Rinitis alergi adalah kondisi radang pada saluran hidung. Kondisi radang ini disebabkan oleh paparan alergen seperti debu, kapang, jamur, serbuk sari, dan bulu hewan. Gigitan serangga, asap rokok, aroma parfum, dan gas buangan mobil juga merupakan alergen
Sebagai reaksi terhadap alergen, tubuh memproduksi antibodi alergi yang dikenal sebagai Imunoglobulin E (IgE) sebagai mekanisme pertahanan. Reaksi imun ini menyebabkan pelepasan senyawa kimia seperti histamin dalam tubuh, yang kemudian menimbulkan gejala terkait rinitis alergi.
Rinitis alergi musiman terjadi saat musim tertentu. Alergen ini termasuk serbuk sari dari pohon, tanaman liar, dan rumput.
Rinitis alergi perenial terjadi sepanjang tahun. Alergen ini termasuk tungau debu, serpihan kulit hewan, kecoak, kapang, atau jamur.
Walaupun rinitis alergi dapat terjadi pada umur berapa pun, kebanyakan orang mengalami gejala pertama pada saat masih kanak-kanak atau dewasa muda.
Walaupun istilah "rinitis" merujuk secara spesifik pada gejala hidung, namun ada banyak anak yang juga mengalami gejala pada mata, tenggorokan, dan telinga. Tidur mereka juga dapat terganggu.
Gejala rinitis alergi pada anak mencakup hidung berair dengan lendir cair, tipis, dan bening, bersin atau hidung mampat, hidung tersumbat, sakit kepala, gatal pada hidung, mata dan telinga, dan postnasal drip, yang berarti sensasi lendir turun ke belakang kerongkongan.
Rinitis alergi perenial terjadi sepanjang tahun dan dikenali dengan gejala postnasal drip, hidung tersumbat terus-menerus, dan kesulitan tidur.
Anak dengan kondisi alergi lainnya seperti eksem, alergi makanan, dan asma, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami rinitis alergi. Diperkirakan 80% anak dengan diagnosis asma juga menderita rinitis alergi. Alergen sering berperan sebagai faktor penyebab paling utama pada serangan asma pada anak-anak tersebut. Anak dengan orang tua yang menderita alergi lebih rentan untuk menderita alergi juga.
Untuk mendiagnosis rinitis alergi pada anak, riwayat medis dan pemeriksaan fisik lengkap akan dilakukan oleh dokter. Tes alergi seperti tes cukit kulit diperlukan jika diagnosis tidak menunjukkan hasil yang jelas seperti pada beberapa kasus yang ada.
Terapi dan pengelolaan rinitis alergi mencakup beberapa hal berikut:
Obat alergi seperti antihistamin oral akan diresepkan oleh dokter.
Semprotan hidung menghantarkan antihistamin atau steroid secara langsung ke saluran napas. Semprotan ini hanya boleh digunakan dalam durasi singkat. Bagaimanapun juga, semprotan steroid nasal biasanya tidak dianjurkan untuk anak di bawah dua tahun.
Obat tetes mata kemungkinan juga diresepkan.
Imunoterapi dapat pula diberikan untuk anak dengan reaksi alergi parah yang tidak menunjukkan respons terhadap opsi terapi lainnya. Opsi ini juga disarankan untuk anak dengan alergi dan asma yang sulit diobati.
Rinitis alergi jarang dijumpai pada anak kurang dari 2 tahun karena mereka memiliki paparan rendah terhadap alergen lingkungan. Jika anak menunjukkan gejala seperti hidung berair, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk menelaah terapi alternatif yang potensial.
Intervensi awal dan pengelolaan yang tepat dari rinitis alergi akan memperbaiki gejala dan kondisi keseluruhan anak secara signifikan.
Hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang Layanan Pediatri kami di Rumah Sakit Gleneagles terdekat. Tim dokter spesialis anak yang penuh dedikasi siap untuk memberikan bantuan medis jika anak Anda menderita rinitis alergi atau alergi tipe lainnya.
Wait a minute