Dermatitis kontak adalah suatu bentuk dermatitis yang terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat yang mengakibatkan iritasi. Zat ini mungkin berupa alergen yang bisa menyebabkan reaksi alergi, atau zat penyebab iritasi, yang merusak kulit secara langsung.
Sekitar 80% dari kasus dermatitis kontak diakibatkan oleh zat penyebab iritasi. Ada dua jenis dermatitis kontak yang utama:
Jenis | Penyebab | Waktu berkembangnya gejala |
Dermatitis kontak iritan | Zat penyebab iritasi yang merusak kulit secara langsung. | Dalam hitungan menit hingga jam setelah terpapar. |
Dermatitis kontak alergi | Ketika suatu zat memicu reaksi alergi pada kulit. | Dalam 24 hingga 48 jam setelah terpapar. |
Dermatitis kontak iritan lebih sering terjadi pada orang yang mengalami eksem atopik, yaitu jenis eksem yang paling umum.
Penyebab | Contoh |
Iritan | Zat yang merusak lapisan luar kulit secara langsung. Contoh:
|
Alergen | Zat yang memicu reaksi dari sistem kekebalan tubuh. Contoh:
|
Gejala dari dermatitis kontak pemicu iritan bisa memburuk jika terpapar dengan gesekan (seperti menggaruk bagian yang teriritasi), kelembapan rendah (udara kering), panas, dan dingin.
Paparan yang berkepanjangan terhadap bahan kimia berbahaya atau alergen bisa menyebabkan gejala dermatitis kontak kronis secara bertahap, yang bisa bertahan selama bertahun-tahun.
Tergantung pada zat yang terlibat, durasi paparan, dan sensitivitas dari individu, tampilan dan intensitas dari gejala yang muncul bisa berbeda-beda. Gejala-gejala yang umum antara lain:
Kemerahan | Kulit yang terdampak sering kali tampak merah dan meradang. |
Gatal | Gatal-gatal yang intens bisa mengakibatkan memburuknya iritasi karena lebih sering digaruk. |
Ruam | Ruam biasanya terbentuk dan sering kali tampak merah, bengkak, dan melepuh. |
Kulit kering, pecah-pecah, atau bersisik | Dermatitis kontak kronis bisa mengakibatkan kulit kering, pecah-pecah, atau bersisik. |
Lepuh | Luka lepuh yang kecil dan berisi cairan mungkin bisa terbentuk, dan bisa pecah, menyebabkan terbentuknya kerak. |
Bengkak | Area kulit yang terdampak bisa menjadi bengkak. |
Sensasi terbakar atau pedih | Anda mungkin akan mengalami sensasi terbakar atau pedih pada kulit. |
Nyeri atau sakit | Mungkin akan terasa nyeri dan menyakitkan ketika menyentuh area yang terdampak. |
Diagnosis dermatitis kontak terdiri dari pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan kadang-kadang beberapa pengujian khusus untuk menentukan penyebabnya.
Tes tempel sering dilakukan ketika diduga terjadi dermatitis kontak alergi. Dalam pengujian ini, ada sedikit alergen umum yang dioleskan pada kulit, biasanya di punggung, dengan patch yang direkatkan. Patch akan dibiarkan selama 48 jam sebelum dilepas, dan reaksi alergi pada kulit akan diperiksa pada jam ke-48 dan diperiksa lagi pada jam ke-72 hingga jam ke-96. Tanda-tanda reaksi alergi mungkin berupa kemerahan, pembengkakan, atau sedikit lecet.
Pengujian tambahan seperti biopsi lesi kulit atau kultur dari lesi, juga mungkin dilakukan untuk mengesampingkan penyebab lain yang memungkinkan.
Salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah dermatitis kontak adalah menghindari alergen atau penyebab iritasi yang bisa memicu gejala pada tubuh Anda.
Namun, jika masih tetap tidak memungkinkan untuk menghindari kontak, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan untuk mengurangi kemungkinan timbulnya gejala akibat alergen atau penyebab iritasi.
Bersihkan kulit Anda secara menyeluruh menggunakan sabun dan air sesegera mungkin jika kulit Anda bersentuhan dengan alergen atau iritan. Jika luka lepuh pecah, gunakan kompres dingin yang basah untuk mengurangi peradangan. Hindari menggaruk ruam untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri.
Kenakan sarung tangan untuk melindungi tangan Anda, tetapi ingatlah untuk melepasnya secara berkala, karena keringat bisa memperburuk gejala yang Anda alami. Jika karet bisa mengiritasi kulit Anda, pertimbangkan untuk mengenakan sarung tangan katun di dalam sarung tangan karet.
Periksa komposisi bahan perlengkapan rias atau sabun Anda untuk memastikan tidak ada kandungan iritan atau alergen; kadang-kadang, Anda mungkin perlu menghubungi produsen atau melakukan pemeriksaan fakta daring untuk mendapatkan informasi tertentu. Anda mungkin perlu menghentikan penggunaan produk yang bisa mengiritasi kulit Anda.
Tinjau bahan dalam perlengkapan rias atau sabun Anda. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada iritan atau alergen apa pun yang relevan. Jika Anda perlu memastikan detailnya, informasi tersebut mungkin tersedia daring atau dengan cara menghubungi produsen. Hentikan penggunaan produk apa pun yang menimbulkan iritasi pada kulit Anda.
Gunakan pelembap lebih sering dan lebih banyak agar kulit Anda terhidrasi, dan untuk membantu melindungi kulit dari alergen dan iritan. Anda juga bisa memilih sabun pelembap sebagai pengganti sabun batang atau sabun cair, yang lebih mungkin membuat kulit Anda menjadi kering.
Jika Anda memperhatikan bahwa gejala dermatitis kontak yang Anda alami memburuk, atau muncul gejala baru, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter. Tim pakar yang terdiri dari dokter spesialis kulit di Rumah Sakit Gleneagles tersedia untuk konsultasi, memastikan perawatan dan dukungan terbaik bagi para pasien.
Wait a minute