penyakit Kawasaki merupakan kondisi medis yang jarang terjadi tetapi parah, yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah (vaskulitis), terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. Pembuluh darah yang mengalami peradangan bisa mengakibatkan komplikasi di dalam pembuluh darah yang memasok darah ke jantung.
Penyebab penyakit Kawasaki masih belum diketahui dengan jelas. Namun, ada beberapa faktor risiko yang telah teridentifikasi. Anak-anak yang mengalami penyakit Kawasaki mungkin memiliki kerentanan generik terhadap penyakit ini, berarti gen yang diturunkan dari orang tuanya bisa meningkatkan kerentanan terhadap kondisi ini.
Penyakit Kawasaki tidak menular, tetapi dalam 2% hingga 3% kasus, kondisi ini bisa membahayakan jiwa.
Penyakit Kawasaki biasanya berkembang melalui tiga tahap (akut, subakut, dan pemulihan) selama enam minggu, yaitu masa ketika gejala-gejalanya muncul perlahan. Gejala penyakit Kawasaki yang terlihat di antaranya:
Penyakit Kawasaki tidak bisa didiagnosis dengan tes tertentu, tetapi bisa diidentifikasi melalui berbagai tanda dan gejala.
Seorang anak mungkin mengalami penyakit Kawasaki jika demam terus-menerus selama lima hari atau lebih, yang disertai dengan minimal empat dari lima gejala utama sebagai berikut:
Tes diagnostik yang dilakukan meliputi pemeriksaan darah lengkap dengan jumlah sel darah putih diferensial, tes fungsi hati, termasuk aspartate transaminase (AST), alanine transaminase (ALT), dan kadar albumin, C-reactive protein (CRP), dan laju endap darah (LED), urinalisis, serta ekokardiografi (untuk memastikan apakah terdapat kelainan atau masalah pada struktur atau fungsi jantung).
Perawatan penyakit Kawasaki bertujuan untuk mengurangi peradangan, serta menghindari atau meminimalkan kerusakan pada pembuluh darah dan komplikasi jantung.
Opsi perawatan yang tersedia termasuk intravenous immunoglobulin (IVIG) dan aspirin (untuk mengatasi demam dan mencegah penggumpalan darah).
Beberapa komplikasi penyakit Kawasaki yang berpotensi terjadi meliputi aneurisme (pelebaran bagian nadi yang melemah dan menonjol, seperti tonjolan dalam balon), Kawasaki disease shock syndrome (KDSS) atau sindrom syok penyakit Kawasaki, aritmia (irama detak jantung yang tidak normal), stenosis atau oklusi arteri koroner, koagulasi intravaskular diseminata, trombosis, penyakit ginjal, dan serangan jantung.
Anak yang menjalani perawatan penyakit Kawasaki yang cocok dan tidak mengalami aneurisme biasanya bisa pulih total tanpa memerlukan pemantauan ekstensif yang dilakukan terus-menerus. Namun, mungkin diperlukan waktu sekitar satu atau dua bulan agar bisa sehat kembali secara normal. Oleh karena itu, penting bagi anak untuk beristirahat dengan cukup selama periode ini.
Sedangkan anak yang mengalami penyakit Kawasaki dan aneurisme diharuskan untuk menjalani perawatan tindak lanjut terus-menerus dengan dokter spesialis kardiologi.
Pada saat ini, tidak ada hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit Kawasaki. Namun, jika anak Anda didiagnosis dan ditangani dengan cepat, ada kemungkinan anak Anda akan pulih sepenuhnya dalam 6 hingga 8 minggu. Namun, risiko terjadinya komplikasi tetap ada. Itulah sebabnya penting bagi anak Anda untuk mendapatkan perhatian medis dengan cepat dan menjalani perawatan yang tepat ketika gejalanya timbul.
Penyakit Kawasaki merupakan kondisi yang jarang terjadi tetapi mungkin bisa mengancam jiwa. Diagnosis dini dan intervensi segera sangat utama demi pemulihan optimal dengan komplikasi minimal dalam jangka panjang.
Tim pakar yang terdiri dari Dokter Spesialis Anak yang penuh dedikasi di Rumah Sakit Gleneagles tersedia untuk konsultasi dalam menyediakan perawatan dan bantuan terbaik. Hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan mengenai penyakit Kawasaki. Kami memastikan Anda mendapatkan perawatan terbaik yang memungkinkan sesuai dengan kebutuhan Anda secara spesifik.
Wait a minute