Batu Ginjal dan 6 Faktor Risiko Utama | Gleneagles Hospitals Malaysia
Spesialisasi & Paket
Spesialisasi Medis
Nefrologi
Batu Ginjal dan 6 Faktor Risiko Utama

Batu Ginjal dan 6 Faktor Risiko Utama

Kidney Stones and Its Top 6 Risk Factors-1400x500

Ketika urin mengandung mineral dan garam dengan konsentrasi tinggi, batu ginjal, atau yang disebut dengan renal calculi, dapat muncul pada satu atau kedua ginjal. Pria lebih rentan terkena kondisi ini, namun wanita juga dapat mengalaminya. Gejalanya meliputi nyeri di punggung bagian bawah, darah dalam urin, nyeri atau kesulitan buang air kecil, urin yang berbau busuk, dan rasa ingin buang air kecil terus menerus.

Artikel ini akan membahas enam faktor risiko utama batu ginjal, termasuk gaya hidup dan kondisi medis tertentu.

Faktor Gaya Hidup yang Meningkatkan Risiko Batu Ginjal

1. Volume Urin yang Rendah

Penyebab utama batu ginjal adalah kurangnya produksi urin, sering kali akibat dehidrasi setelah berolahraga, cuaca panas, atau kurangnya asupan air. Volume urin yang rendah berwarna lebih gelap dan lebih terkonsentrasi, sehingga batu lebih mudah terbentuk karena garam menjadi lebih sulit larut.

Orang dewasa sebaiknya berupaya mencapai produksi setidaknya 2,5 liter urin per hari untuk mengurangi risiko batu ginjal. Ini biasanya membutuhkan konsumsi cairan hingga 3 liter per hari. Opsi cairan terbaik adalah air putih, namun penting untuk tetap menjaga tingkat konsumsi cairan.

2. Diet

Diet juga dapat mempengaruhi batu ginjal, terutama batu kalsium. Kadar kalsium yang tinggi dalam urin dapat memicu pembentukan batu ginjal tersebut, namun hal ini tidak selalu diakibatkan kalsium yang kita konsumsi. Mengurangi asupan kalsium jarang dapat mencegah pembentukan batu ginjal, bahkan justru menyebabkan kerusakan tulang. Alih-alih mengurangi kalsium, dokter menyarankan untuk membatasi konsumsi garam, karena kadar sodium yang tinggi meningkatkan kadar kalsium dalam urin, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal.

Penyebab batu ginjal lain adalah oksalat, yaitu zat kimia yang secara alami terkandung dalam beberapa jenis makanan. Kacang-kacangan dan bayam adalah dua contoh makanan yang tinggi oksalat, yang dapat meningkatkan risiko kondisi tersebut.

Batu ginjal juga dapat terbentuk akibat konsumsi protein hewani dalam jumlah tinggi, seperti daging sapi, babi, ayam, hingga ikan. Hal ini terjadi karena protein hewani menyebabkan tubuh dan urin anda lebih asam, yang mempermudah pembentukan batu ginjal. Selain itu, daging akan dipecah menjadi asam urat, yang meningkatkan risiko batu ginjal kalsium dan asam urat.

3. Masalah Pencernaan

Kemungkinan mengalami batu ginjal juga dapat meningkat karena masalah pencernaan seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau prosedur seperti bedah bariatrik. Kondisi-kondisi tersebut dapat menyebabkan diare, yang berujung pada dehidrasi, volume urin yang rendah, serta penyerapan oksalat berlebih, yang dapat mendorong pembentukan batu kalsium oksalat.

Kondisi Kesehatan yang Dapat Meningkatkan Risiko Batu Ginjal

1. Obesitas

Kelebihan berat badan tidak hanya mempengaruhi kesehatan secara umum, namun juga mengubah bagaimana tubuh Anda memproses zat tertentu, termasuk asam pada urin Anda. Ketidakseimbangan kadar asam menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan batu ginjal. Selain itu, obesitas sering kali dikaitkan dengan penyakit lain seperti diabetes, yang semakin meningkatkan risikonya. Ukuran tubuh yang lebih besar juga dapat berarti kadar kalsium dan oksalat yang lebih tinggi dalam tubuh, yang dapat berperan dalam pembentukan batu ginjal.

