Pencegahan terjatuh pada lansia | Gleneagles Hospitals
First slide First slide
Kesehatan Tulang & Sendi

Pencegahan terjatuh pada lansia

15 Maret 2023 · 5 mins read

Topics




Biasanya terdapat banyak faktor yang menyebabkan lansia terjatuh. Pelajari lebih lanjut tentang bagaimana mengenali risiko dan mengambil langkah yang tepat untuk mencegah terjadinya jatuh.
Jatuh adalah penyebab kematian akibat kecelakaan atau cedera tertinggi kedua di dunia. Walaupun kecenderungan terjatuh memang meningkat seiring bertambahnya usia, kita tidak bisa menganggap jatuh sebagai fenomena yang umum pada penuaan.

Kenali faktor-faktor yang menyebabkan terjatuh

Biasanya terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjatuh, di antaranya adalah sebagai berikut:

  • 1. Lingkungan

    Faktor lingkungan adalah penyebab terjatuh yang paling umum. Faktor ini mencakup lantai yang basah, misalnya di kamar mandi, ruangan yang redup, karpet yang tidak terpasang dengan baik, atau anak tangga yang berantakan.

  • 2. Otot lemah

    Semakin tua, otot kita semakin lemah. Hal ini memengaruhi kekuatan dan keseimbangan kita, sehingga menyebabkan terjatuh. Keseimbangan yang buruk disebabkan oleh kelemahan otot, strok, penyakit Parkinson, atau sebagai efek samping obat-obatan tertentu.

  • 3. Pusing

    Pusing atau pingsan juga dapat menyebabkan terjatuh. Penyebab pusing yang paling umum adalah hipotensi postural (turunnya tekanan darah) akibat dehidrasi, sistem sirkulasi yang menua, penyait Parkinson, atau obat-obatan untuk mengatasi tekanan darah tinggi.

    Masalah telinga bagian dalam, seperti labirinitis (peradangan pada saluran telinga baian dalam) dan vertigo posisi paroksismal jinak (sensasi kepala berputar secara tiba-tiba akibat perubahan posisi kepala secara spesifik), detak jantung yang cepat, lambat, atau tidak teratur, serta dehidrasi dan anemia dapat menyebabkan pusing.

  • 4. Masalah kesehatan

    Penyebab terjatuh yang lain di antaranya adalah masalah kesehatan, seperti tekanan darah rendah, gula darah rendah, dan masalah pada kaki, seperti mata ikan, kapalan, kuku panjang atau tebal, dan ulkus.

    Diabetes, kekurangan vitamin, atau mati rasa pada kaki membuat para lansia tidak dapat merasakan kakinya menapak di lantai dan akhirnya terjatuh.

    Demensia, hilang ingatan, dan kebingungan dapat memengaruhi kemampuan lansia untuk menilai risiko jatuh, serta mencegah dan mengenali bahaya saat berjalan-jalan.

    Masalah mata seperti masalah penglihatan akibat strok, katarak, atau glaukoma dapat menyebabkan kesulitan dalam memprediksi dan mendeteksi rintangan, sehingga dapat menyebabkan tergelincir atau tersandung. Jika para lansia memakai lensa bifokal, mereka mungkin akan mengalami kesulitan saat menaiki atau menuruni tangga.

    Jika mereka memiliki masalah kandung kemih atau usus yang menyebabkan mereka terburu-buru ke kamar mandi, atau mereka sering pergi ke toilet pada siang atau malam hari, risiko jatuh juga dapat meningkat.

  • 5. Obat-obatan

    Semakin banyak obat-obatan yang dikonsumsi lansia, semakin besar kemungkinannya untuk jatuh. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, ketidakseimbangan, mengantuk, penglihatan kabur, sulit berpikir jernih, dan kebingungan.

    Obat-obatan yang biasanya menyebabkan gejala-gejala ini mencakup obat untuk suasana hati yang buruk atau kecemasan, obat tekanan darah, obat tidur, obat epilepsi, dan obat pereda nyeri opioid.

