Sekitar 2-4% anak berusia di bawah 5 tahun mengalami kejang demam. Sebagian besar kejang demam terjadi saat anak berusia 12 hingga 18 bulan, ketika suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 100,4ºF (38ºC) akibat demam
Walaupun kondisi ini terlihat mengkhawatirkan, kondisi ini umumnya tidak menyebabkan kerusakan otak atau mempengaruhi kemampuan kognitif anak.
Penting untuk diingat bahwa mengalami kejang demam tidak mengindikasikan adanya epilepsi. Epilepsi adalah kondisi yang berbeda, yang dicirikan oleh kejang yang berulang, yang terjadi tanpa adanya demam, umumnya berulang dua kali atau lebih.
Kejang demam umumnya tidak dapat dicegah.
Jenis kejang demam paling umum dikenal dengan kejang demam sederhana. Saat kejang demam, anak dapat hilang kesadaran dan mengalami kejang atau kedutan pada lengan atau kaki mereka.
Umumnya, sebagian besar kejang demam sederhana berlangsung maksimal 1-2 menit, walaupun beberapa kasus dapat berlangsung hingga 15 menit. Setelah kejang, anak dapat merasa bingung atau mengantuk namun tidak menunjukkan kelemahan pada lengan atau kakinya.
Kejang demam kompleks, walau lebih jarang ditemukan, dapat berlangsung lebih dari 15 menit, dan pada kasus tertentu, hingga 30 menit jika terjadi secara berturut-turut. Setelah kejang, anak dapat menunjukkan kelemahan pada satu sisi lengan atau kakinya.
Penyebab pasti kejang demam masih belum jelas. Diyakini bahwa memiliki riwayat keluarga dengan kejang demam meningkatkan risikonya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kejang demam umumnya terjadi ketika suhu tubuh anak meningkat. Umumnya, demam ini adalah akibat dari infeksi.
Tiga infeksi yang paling sering diasosiasikan dengan kejang demam adalah infeksi virus, seperti cacar air dan influenza (flu), infeksi telinga bagian tengah (otitis media), dan radang amandel (tonsilitis).
Bawa anak Anda ke bagian gawat darurat untuk dievaluasi oleh dokter.
Jelaskan detail kondisi kejang anak Anda, seperti berapa lama kejang berlangsung, apa yang terjadi saat kejang, seperti kekakuan badan, kedutan pada wajah, lengan, kaki, pandangan mata kosong, dan hilang kesadaran, dan apakah anak Anda pulih dalam waktu satu jam.
Tes-tes diagnostik, seperti tes darah dan urin dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda infeksi dan mengidentifikasi sumber infeksi sekaligus mengeliminasi kemungkinan kondisi serius lainnya yang memiliki gejala yang serupa, seperti meningitis.
Demi keselamatan anak, orang tua dan pengasuh dapat mengikuti panduan berikut saat terjadi kejang demam:
Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kejang demam pada anak, hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini untuk berkonsultasi, atau kunjungi Departemen Perawatan Anak kami di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda.
Wait a minute