Memahami CPR / RJP
Resusitasi kardiopulmonari (CPR) / resusitasi jantung paru (RJP) adalah sebuah prosedur darurat yang berpotensi menyelamatkan nyawa seseorang dalam situasi ketika jantung dan/atau pernapasan seseorang berhenti (henti jantung).
Ketika seseorang mengalami henti jantung, jantungnya berhenti berdetak sehingga tidak mampu memompa darah ke organ-organ vital seperti otak dan paru-paru. Tanpa intervensi yang cepat, kematian dapat terjadi dalam beberapa menit.
CPR / RJP melibatkan tindakan kompresi dada yang meniru gerakan memompa dari jantung sehingga dapat secara efektif menjaga sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Kompresi dada yang konsisten dan adekuat sangat penting untuk menjaga sirkulasi darah dan meningkatkan kemungkinan bertahan hidup selama serangan jantung.
Mengetahui dasar-dasar CPR / RJP untuk orang dewasa dapat membuat perbedaan yang bisa menyelamatkan nyawa. Bahkan CPR / RJP versi sederhana dan hanya menggunakan tangan dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup secara signifikan hingga dua atau tiga kali lipat.
Yang mengejutkan, kurang dari 50% orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit menerima CPR / RJP dari orang di dekatnya. Penting untuk diketahui bahwa 4 dari 5 henti jantung terjadi di rumah, yang berarti bahwa orang yang berpotensi Anda selamatkan dengan CPR / RJP kemungkinan besar adalah orang yang Anda kenal dan Anda kasihi, bukan orang asing.
Bersiaplah untuk melakukan CPR / RJP yang bermutu tinggi pada saat-saat yang paling genting. Tindakan Anda dapat menyelamatkan nyawa!
- Periksa adanya bahaya. Kaji lingkungan sekitar untuk memastikan keadaannya aman untuk memberi pertolongan. Jangan masuk jika situasinya tidak aman. Panggil ambulans.
- Periksa respons orang itu. Tepuk pundaknya dan tanyakan dengan lantang, “Apa Anda baik-baik saja?”
- Jika orang itu tidak merespons, berteriaklah minta tolong. Mintalah seseorang untuk mencarikan AED (Automated External Defibrillator).
- Periksa apakah ada pernapasan dan denyut nadi dalam waktu 10 detik. Berikan napas bantuan jika orang itu tidak bernapas, tetapi denyut nadi masih terasa. 1 napas buatan setiap 6 detik atau 10 napas buatan per menit. Periksa denyut nadi karotis setiap 2 menit.
- Lakukan CPR / RJP jika tidak ada denyut nadi.
- 30 kompresi: 2 napas buatan
- Letakkan kedua tangan di bagian tengah dada, di antara kedua puting
- 100-120 kompresi per menit
- Kedalaman kompresi sekitar 5-6 cm
- Biarkan dada kembali sepenuhnya setiap kali selesai kompresi
- Minimalkan interupsi kompresi dada agar tidak lebih dari 10 detik
- Nyalakan AED dan ikuti instruksinya.
- Periksa adanya bahaya. Kaji lingkungan sekitar untuk memastikan keadaannya aman untuk memberi pertolongan. Jangan masuk jika situasinya tidak aman. Panggil ambulans.
- Periksa respons anak itu. Tepuk pundak anak itu dan tanyakan dengan lantang, “Apa Anda baik-baik saja?”
- Jika anak tidak merespons, berteriaklah minta tolong. Mintalah seseorang untuk mencarikan AED (Automated External Defibrillator).
- Periksa apakah ada pernapasan dan denyut nadi dalam waktu 10 detik. Berikan napas bantuan jika anak tidak bernapas namun denyut nadi masih terasa. 1 napas buatan setiap 3-5 detik atau 20-30 napas buatan per menit. Periksa denyut nadi karotis atau femoralis setiap 2 menit.
- Lakukan CPR / RJP jika denyut nadi <60 kali per menit.
- 30 kompresi: 2 napas buatan
- Letakkan 1 atau kedua tangan di bagian tengah dada, di antara kedua puting
- 100-120 kompresi per menit
- Kedalaman kompresi sekitar 5 cm
- Biarkan dada kembali sepenuhnya setiap kali selesai kompresi
- Minimalkan interupsi kompresi dada agar tidak lebih dari 10 detik
- Nyalakan AED dan ikuti instruksinya.
- Periksa adanya bahaya. Kaji lingkungan sekitar untuk memastikan keadaannya aman untuk memberi pertolongan. Jangan masuk jika situasinya tidak aman. Panggil ambulans.
- Periksa responsifitas bayi. Ketuk bagian bawah kaki bayi.
- Jika bayi tidak merespons, berteriaklah minta tolong. Mintalah seseorang untuk mencarikan AED (Automated External Defibrillator).
- Periksa apakah ada pernapasan dan denyut nadi dalam waktu 10 detik. Berikan napas bantuan jika bayi tidak bernapas namun denyut nadi masih terasa. 1 napas buatan setiap 3-5 detik atau 20-30 napas buatan per menit. Periksa denyut nadi brakialis setiap 2 menit.
- Lakukan CPR / RJP jika denyut nadi <60 kali per menit.
- 30 kompresi: 2 napas buatan
- Letakkan 2 jari di bagian tengah dada, di bawah garis puting
- 100-120 kompresi per menit
- Kedalaman kompresi sekitar 4 cm
- Biarkan dada kembali sepenuhnya setiap kali selesai kompresi
- Minimalkan interupsi kompresi dada agar tidak lebih dari 10 detik
- Nyalakan AED dan ikuti instruksinya.
- Periksa adanya bahaya. Kaji lingkungan sekitar untuk memastikan keadaannya aman untuk memberi pertolongan. Jangan masuk jika situasinya tidak aman. Panggil ambulans.
- Periksa respons orang itu. Tepuk pundaknya dan tanyakan dengan lantang, “Apa Anda baik-baik saja?”
- Jika orang itu tidak responsif, nilai pernapasan dalam 10 detik dan mulai CPR / RJP.
- Posisikan telapak salah satu tangan di bagian tengah dada pasien, tepat di atas tulang dada (tulang dada) dan di antara kedua puting.
- Letakkan telapak tangan Anda yang lain di atas tangan yang pertama, jalin jari-jari tangan atas dengan jari-jari tangan bawah. Pastikan posisi bahu Anda berada tepat di atas tangan Anda.
- Mulailah menekan ke bawah dengan kuat (5 sampai 6 cm), menggunakan berat tubuh Anda. Jaga agar lengan Anda tetap lurus selama melakukan penekanan.
- Ulangi penekanan secara terus-menerus, hingga mencapai kecepatan 100 hingga 120 penekanan per menit.
- Jangan pernah menghentikan kompresi selama lebih dari 10 detik.
- Lanjutkan sampai ambulans tiba.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami keadaan darurat atau trauma major, segera panggil ambulans atau langsung menuju ke A&E di Rumah Sakit Gleneagles terdekat untuk perhatian medis segera.
Ingat, setiap detik sangat berarti dalam situasi darurat! Tim dokter gawat darurat, dokter, perawat, dan staf pendukung yang terampil siap memberikan perawatan dan dukungan segera.