    Minum alkohol secara berlebihan, terutama bila diminum bersamaan dengan obat-obatan, dapat menyebabkan ketidakstabilan pada lansia dan memperlambat reaksi mereka.

Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah jatuh

Terjatuh dapat menyebabkan serangkaian cedera serius pada lansia. Beberapa dari yang jatuh akan mengalami cedera, seperti dislokasi sendi, terkilir, kulit robek, memar, fraktur, pendarahan otak, disabilitas, nyeri, dan ketidakmampuan berjalan.

Akibatnya, serangkaian efek akan muncul, seperti kehilangan kepercayaan diri, takut beraktivitas, menjadi lemah, atrofi otot, lebih mudah jatuh, hingga terbaring di tempat tidur. Lansia juga dapat kehilangan kemampuan untuk merawat diri sendiri, sehingga dapat berujung pada menurunnya kemandirian atau kualitas hidup. Mereka mungkin juga tidak bisa tinggal di rumah mereka sendiri.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah jatuh.

  • 1. Menciptakan lingkungan yang lebih aman
    • Pasang keset anti-slip di kamar mandi.
    • Pasang susur tangan di kedua sisi bak mandi, kamar mandi, toilet, dan tangga.
    • Segera bersihkan tumpahan untuk mencegah lantai menjadi licin.
    • Pastikan semua ruangan, koridor, dan tangga memiliki pencahayaan yang cukup.
    • Hindari lantai yang berantakan.
  • 2. Hindari aktivitas dengan risiko jatuh yang tinggi
    • Gunakan susur tangan ketika menaiki dan menuruni tangga, serta ketika menggunakan toilet.
    • Hindari menaiki bangku dan tangga lipat atau berlari menaiki dan menuruni tangga.
    • Hindari berjalan di lantai licin menggunakan kaus kaki.
    • Hindari membawa barang-barang yang berat.
  • 3. Menerapkan langkah perawatan dan keselamatan pribadi
    • Pakailah sepatu yang pas dan nyaman dengan sol yang anti-slip.
    • Ganti sol karet pada tongkat jalan yang sudah aus.
    • Menjaga gaya berjalan yang stabil setiap saat
    • Tunggu kendaraan berhenti sebelum naik dan turun kendaraan.
    • Bangun dari tempat tidur dengan perlahan.
    • Hindari minum terlalu banyak air sebelum tidur, agar tidak terbangun berkali-kali pada malam hari.
  • 4. Menjalankan gaya hidup sehat
    • Lakukan olahraga secara teratur untuk menjaga tulang tetap kuat dan meningkatkan kekuatan serta keseimbangan otot, seperti yoga, berjalan kaki, tai chi, dan qigong.
    • Kurangi konsumsi alkohol.
    • Hindari merokok.
    • Konsumsi makanan tinggi kalsium dan vitamin D.
  • 5. Berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan
    • Konsultasikan dengan fisioterapis untuk mendapatkan alat bantu mobilitas yang sesuai.
    • Lakukan uji penglihatan atau pendengaran, dan gunakan kacamata dan alat bantu dengar jika dibutuhkan.
    • Lakukan pemindaian kepadatan tulang untuk mendeteksi dan menangani osteoporosis. Jika terjadi osteoporosis (berkurangnya kepadatan dan massa tulang, sehingga tulang menjadi keropos dan rapuh), lansia harus mengonsumsi obat anti-osteoporosis secara teratur.

Buat janji temu di Gleneagles Hospitals

Hubungi dokter Anda untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pencegahan terjadinya jatuh pada lansia. Tim tenaga medis profesional multidisiplin selalu tersedia untuk memberikan konsultasi dan perawatan terbaik.

Hubungi kami untuk membuat janji temu dengan dokter spesialis Ortopedi di Rumah Sakit Gleneagles hari ini.

Jika anda menghadapi situasi yang memerlukan tindakan medis, harap segera mencari perawatan medis di Unit Gawat Darurat (Accident and Emergency Department) di Gleneagles Hospitals terdekat.


Suggested Artikel