Kantung empedu adalah kantong kecil berisi cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati yang disebut empedu dan digunakan untuk memecah dan mencerna lemak. Ketika cairan ini mengeras dan menjadi materi seperti batu, mereka membentuk apa yang dikenal dengan Batu Empedu. Batu empedu biasanya terbentuk ketika tingkat kolesterol, bilirubin, atau garam empedu tinggi di dalam tubuh.
Terkadang Batu Empedu dapat terbentuk dalam beraneka ukuran mulai batu kecil hingga seukuran bola golf dan bahkan kombinasi keduanya. Batu empedu dapat dikelompokkan menjadi dua jenis:
Batu Kolesterol merupakan batu empedu yang paling sering terbentuk
Ketika terdapat ketidakseimbangan komponen empedu dalam tubuh, batu empedu akan berkembang. Jika ketidakseimbangan tersebut disebabkan oleh Kolesterol, batu empedu kolesterol cenderung terbentuk dan jika terdapat peningkatan bilirubin serta pengurangan tingkat garam empedu, batu empedu Bilirubin akan terbentuk.
Pada orang yang menderita Sirosis Hati, infeksi saluran empedu, serta gangguan darah turunan, batu empedu Pigmen akan muncul dalam tubuh.
Alasan lain yang dapat memicu pembentukan batu empedu adalah:
- Obat penurun kolesterol yang menurunkan tingkat kolesterol dalam darah namun dapat menimbulkan peningkatan sekresi kolesterol dalam empedu
- Diabetes
- Kelebihan tingkat estrogen
- Berpuasa
- Jenis kelamin – Wanita berusia antara 20 dan 60 tahun lebih mungkin memiliki batu empedu daripada pria
Pertambahan usia (>60 tahun)
- Obesitas yang dapat menyebabkan tingkat kolesterol tinggi dalam empedu
Turun berat badan dengan sangat cepat
Keberadaan batu empedu saja juga diyakini akan mengawali pembentukan lebih banyak lagi batu empedu
Bergantung pada ukuran, jenis, keparahan serta tempat batu empedu berada, gejalanya dapat berbeda-beda:
- Perut kembung
- Bersendawa
- Feses berwarna seperti tanah liat
- Demam dan menggigil
- Gangguan pencernaan
- Sakit kuning (kulit dan mata berwarna kuning)
- Mual dan muntah
- Rasa sakit menusuk di perut atas
Gejala di atas menjadi semakin jelas terutama setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan lemak tinggi dan/atau makan sekitar waktu malam hari. Namun demikian, beberapa orang mungkin tidak menunjukkan tanda apa pun bahwa mereka memiliki batu empedu dan sering disebut sebagai batu tanpa gejala karena tidak benar-benar memengaruhi fungsi kantong empedu, hati, atau pankreas.
Jenis pengobatannya bisa sangat berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor seperti usia pasien serta kondisi keseluruhan kesehatan mereka saat ini. Dokter kami akan ,mendiagnosis, mengevaluasi, dan selanjutnya merekomendasikan jalur pengobatan yang sesuai. Bergantung pada kondisi yang bersangkutan, batu empedu dapat dibiarkan atau diangkat melalui cara berikut:
- Kolesistektomi, yaitu operasi pengangkatan kantong empedu Obat-obatan untuk melarutkan batu empedu berukuran kecil
- Sphincterotomy yang melibatkan pemotongan sfingter (otot antara saluran empedu utama dan usus dua belas jari) untuk memberikan akses lebih baik ke saluran empedu utama. Saluran empedu adalah saluran yang membawa empedu dari hati ke kantong empedu dan usus.
Bergantung pada jenis batu empedu, jika tidak diobati dapat semakin menimbulkan komplikasi pada kondisi seseorang dengan masalah terkait di bawah ini:
- Radang akut atau kronis pada kantong empedu (Kolesistitis)
- Gangren pada kantong empedu
- Infeksi pada saluran empedu utama (Kolangitis)
