Amnesia merupakan ketidakmampuan parsial atau total dalam mengingat peristiwa di masa lalu atau menyimpan memori baru, yang melibatkan adanya hilang ingatan yang signifikan.
Terdapat banyak jenis amnesia, dan satu individu dapat mengalami lebih dari satu jenis amnesia. Amnesia dapat bersifat sementara atau berlangsung lama.
Gejala amnesia bergantung pada jenisnya. Gejala yang umum meliputi menurunnya kemampuan mengingat peristiwa di masa lalu atau mempelajari informasi baru; gangguan pada memori jangka pendek; hilang ingatan parsial atau total; memiliki memori yang nyata, namun bukan di waktu yang sebenarnya, atau menciptakan memori yang sepenuhnya dibuat sendiri (konfabulasi); dan kebingungan.
Jenis-jenis amnesia yang umum meliputi:
Faktor penyebab neurologis
Faktor penyebab neurologis amnesia meliputi kerusakan otak atau gangguan aktivitas otak, seperti penyakit Alzheimer, aneurisme otak, tumor toak, hipoksia serebral (kekurangan oksigen di otak), epilepsi dan kejang, infeksi otak, strok, penyakit otak degeneratif (misalnya penyakit Parkinson dan sklerosis multipel), dan keracunan toksin.
Faktor penyebab psikologis
Faktor penyebab psikologis meliputi gangguan disosiatif (terutama pada amnesia disosiatif) dan gangguan stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD). Faktor penyebab psikologis amnesia cenderung disebabkan peristiwa traumatis atau gangguan emosional yang berat. Walaupun pada ahli belum memahami sepenuhnya mengapa hal ini terjadi, mereka menduga bahwa amnesia adalah cara otak melindungi individu dari bahaya psikologis trauma tersebut.
Dokter Anda akan mengumpulkan riwayat medis Anda (termasuk dari anggota keluarga atau pengasuh) dan melangsungkan serangkaian pemeriksaan neurologis sebelum meminta Anda menjalani tes diagnostik di laboratorium dan pemindaian pencitraan untuk membantu memastikan diagnosis.
Tes yang direkomendasikan akan berbeda-beda, tergantung pada gejala dan dugaan penyebab amnesia tersebut. Tes-tes ini meliputi pemeriksaan neuropsikologis, pemindaian tomografi terkomputasi (CT scan), pencitraaan resonansi magnetik (MRI scan), elektroenselografi (EEG) untuk pemantauan kejang, tes darah (untuk mendeteksi infeksi, kekurangan nutrisi, kadar elektrolit, dan kadar gula darah), serta spinal tap (pungsi lumbal) untuk mencari kemungkinan faktor penyebab dalam cairan serebrospinal.
Pada sebagian kasus, amnesia umumnya hilang secara tiba-tiba. Namun, amnesia akibat gangguan fisik atau mental akan membutuhkan pengobatan.
Individu dengan amnesia mungkin tidak bisa memahami apa yang terjadi pada diri mereka, sehingga menghambat mereka membuat keputusan yang matang mengenai perawatan medisnya. Individu ini akan membutuhkan bantuan anggota keluarga atau pengasuh untuk membuat keputusan tersebut.
Terapi perilaku kognitif dan terapi okupasi dapat membantu pemulihan kehilangan ingatan. Terapi ini memungkinkan individu yang mengalami amnesia mempelajari keterampilan baru untuk menggantikan kehilangan ingatan dan kemampuan yang dimiliki dahulu. Dukungan keluarga juga sangat penting. Menghabiskan waktu bersama dan mengingat-ingat kenangan yang lalu dapat membantu mengembalikan ingatan masa lalu.
Amnesia umumnya tidak bisa diprediksi dan terjadi tiba-tiba, menyebabkan hilang ingatan yang akut. Namun, hilang ingatan secara bertahap bisa menjadi gejala penyakit otak degeneratif. Beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mengalami amnesia, termasuk memakai peralatan keselamatan jika diperlukan (misalnya helm), mengonsumsi diet seimbang, istirahat yang cukup dan mengelola stres dengan baik, aktif secara fisik dan mental, berhenti merokok, serta menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai amnesia, hubungi kami untuk membuat janji temu hari ini untuk konsultasi, atau kunjungi Departemen Neurologi di Rumah Sakit Gleneagles terdekat Anda.
Wait a minute