2. Kondisi Medis

Risiko batu ginjal dapat meningkat signifikan akibat kondisi medis berikut:

Kelenjar paratiroid yang terlalu aktif (hiperparatiroidisme)

Penggunaan kalsium dalam tubuh Anda diatur oleh kelenjar ini. Kadar kalsium berlebih dalam darah dan urin dapat disebabkan oleh pertumbuhan abnormal salah satu kelenjar tersebut atau lebih. Salah satu penyebab utama pembentukan batu ginjal kalsium adalah kadar kalsium yang tinggi.

Asidosis tubular renal distal

Asam yang menumpuk dalam darah akibat ketidakmampuan tubuh mengeluarkan asam lewat urin. Kondisi ini meningkatkan risiko pembentukan batu kalsium fosfat seiring waktu berjalan.

Penyakit Genetik

Beberapa penyakit turunan yang tidak umum dapat secara langsung menyebabkan batu ginjal:

Hiperoksaluria primer: Kondisi ini dapat menyebabkan hati memproduksi oksalat berlebih, dan bercampur dengan kalsium sehingga membentuk batu ginjal. Jika tidak ditangani, batu ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan terjadi berulang kali.

Sistinuria: Kadar sistin, jenis asam amino, yang berlebih dikeluarkan ke dalam urin oleh tubuh. Sifat sistin yang tidak larut dalam air membuatnya mengkristal dan membentuk batu ginjal.

Mengetahui kondisi ini dapat membantu dalam menangani risiko batu ginjal dan deteksi dini.

3. Riwayat Keluarga

Pembentukan batu ginjal secara signifikan dipengaruhi genetik. Risiko terkena batu ginjal meningkat secara signifikan jika orang tua atau saudara kandung Anda menderita batu ginjal. Hal ini karena terdapat kemungkinan bahwa Anda mewariskan sifat genetik tertentu yang meningkatkan risiko pembentukan batu dalam tubuh.

Pertanyaan yang Sering Diajukan:

1. Apakah anak-anak dapat terkena batu ginjal?

Ya, batu ginjal dapat menyerang anak-anak, terutama jika mereka memiliki riwayat batu ginjal dalam keluarga, atau riwayat gangguan metabolisme tertentu, meskipun kondisi ini memang lebih banyak ditemukan pada orang dewasa.

2. Apakah beberapa jenis makanan tertentu menyebabkan batu ginjal?

Ya, bagi beberapa orang, mengonsumsi makanan tinggi oksalat—seperti cokelat, bayam, dan kacang-kacangan—dapat meningkatkan risiko batu ginjal. Sebaiknya makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.

3. Bagaimana litotripsi dapat mengatasi batu ginjal?

Litotripsi adalah prosedur yang memecah batu berukuran besar menjadi bagian lebih kecil menggunakan gelombang kejut, sehingga memungkinkan batu keluar dengan sendirinya melalui saluran kemih.

4. Apakah terdapat berbagai jenis batu ginjal?

Ya, jenis paling umum adalah batu kalsium, asam urat, struvit, dan sistin, yang memiliki penyebab dan opsi pengobatan masing-masing.

5. Seberapa sering sebaiknya menjalani skrining bagi individu yang memiliki riwayat batu ginjal?

Individu yang memiliki riwayat batu ginjal sebaiknya menjalani skrining secara berkala, biasanya sekali setahun, atau sesuai arahan dari tenaga kesehatan.

Membuat Janji Temu di Gleneagles Hospital

Deteksi dini faktor risiko batu ginjal dapat membantu mencegah komplikasi serius. Jangan ragu untuk menghubungi kami untuk membuat janji temu jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai batu ginjal. Dokter spesialis kami di Gleneagles Hospitals siap memberikan konsultasi untuk Anda. Jika Anda membutuhkan skrining kesehatan, silakan hubungi pusat skrining kesehatan Gleneagles Hospital terdekat untuk membuat janji temu.

Loading...

Wait a minute

Image Popup